BAB 11

13.3K 647 27
                                    

~HAPPY READING~

Hari ini, Pak Arkan harus mengurungkan niatnya untuk pergi kekantor karena dilarang oleh istrinya yang sedang sakit. Entah kenapa, gadis itu tiba-tiba demam tinggi tengah malam tadi. Dia terus saja bergumam tidak jelas. Mungkin karena kedinginan.

Sedari tadi, Pak Arkan hanya duduk ditepi ranjang karena memaksa Shyina yang tidak mau makan. Sebenarnya Pak Arkan sudah memakai seragam kantor, bahkan sudah siap untuk berangkat. Tapi karena Shyina yang terus merengek membuat dia harus kembali duduk disebelah istrinya.

"Kamu makan dulu, ya? Habis itu minum obat" bujuk Pak Arkan.

Shyina menggelengkan kepalanya. Bahkan gadis itu semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Pak Arkan.

"Nggak mau makan" tolak Shyina.

"Kalo nggak mau makan, gimana minum obatnya?" Tanya Pak Arkan sehalus mungkin supaya istrinya ini mau makan.

"Nggak usah minum obat" jawab Shyina santai.

"Mau, sakit terus?"

Shyina menggelengkan kepalanya "Nggak mau" ucapnya.

"Mangkanya, makan dulu terus minum obat. Biar cepet sembuh"

"Nggak mau, Pak Arkan. Mulut saya pait"

"Dipaksain"

"Nggak mau. Jangan maksa!"

"Yaudah, saya pergi ke kantor aja kalo kamu nggak mau makan. Lepas dulu tangannya"

Sebenarnya Pak Arkan sudah memutuskan untuk tidak ke kantor hari ini. Pak Arkan hanya mengancam Shyina supaya dia mau makan dan minum obat.

Shyina ndongak menatap Pak Arkan dengan wajah melasnya.

"Makan, ya?" Tanya Pak Arkan halus.

Shyina tetap menggelengkan kepalanya sembari menatap Pak Arkan lesu. Berharap suaminya itu luluh.

"Yaudah, minggir. Saya mau berangkat" ujar Pak Arkan sambil menyingkirkan tangan Shyina dari pinggangnya.

Shyina melepaskan pelukannya pada pinggang Pak Arkan "Yaudah, sana berangkat!" Ketusnya.

Dia dongkol sama suaminya. Bisa-bisanya di saat kondisinya seperti ini malah lebih mementingkan pekerjaan.

Pak Arkan mengelus rambut Shyina yang sedikit berantakan karena kepalanya yang bergesekan dengan bantal.

"Mangkanya makan dulu, biar nggak saya tinggal ke kantor"

"Yaudah iya. Tapi Pak Arkan dirumah aja" ujar Shyina sambil cemberut.

Sebenarnya dia tidak nafsu makan saat ini. Tapi daripada ditinggal ke kantor, lebih baik dia makan supaya suaminya itu tetap dirumah.

"Iya. Mau makan sama apa?" Tanya Pak Arkan lega karena akhirnya Shyina mau makan.

"Beliin soto"

Soto adalah makanan favorit Shyina. Jadi jangan heran kalau dia sering minta dibelikan soto.

"Yaudah saya beliin dulu. Kamu tidur aja kalo pusing"

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang