BAB 40

11K 472 22
                                    

Heyyoww I am kambek

Aku sengaja lama-lamain update biar ada yang nyari, tapi ternyata nggak ada. Hmmm dahlah 😌

Bintangnya jangan lupa dipencet ya bestiee. Gratis kok, nggak perlu bayar. Ngokheyy?

~HAPPY READING~

Shyina sedari tadi hanya diam menatap Pak Arkan yang sedang tidur sambil memeluk perutnya. Sebenarnya Shyina sedang menginginkan sesuatu, tapi dia merasa tidak enak jika harus membangunkan Pak Arkan.

"Duh, bangunin nggak ya?" Gumam Shyina.

Pak Arkan dan Shyina masih berada dirumah Papa Arya karena Mama Bida meminta mereka supaya pulang nanti saja. Shyina sendiri merasa tidak enak jika harus menolak permintaan mertuanya itu. Jadi Shyina dan Pak Arkan memutuskan untuk pulang malam nanti.

Shyina sebenarnya nyaman-nyaman saja berada di rumah Mama Bida. Tapi Pak Arkan yang selalu memaksa Shyina untuk segera pulang.

Pak Arkan merasa tidak betah berada di rumah Mama Bida karena Shyina yang selalu menghabiskan waktu bersama mamanya itu. Dan akhirnya mereka berdua akan mencampakkan Pak Arkan. Tidak jarang juga mereka bersekongkol untuk mengerjai Pak Arkan.

Shyina yang sudah tidak tahan dengan keinginannya langsung saja membangunkan Pak Arkan. Dia tidak perduli jika Pak Arkan akan marah kepadanya.

"Pak Arkan" ujar Shyina sambil mencolek lengan Pak Arkan.

"Sayang gitu, na. Jangan Pak Arkan" sahut Pak Arkan dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Kamu nggak tidur?"

"Tidur. Kamu gerak terus aku jadi kebangun" jawab Pak Arkan dengan mata terpejam.

"Oh"

"Kenapa? Kamu mau sesuatu?"

Shyina bingung bagaimana mengatakannya. Bagimana tidak bingung, siang-siang begini Shyina tiba-tiba menginginkan sate. Sedangkan disini, penjual sate hanya ada di malam hari saja.

"Anu-"

"Anu apa?"

"Aku... Pengen sate" ucap Shyina pelan.

Pak Arkan ndongak menatap Shyina "Kamu nggak ngelindur, kan? Ini masih siang loh, na. Mana ada orang jualan sate siang-siang gini" katanya.

"Ya nggak tau. Pokoknya aku pingin makan sate"

"Makan nasi aja, ya?" Tawar Pak Arkan.

"Yaudah iya, makan nasi"

Pak Arkan sedikit lega karena Shyina tidak jadi minta dibelikan sate. Kalau dia masih ngotot, entah Pak Arkan mau mencari dimana penjual sate siang-siang begini.

"Yaudah aku ambil-"

"Tapi tetep sama sate" potong Shyina.

Pak Arkan yang sudah turun dari ranjang kembali menatap Shyina. Dia kira Shyina tidak jadi minta sate. Tapi ternyata Shyina belum menyelesaikan ucapannya.

"Nanti malem ya, beli satenya?" Ucap Pak Arkan yang kembali mendudukkan tubuhnya disamping Shyina.

Shyina memajukan bibirnya "Aku pengennya sekarang, bukan nanti malem" katanya.

"Sekarang masih siang, sayang. Belum ada yang buka"

"Kamu belum nyari udah bilang nggak ada. Nggak mau usaha banget, sih"

"Bukan nggak mau usaha. Tapi kalo cari tukang sate jam segini, sama aja kaya nyari kamu dirumah Taehyung. Nggak bakal ketemu"

Shyina menatap Pak Arkan bingung "Emang pernah nyari aku dirumah Taehyung?" Tanyanya

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang