BAB 65

7.3K 391 21
                                    


~HAPPY READING~

Hari ini tepat dimana usia kandungan Shyina menginjak 7 bulan. Bayi yang ditunggu-tunggu oleh keluarga Pratama akan lahir 2 bulan lagi. Semua keluarga sangat berantusias untuk menyambut anak dari Pak Arkan ini. Bahkan Mama Bida sudah membelikan box bayi dan beberapa perlengkapan lain. Tetapi masih disimpan dirumahnya. Ia akan memberikan kepada Shyina saat kandungannya sudah masuk 9 bulan.

Sekarang Shyina sedang memasak karena ia ingin mengantarkan makan siang untuk Pak Arkan. Kenapa Pak Arkan membolehkan Shyina kekantor? Bukannya dikantor tidak ada yang tau kalau atasan mereka sudah menikah?

Jadi, Pak Arkan sudah memutuskan untuk memperkenalkan Shyina kepada semua pegawainya yang berada dikantor. Pak Arkan ingin semua orang tau bahwa dia mempunyai seorang pasangan hidup yang baik seperti Shyina. Bukan hanya itu, Pak Arkan juga sudah lelah karena banyak rekan kerja yang berniat menjodohkan dia dengan anaknya. Mungkin karena mereka mengira Pak Arkan masih lajang.

Sebenarnya, banyak gosip yang beredar setelah Pak Arkan memakai cincin pernikahannya bersama Shyina. Tapi dia menyuruh Rian untuk mengatakan bahwa itu hanya cincin yang diberikan oleh Mama Bida. Dan syukurlah mereka percaya.

Tadi pagi Pak Arkan terburu-buru berangkat kekantor karena sudah telat. Jadi dia tidak sempat untuk sarapan. Dan sebagai istri yang baik, Shyina harus memastikan bahwa suaminya itu tidak merasa kelaparan.

Sebenarnya Pak Arkan sudah melarang Shyina supaya tidak datang kekantor karena dia takut kalau Shyina akan kelelahan. Tapi apalah daya, sifat keras kepala Shyina tidak bisa terkalahkan.

"Udah siap semua, tinggal berangkat" ujar Shyina setelah makanan yang ia masak sudah berada dalam rantang.

Dia segera kekamar untuk mengambil tas, lalu keluar karena ojol yang dia pesan menunggu disana.

Setelah setengah jam menempuh perjalanan, Shyina akhirnya sampai didepan kantor megah milik Pak Arkan. Dia menatap kagum bangunan yang berada didepannya. Karena ini baru pertama kalinya dia datang ke sana.

Pak Arkan masih belum pernah mengenalkan Shyina secara langsung didepan karyawannya. Dia hanya mengatakan sudah memiliki istri yang bernama Shyina Syabira.

Shyina masuk kedalam kantor dan menuju ke resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan Pak Arkan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis itu ramah.

"Maaf mbak, saya mau tanya. Ruangan Pak Arkan dimana ya?" Tanya Shyina.

"Apakah mbaknya sudah ada janji dengan Pak Arkan?"

"Belum mbak, tapi-"

"Na"

Shyina langsung menoleh, dan terlihat Pak Arkan yang sedang berjalan keluar dari lift bersama dua orang lelaki dan seorang perempuan. Jangan lupakan aura kulkas 10 pintu yang selalu terpasang diwajahnya.

Shyina melihat 3 orang yang berada disamping Pak Arkan. Dia faham betul bahwa salah satunya adalah Rian. Tapi dua orang lainnya terlihat asing bagi Shyina.

Lelaki itu menunjuk Shyina "Pak Arkan, ini?" Tanyanya.

Pak Arkan merangkul bahu Shyina "Iya pak. Dia istri saya" ujar Pak Arkan.

"Pak Arkan sudah menikah? Saya kira masih lajang" kata Pak Deva.

"Saya memang tidak pernah mempublikasikan status saya. Jadi wajar kalau banyak yang mengira saya masih lajang"

"Yasudah, kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih atas kerjasamanya Pak Arkan. Untuk laporan yang kita bahas tadi, nanti akan diantar oleh sekertaris saya" ucap Pak Deva sembari menunjuk seorang wanita disebelahnya, lalu dia menjabat tangan Pak Arkan.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang