~HAPPY READING~Pak Arkan sudah menempati rumah baru mereka sejak 1 bulan yang lalu. Hubungan mereka masih sama seperti dulu, masih suka adu mulut dan ribut karena masalah tidak penting. Tapi kemudian juga berbaikan kembali.
Sekarang sudah pukul 4 sore, yang artinya sebentar lagi Pak Arkan akan pulang dari kantor. Dan benar saja, tidak lama kemudian terdengar suara seseorang membuka pintu. Siapa lagi kalau bukan Pak Arkan.
"Assalamu'alaikum" ucap Pak Arkan berjalan sambil berjalan menuju sofa ruang tengah.
"Wa'alaikumsalam. Udah pulang, pak?" tanya Shyina.
"Hmmm"
Pak Arkan duduk di sofa dan langsung menenggelamkan wajahnya diperut Shyina. Karena sekarang, posisinya Shyina masih berdiri didepan Pak Arkan.
"Pak Arkan ngapain sih? geli ihh" ujar Shyina sambil berusaha menyingkirkan kepala Pak Arkan dari perutnya.
"Diem, na. Biarin gini dulu, saya lagi cape" ucap Pak Arkan yang semakin menenggelamkan wajahnya.
Shyina mengusap rambut Pak Arkan yang berantakan, dan tidak sengaja menyentuh dahinya. Shyina langsung terkejut karena dahi Pak Arkan yang terasa panas.
"Pak Arkan sakit?" Tanya Shyina.
"Hmmm"
"Ke kamar aja ya? Istirahat"
"Nggak mau, na. Kepala saya pusing banget kalo dibuat jalan" jawab Pak Arkan pelan.
"Ayok ayok kekamar. Saya bantu"
Shyina membantu Pak Arkan untuk pindah kekamar. Dia merangkul Pak Arkan meskipun Pak Arkan sangat berat. Padahal suaminya itu kurus, tapi entah kenapa tubuhnya bisa seberat itu.
Shyina merebahkan tubuh Pak Arkan diatas ranjang. Dia melepas jas dan sepatu Pak Arkan, lalu berniat keluar untuk mengambil kompresan. Tapi langkah Shyina terhenti karena Pak Arkan menahan tangannya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Pak Arkan dengan suara serak.
"Bentar, saya ambilin kompresan dulu" jawah Shyina.
"Kamu jangan kemana-mana. Disini aja temenin saya" lirih Pak Arkan.
"Iya. Tapi bentar dulu, saya ambilin air buat kompresan biar panasnya turun"
"Yaudah jangan lama-lama"
"Iya"
5 menit kemudian, Shyina kembali kekamar dan ternyata Pak Arkan sudah tidur. Dia menempelkan handuk kecilnya didahi Pak Arkan, tapi malah membuat Pak Arkan terbangun.
"Kok bangun? Pak Arkan tidur aja"
"Kamu disini aja jangan kemana-mana" ujar Pak Arkan sembari memeluk pinggang Shyina yang berada disebelahnya.
"Iyaa saya disini. Pak Arkan makan dulu, ya?"
"Nggak mau, na. Lidah saya pait"
"Namanya juga sakit, pak"
"Nggak mau. Kamu jangan maksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arkan Is My Husband [End]
Humor[Belum di revisi] Ini adalah kisah dari Shyina Syabira, si gadis galak dan emosian yang dipertemukan dengan Arkan Ardi Pratama, manusia es batu yang sangat menyebalkan. Pertemuan mereka berawal dari Pak Arkan yang datang ke toko SHYN'S BAKERY untuk...