BAB 78

7.8K 460 36
                                    

~HAPPY READING~

"Dunia serasa milik berdua. Yang lain cuma ngontrak"

Pak Arkan dan Shyina langsung menolehkan kepalanya bersamaan. Dan terlihat Mama Bida sedang berdiri bersama Papa Arya dibelakang pohon besar yang tidak jauh dari mereka berdua.

Kedua orang tua Pak Arkan berjalan menghampiri Shyina dan Pak Arkan, kemudian mereka duduk di kursi panjang sebelah Pak Arkan.

"Ngapain pada ngejokgrog di situ?" Tanya Pak Arkan.

"Kita itu lagi nungguin kalian ngobrol sama cewe tadi. Emang dia siapa?" Ujar Mama Bida penasaran.

"Nggak tau. Nggak kenal"

Shyina memukul tangan Pak Arkan "Itu tadi Mbak Raya, ma" jawab Shyina.

"Raya? Raya masa lalunya Arkan?"

"Apasih, ma. Arkan nggak pernah ada hubungan apa-apa sama dia" sahut Pak Arkan tidak terima.

"Kan kamu sendiri yang ngomong ke mama kalo Raya itu masa lalu kamu"

"Kapan?"

"Waktu kamu cerita masalah kamu sama Shyina ke mama kemaren"

Pak Arkan menatap Mama Bida datar. Apakah mamanya itu tidak bisa menjaga rahasia?

"Shyina udah makan, sayang?" Tanya Mama Bida.

Shyina hanya diam. Dia masih menatap lurus ke depan sambil melamun. Entah apa yang dia lamunkan.

"Na?"

Pak Arkan menepuk tangan Shyina pelan "Na?" Ujarnya.

Shyina langsung menolehkan kepalanya "Ha" ucapnya terkejut.

"Kenapa?" Tanya Shyina.

"Dipanggil mama"

Shyina beralih menatap Mama Bida "Kenapa, ma?" Tanyanya.

"Ngelamunin apa?"

"Enggak kok, ma. Shyina nggak ngelamun"

"Nggak ngelamun gimana? Orang kamu dipanggilin mama dari tadi nggak nyaut" cibir Pak Arkan.

Shyina hanya melirik Pak Arkan tajam, kemudian dia kembali menatap Mama Bida.

"Kamu jangan banyak fikiran, na. Kalo kamu ada beban, sini cerita ke mama. Kalo kamu malu ya cerita aja ke Arkan, jangan dipendem sendiri"

"Tuh, dengerin. Dia emang gitu, ma. Baru mau cerita kalo Arkan udah maksa" kata Pak Arkan.

"Diem! Nggak usah ngaduan!" Bisik Shyina di telinga Pak Arkan.

Mama Bida menatap Shyina dan Pak Arkan bergantian "Ngapain pada bisik-bisik?" Tanyanya.

"Kata Shyina, Arkan nggak boleh ngaduan ke mama" jawab Pak Arkan santai.

Shyina langsung melebarkan matanya. Demi apapun, Shyina ingin melempar Pak Arkan sekarang juga. Kenapa suaminya itu sangat tidak bisa menjaga rahasia.

Mama Bida dan Pak Arkan memang tidak ada bedanya. Mereka sama-sama tidak bisa menjaga rahasia.

"Kalian berdua ngapain pada di taman gini? Bukannya istirahat"

"Jadi gini, ma. Tadi kan bayi besarnya Shyina belum makan sama minum obat. Terus Shyina maksa dia buat makan, tapi dia malah ngotot minta ke taman. Katanya, dia nggak mau makan kalo nggak di taman" ujar Shyina sambil melirik Pak Arkan.

"Bayi besar kamu emang minta ditukerin, na. Coba tukerin aja sama si itu. Siapa? Teyung?"

"Taehyung, ma"

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang