My Arkan Is My Husband [End]

BAB 22

~HAPPY READING~

"Akhh sakit, ma. Mama kok nyubit Arkan, sih?" Ujar Pak Arkan sambil mengusap pinggangnya yang dicubit sama Mama Bida.

"Lagian kamu bikin mama emosi terus dari tadi!"

"Bilang aja mama iri karena nggak pernah disuapin papa"

Mama Bida menatap Pak Arkan tajam "Diem ya, kamu!!" Katanya.

Shyina sedari tadi hanya diam karena dia sudah lelah melihat perdebatan ibu dan anak didepannya ini.

"Papa kemana, ma? Kok nggak ikut?" Tanya Shyina waktu menyadari kalau Papa Arya tidak terlihat sedari tadi.

"Papa kamu keluar kota, besok baru pulang"

"Kasian mama ditinggal papa terus" ledek Pak Arkan.

"Besok papa pulang, kita mau liburan ke Bali"

"Kok nggak ngajak Arkan?"

"Mau ikut?"

"Ya mau, lah"

"Tapi mama nggak mau kamu ikut"

"Kok gitu?"

"Kamu kalo mau liburan, nih ajak istri kamu" ujar Mama Bida sembari menunjuk Shyina menggunakan dagunya.

Pak Arkan menatap Shyina "Sayang, besok kita liburan, ya? Jangan kalah sama mama" ujarnya tiba-tiba.

Shyina langsung melebarkan matanya. Apa telinganya tidak salah dengar. Tadi Pak Arkan memangilnya sayang?

Pak Arkan menggenggam tangan Shyina "Sayang, jangan diem aja, dong. Besok kita liburan juga, ya?" Tanyanya.

Shyina tetap saja diam sembari menatap Pak Arkan. Entah apa yang dilamunkan gadis itu.

Pak Arkan menarik hidung Shyina "Jangan bengong" katanya.

Shyina mengerjapkan matanya berkali-kali "Ha?" Ucapnya.

"Lihat deh, ma. Mantu mama yang satu ini lemot banget" ucap Pak Arkan datar.

"Kenapa?" Tanya Shyina.

"Besok kita liburan juga. Jangan kalah sama mama"

Shyina menatap Pak Arkan tajam "Pak Arkan lagi sakit. Nggak usah banyak tingkah!" Ujarnya.

"Kasian anak mama gagal liburan" ledek Mama Bida dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

"Bukan gagal, tapi ditunda" ketus Pak Arkan.

Shyina menghela nafas pelan, setelah itu dia kembali memasukkan sesendok bubur ke mulut Pak Arkan. Dia sudah jengah dengan sifat manja Pak Arkan waktu sakit seperti ini.  Suaminya itu bak anak kecil yang selalu meminta ini itu dan semuanya harus dituruti.

Setelah suapan terakhir sudah masuk kedalam mulut Pak Arkan, Mama Bida mengatakan bahwa dia akan pulang karena harus mengadiri suatu acara. Sebenarnya sudah daritadi Mama Bida mau berpamitan, tapi dia ingin membantu Shyina untuk menjaga Pak Arkan. Meskipun anaknya itu tetap saja manja kepada istrinya, bukan kepadanya.