~HAPPY READING~
Setelah makan malam yang penuh dengan drama tadi, Pak Arkan dan Shyina kembali lagi ke hotel untuk beristirahat. Sedangkan orang tua Pak Arkan, mereka masih ingin berjalan-jalan menikmati keindahan kota Bali.
Sedari tadi Shyina terus saja merengek kepada Pak Arkan supaya mau diajak menyusul Mama Bida dan Papa Arya. Tapi suaminya itu seperti tidak perduli sama sekali dengan rengekan yang keluar dari mulut Shyina.
"Kamu nggak bosen di hotel terus?" Tanya Shyina sambil menatap Pak Arkan yang sedang fokus dengan televisi di depannya.
"Enggak"
Shyina berdecak pelan "Kamu mah gitu. Kita ke sini itu tujuannya buat liburan, bukan cuma numpang rebahan" ujarnya.
Tapi tetap saja, Pak Arkan masih tidak menanggapi ucapan Shyina. Karena sudah terlampau emosi, akhirnya tangan Shyina langsung saja memukul lengan Pak Arkan hingga membuat suaminya itu mengaduh kesakitan.
"Akhh. Kok dipukul?"
"KALO DIAJAK NGOMONG ITU JANGAN DIEM AJA BISA, NGGAK?!" Ujar Shyina emosi.
Pak Arkan menolehkan kepalanya menghadap Shyina "Apasih, ngomong apa?" Tanyanya santai.
"NGGAK JADI"
"Shyina jangan marah-marah. Takut nanti lekas tua"
"DIEM!"
"Tadi aku diem disuruh ngomong. sekarang udah ngomong malah disuruh diem"
"Aku nyuruh kamu ngomong, bukan nyanyi" ucap Shyina sembari menatap Pak Arkan tajam.
"Sama aja, kan?"
Baru saja akan menjawab, tiba-tiba saja handphone Shyina bunyi. Terlihat Mama Bida sedang menghubunginya melalui panggilan video call. Tanpa menunggu lama, Shyina langsung menggeser tombol hijau dan muncullah wajah Mama Bida di sana.
"Assalamualaikum" ucap Mama Bida.
"Wa'alaikumsalam. Mama lagi dimana?" Tanya Shyina.
"Mama lagi di apasih namanya Titik Nol Kilometer kalo nggak salah. Bagus banget loh disini. Tuh liat" ujar Mama Bida sembari menunjukkan suasana di sekitarnya.
"Bagus banget, ma. Shyina pengen ke sana"
"Yaudah ke sini aja, mama tungguin. Deket loh dari hotel. Mungkin cuma 15 menitan"
"Shyina nggak dibolehin sama Pak Arkan" ujar Shyina sambil melirik Pak Arkan.
"Mana Arkan? Biar mama yang ngomong"
Shyina langsung memutar arah handphonenya menjadi mengahadap Pak Arkan.
"ARKAN!!"
"Hm"
"Kamu tuh gimana, sih? Mama ngajak kalian ke sini supaya kalian bisa refreshing. Bukan malah rebahan terus kaya gini!" Omel Mama Bida.
"Udah malem, ma. Nanti masuk angin kalo keluar malem" jawab Pak Arkan tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.
"Kamu nggak kasian sama istri kamu? Dari kemaren dikurung terus di dalem kamar. Dia juga suntuk lama-lama lihat muka kamu terus. Jadi dia butuh refreshing"
Shyina menatap Pak Arkan tajam "Tuh, dengerin!" ujarnya tanpa suara.
Pak Arkan menolehkan kepalanya menghadap handphone yang sedang Shyina genggam. Atau lebih tepatnya menghadap Mama Bida.
"Mama jangan jadi kompor, ya!"
"Biarin aja, na. Nggak usah kasih jatah sekalian biar kapok dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arkan Is My Husband [End]
Humor[Belum di revisi] Ini adalah kisah dari Shyina Syabira, si gadis galak dan emosian yang dipertemukan dengan Arkan Ardi Pratama, manusia es batu yang sangat menyebalkan. Pertemuan mereka berawal dari Pak Arkan yang datang ke toko SHYN'S BAKERY untuk...