BAB 37

10.2K 567 18
                                    

Mencet bintang itu gratis, loh. Nggak perlu bayar.

~HAPPY READING~

Setelah perdebatan panjang yang terjadi, akhirnya Pak Arkan memutuskan untuk berangkat ke kantor. Meskipun sudah siang Pak Arkan tetap berangkat karena paksaan dari Shyina.

Sedangkan Shyina, dia di rumah bersama dengan Mama Bida. Tadi Pak Arkan menelfon Mama Bida supaya datang ke rumahnya untuk menemani Shyina selama dirinya pergi ke kantor. Dan Mama Bida juga dengan senang hati datang ke rumah Pak Arkan untuk menemani menantunya itu.

"Ma. Arkan titip Shyina dulu, ya. Nanti Arkan usahain pulang cepet"

"Iya. Kamu nggak usah khawatir" jawab Mama Bida.

Pak Arkan menghampiri Shyina yang sedang duduk di pinggir ranjang. Kemudian dia berjongkok di depan istrinya itu dan menggenggam tangannya "Aku berangkat ya, sayang. Kamu di rumah dulu sama mama" ucap Pak Arkan.

"Iya" jawab Shyina.

"Kamu mau makan apa? Biar aku beliin?"

"Aku mual kalo makan"

"Dipaksa. Kamu dari kemaren belom makan, loh"

"Udah, kamu berangkat aja. Nanti biar mama yang bujuk Shyina" sahut Mama Bida.

"Iya, ma. Mau nitip apa kalo aku pulang?" Tanya Pak Arkan sembari mengusap tangan Shyina.

"Nggak nitip apa-apa"

"Beneran nggak nitip apa-apa?"

Shyina menganggukkan kepalanya.

"Yaudah. Kalo gitu aku pergi dulu, ya. Ma, Arkan pergi dulu" ucap Pak Arkan sembari mencium tangan Mama Bida. Kemudian dia berganti menyodorkan tangannya ke depan Shyina.

"Iya. Hati-hati"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Pak Arkan langsung keluar dari dalam kamar dan menuju ke garasi untuk mengambil mobil. Sebenarnya dia tidak tega meninggalkan Shyina dalam kondisi seperti ini. Tapi jika dia tidak ke kantor, istrinya itu akan terus memaksanya. Selain itu di kantor juga tidak ada yang menghandle pekerjaannya.

Setelah setengah jam menempuh perjalanan, akhirnya Pak Arkan sampai di gedung kantor miliknya. Pak Arkan langsung berjalan menuju lift yang terhubung dengan ruangannya. Sebelum masuk ruangan, Pak Arkan berhenti terlebih dahulu di depan meja kerja sekertarisnya.

"Rian. Jadwal saya hari ini apa saja?" Tanya Pak Arkan.

"Habis ini Pak Arkan ada meeting bersama staff kantor. Selesai meeting, Pak Arkan menandatangani berkas kontrak dengan ADR Corp" jawab Rian sembari menatap laptop yang menunjukkan jadwal milik Pak Arkan.

"Setelah itu?"

"Setelah itu Pak Arkan free"

"Oke, terima kasih. Kamu bilang ke karyawan lain, meeting saya majukan menjadi jam 08.30"

"Siap, pak"

"Saya masuk dulu"

"Iya, Pak"

Pak Arkan masuk kedalam ruangannya. Dia langsung membuka laptop dan memeriksa laporan untuk bahan meeting sebentar lagi.
.....

13.00

Pak Arkan memutuskan untuk pulang karena pekerjaannya sudah selesai. Dia langsung menuju ke parkiran untuk mengambil mobil. Baru saja akan membuka pintu mobil, tangan Pak Arkan sudah digenggam oleh seseorang.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang