BAB 39

10.2K 524 20
                                    

Yang mau baca part ini, silahkan kuatkan iman kalian terlebih dahulu!!!

Makasih yang udah spam komen. Ya meskipun cuma "next" aja tapi nggak papa. Berarti masih ada yang exited sama kelanjutan MAMH.

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK!!!

~HAPPY READING~

Pak Arkan dan Shyina sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Papa Arya karena hari ini orang tua Pak Arkan pulang dari Jakarta. Kemarin Mama Bida menelfon Pak Arkan dan mengatakan bahwa dia pulang hari ini. Jadi, mereka berdua akan kesana sekalian memberi kejutan untuk orang tua Pak Arkan.

"Udah siap?" Tanya Pak Arkan yang baru keluar dari kamar mandi.

"Udah dari tadi. Dimana-mana itu cowo yang nunggu cewe. Ini enggak, malah aku yang nunggu kamu" omel Shyina.

"Ya maaf, na. Tadi aku ketiduran"

Pak Arkan berjalan kearah lemari untuk mengambil baju ganti. Karena dia keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas pinggang.

"Aku kan udah bangunin kamu dari tadi. Kamu aja yang tidurnya kaya kebo!" Ketus Shyina.

Pak Arkan menolehkan kepalanya menghadap Shyina "Durhaka kamu nyamain aku sama kebo" ujarnya.

"Terus maunya disamain sama apa?"

"Disamain sama jodoh kamu aja, gimana?"

"Kan kamu jodoh aku" ucap Shyina sambil menatap Pak Arkan yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Yakin banget kalo aku jodoh kamu?"

"Yakin 100 persen"

Pak Arkan sudah selesai dengan acara mengeringkan rambutnya. Dia meletakkan hairdryer kembali ke tempat asalnya kemudian berjalan menghampiri Shyina.

"Kenapa bisa yakin?" Tanya Pak Arkan.

"Karena dulu kalo berdo'a, aku selalu minta supaya dikasih jodoh seorang laki-laki yang ciri-cirinya sama kaya kamu. Jadi aku yakin, Allah menjawab do'a aku dengan cara mendatangkan kamu dalam hidup aku" jawab Shyina sembari menatap Pak Arkan lekat.

Pak Arkan melingkarkan tangannya dipinggang Shyina "Berarti aku adalah hasil sepertiga malam kamu, gitu?" Tanyanya.

"Enggak juga. Aku malah jarang banget nyebut kamu di sepertiga malam"

Pak Arkan mengerutkan keningnya "Kenapa?" Tanyanya.

"Karena aku jarang sholat malam"

"Mau aku kasih tau sesuatu?"

"Apa?"

Pak Arkan menangkup wajah Shyina "Di sepertiga malam, aku juga selalu nyebut seorang perempuan yang semua ciri-cirinya ada dalam diri kamu. Jadi secara nggak langsung, do'a aku sama do'a kamu udah saling ketemu jauh sebelum kita dipertemukan" ucapnya.

"Kamu jangan bikin anak orang mleyot terus, bisa?"

"Kamu bukan anak orang. Kamu anak mertua aku"

"Bukan aku, tapi readers"
.......

Setelah melewati perbincangan yang membuat siapapun mleyot tadi, sekarang waktunya Shyina dan Pak Arkan berangkat menuju rumah Mama Bida. Tapi sebelum kesana, mereka mampir ke toko kue milik Shyina terlebih dahulu untuk mengambil kue brownis. Karena kata Pak Arkan, brownis adalah kue kesukaan Mama Bida.

"Mau ikut turun?" Tanya Shyina.

"Enggak. Kamu jangan lama-lama. Keburu siang nanti" jawab Pak Arkan.

"Enggak lama. Aku cuma tinggal ngambil"

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang