Udah vote? Udah?
Ngokheyy mari kita lanjut...~HAPPY READING~
Pak Arkan dan Shyina sudah berada di atas tempat tidur dengan posisi Shyina memunggungi Pak Arkan. Sedari tadi Pak Arkan terus membujuk Shyina supaya menghadap ke arahnya. Tapi istrinya itu seolah tidak perduli dengan keberadaannya.
"Masa aku dipunggungin gitu?"
"Aku cape. Pengen ngadep sini" jawab Shyina dingin.
Pak Arkan mendekatkan tubuhnya ke arah Shyina. Kemudian dia langsung memeluk istrinya itu dari belakang.
"Kamu kenapa, sih? Lagi ada masalah?" Tanya Pak Arkan halus.
"Enggak"
"Terus kenapa daritadi aku dicuekin terus?"
"Nggak papa. Sana jangan peluk-peluk" ujar Shyina yang berusaha melepaskan pelukan Pak Arkan dari perutnya.
Bukannya melepaskan, Pak Arkan malah semakin erat memeluk perut Shyina. Dia menenggelamkan wajahnya diceruk leher Shyina dan mulai memejamkan matanya.
"Kalo aku nggak dibolehin peluk kamu, nanti aku peluk cewe lain, loh" goda Pak Arkan.
"Yaudah, peluk sana. Ngapain ngomong dulu" jawab Shyina ketus.
"Ketus banget sih, jawabnya"
"Lepasin dulu, aku mau kekamar mandi" ujar Shyina.
"Enggak. Kamu pasti bohong, kan?"
"Yaudah nggak usah dilepasin. Biar aku ngompol disini"
Pak Arkan tersenyum lalu melepaskan pelukannya. Setelah itu Shyina langsung bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Didalam kamar mandi, dia hanya diam sambil menatap kearah cermin. Tanpa dia suruh, air matanya langsung saja menetes membasahi pipi cabinya. Shyina masih terbayang-bayang Pak Arkan bersama wanita yang berada di mall tadi.
Apakah Pak Arkan selingkuh? Tapi kenapa Pak Arkan tega sekali. Batin Shyina.
Shyina berusaha menepis bayangan yang ia lihat tadi siang. Tapi sepertinya itu semua sudah terekam kuat di otaknya. Otak dengan hatinya seperti tidak sinkron saat ini. Dalam hati Shyina, ia percaya Pak Arkan tidak akan tega menghianatinya. Tapi otaknya seakan menepis semua itu.
"Gue harus gimana?" Lirih Shyina.
Pak Arkan sedikit khawatir karena Shyina yang tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Sudah lebih dari 15 menit yang lalu dia izin ke kamar mandi. Tapi sampai sekarang, pintu yang Shyina masuki tadi belum juga terbuka.
Pak Arkan langsung bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Shyina yang berada di kamar mandi.
"Sayang" Panggil Pak Arkan dari luar kamar mandi.
"Na. Kamu nggak papa, kan?"
Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Shyina dengan wajah sembabnya. Pak Arkan langsung melebarkan matanya setelah melihat kondisi Shyina sekarang.
"Astaga, sayang. Kamu kenapa?" Tanya Pak Arkan khawatir.
"Nggak papa"
Pak Arkan menuntun Shyina menuju tempat tidur dan mendudukkannya di sana. Pak Arkan langsung menggenggam tangan Shyina untuk menenangkan istrinya itu.
"Kamu kenapa?" Tanya Pak Arkan halus.
"Nggak papa"
"Nggak papa gimana? Mata kamu sembab gini" ucap Pak Arkan sambil mengusap mata Shyina yang masih terdapat sisa air mata di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arkan Is My Husband [End]
Humor[Belum di revisi] Ini adalah kisah dari Shyina Syabira, si gadis galak dan emosian yang dipertemukan dengan Arkan Ardi Pratama, manusia es batu yang sangat menyebalkan. Pertemuan mereka berawal dari Pak Arkan yang datang ke toko SHYN'S BAKERY untuk...