BAB 63

7K 399 56
                                    

~HAPPY READING~

Sekarang sudah jam 4 sore, dan sebentar lagi waktunya Pak Arkan pulang kerja. Jadi Shyina berdiri diteras rumah Papa Arya untuk menunggu kedatangan suaminya.

Sudah setengah jam dia berdiri disana, tapi tidak ada tanda-tanda Pak Arkan pulang. Pinggangnya juga sudah kram karena berdiri dari tadi. Tapi dia tidak mau masuk sebelum Pak Arkan datang.

"Ayah kemana sih, dek? Udah jam segini belum pulang" gerutu Shyina sambil mengusap perut buncitnya.

Karena sudah merasa lelah, akhirnya Shyina memutuskan untuk menuju tempat duduk yang berada ditengah taman dan duduk disana. Kebetulan disana sedikit teduh karena pohon rindang diatasnya.

Dan disaat itu juga, terlihat Mama Bida yang berdiri didepan pintu sembari menatap Shyina. Pantas saja menantunya itu tidak ada didalam rumah, ternyata sedang duduk disana.

Mama Bida berjalan menghampiri Shyina lalu duduk disebelahnya.

"Pantesan mama cari didalem nggak ada. Nggak taunya disini" ujar Mama Bida.

"Ada apa mama cari Shyina?" Tanya Shyina.

"Nggak ada apa-apa. Kamu ngapain menyendiri disini?"

"Cari udara segar, ma. Sambil nunggu Pak Arkan pulang"

"Eh iya ya. Anak itu kemana jam segini belum pulang. Papa kamu juga belum pulang"

"Yaudah. Tunggu sini aja ma, sama Shyina. Mungkin habis ini pulang"

"Oh iya ma, Shyina mau tanya"

"Tanya apa?"

"Eumm itu. Melly masih sering kesini nggak? Cariin Pak Arkan" tanya Shyina khawatir.

"Melly? Kayanya udah nggak pernah kesini deh sayang. Tante Dewi juga nggak pernah kelihatan sekarang. Biasanya dia sering kesini buat ngajak mama belanja, tapi sejak 1 bulan terakhir ini udah nggak pernah kesini lagi. Kenapa tiba-tiba nanyain dia?"

"Nggak papa ma. Shyina cuma takut aja kalo dia masih sering kesini buat nyariin Pak Arkan"

Mama Bida menggenggam tangan Shyina "Nggak usah takut. Mau dia nginep disini sekalipun nggak bakal ngaruh sama Arkan. Percaya sama mama, hati Arkan itu cuma buat kamu. Nggak bakal beralih ke wanita lain, oke?" Jelas mama Bida.

Shyina menganggukkan kepalanya "Iya ma. Makasih ya udah bikin Shyina tenang" ujarnya.

"Sama-sama sayang. Mau mama kasih tau sesuatu nggak? Tapi janji jangan ngomong ke Arkan kalo tau ini dari mama"

Shyina mengangguk antusias "Iya" jawabnya.

"Sebenarnya, Arkan yang ngebet minta ke mama supaya dijodohin sama kamu. Mama udah nyuruh kalian supaya kenal lebih deket dulu, tapi dia nggak mau. Kamu tau, apa jawaban Arkan waktu mama ngomong gitu?"

"Apa, ma?"

"Kata dia-"

"PDKTnya setelah nikah aja. Arkan nggak mau sampe Shyina jatuh ke tangan orang lain"

Mama Bida sama Shyina langsung menolehkan kepalanya kesamping. Dan terlihat seorang pria tampan yang sedang menyenderkan tubuhnya dipohon. Jangan lupakan tangannya yang masih menenteng jas kantor dan juga tas kerja.

Pria itu hanya diam sembari menatap Shyina dan Mama Bida datar.

"Kamu kapan dateng? Tiba-tiba berdiri disini aja" tanya Mama Bida.

"Waktu mama ghibahin Arkan"

Pak Arkan berjalan menghampiri Mama Bida, lalu mencium tangan mamanya. Setelah itu, dia duduk disamping Shyina dan mencium keningnya.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang