BAB 60

8.1K 412 43
                                    

Ada yang rindu sama Pak Arkan? Atau Shyina?

Ramein komennya lagi, biar cepet up. Ngokheyy?

AWAS KALO NGGAK RAME!!

~HAPPY READING~

Tadi sore, Pak Arkan sudah menjemput kedua kakaknya dari rumah sakit. Dan sekarang, semua keluarga Pratama sedang berkumpul dirumah papa Arya.

Papa Arya sendiri sedang tidak dirumah karena dia masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan.

"Kalian disini dulu sampe sembuh total. Biar mama bisa bantu jagain Kiara" kata mama Bida.

"Nggak bisa ma. Kerjaan aku nggak ada yang handle nanti" jawab mas Al.

"Nggak kamu, nggak Arkan, sama aja. Selalu nomor satuin pekerjaan. Nggak bisa apa, dipending dulu sementara"

"Ya nggak bisa dong ma. Kalo kerjaannya dipending, gimana dapet uangnya" ujar mas Al.

"Lagian kamu kan punya sekertaris. Biar dia yang handle dulu kan bisa"

"Nggak bisa mama. Tugas aku sama tugas sekertaris aku itu beda. Lagian aku juga kasian kalo nyuruh dia lembur terus-terusan"

"Udah. Pokoknya mama nggak bakal ijinin kalian pulang sebelum sembuh total. Dan kamu Al, kalo mau pulang silahkan pulang sendiri. Istri sama anak kamu biar disini" ujar mama Bida final.

Mas Al melebarkan matanya "loh, ya nggak bisa gitu dong ma. Kalo Dinda sama Kiara disini, yang nemenin aku siapa?" Tanyanya.

"Ya nggak tau" jawab mama Bida singkat.

"Mama-"

Ucapan mas Al terhenti karena suara bel rumah yang tiba-tiba berbunyi. Entah siapa yang datang bertamu malam-malam seperti ini.

"Ar, tolong bukain pintunya" suruh mama Bida.

"Nggak bisa ma. Shyina tidur" jawab Pak Arkan pelan.

Shyina memang sudah tertidur dengan kepala menyender dibahu Pak Arkan. Pantas saja dia dan Pak Arkan tidak terdengar suaranya sedari tadi. Padahal biasanya dua manusia itu yang paling berisik.

"Biar Dinda yang buka ma" ucap mbak Dinda sambil berdiri.

"Nggak usah sayang. Biar mama aja"

Mbak Dinda kembali mendudukkan pantatnya diatas sofa karena mama Bida yang sudah berjalan menuju ruang tamu. Setelah pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang seumuran sama Pak Arkan sedang berdiri didepan mama Bida dengan senyum mengembang diwajahnya.

"Assalamu'alaikum" ucapannya.

"Wa'alaikumsalam. Cari siapa ya?" Tanya mama Bida ramah.

"Saya Rian, sekertarisnya Pak Arkan. Saya dengar Pak Al sama istrinya habis kecelakaan. Jadi saya kesini untuk menjenguk mereka"

Kenapa Rian bisa mengetahui rumah papa Arya? Karena sebelumnya, papa Arya lah yang memegang perusahaan itu. Jadi intinya, Rian adalah mantan sekertaris papa Arya. Dan papa Arya dulu selalu menyuruh Rian untuk mengambil beberapa berkas penting dirumahnya. Nggak heran lagi kalau Rian sudah sangat hafal dengan rumah ini.

"Oh Rian. Maaf ya, saya pangling sama kamu. Ayo silahkan masuk dulu, biar saya panggilkan mereka"

"Iya bu. Permisi"

Rian masuk dan menunggu diruang tamu. Sedangkan mama Bida berjalan menuju ruang tengah untuk memanggil kedua anaknya.

"Arkan, didepan ada sekertaris kamu. Katanya mau jenguk mas Al sama mbak Dinda" ujar mama Bida.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang