BAB 64

6.9K 412 68
                                    

Yang belum follow, hayu follow dulu. Aku maksa!!!
Btw kalo ada yang mau share cerita ini, saya dengan senang hati memberikan izin

~HAPPY READING~

"Ar, tadi habis dari kantor papa kamu kemana dulu? Kok kayanya belok ke gang kecil?" Tanya Papa Arya.

Pak Arkan mengerutkan keningnya "Ke gang kecil? Arkan tadi dari kantor papa langsung pulang kok. Nggak ada belok ke gang kecil" ujarnya.

"Oh. Berarti papa salah lihat. Tapi bener kok, kayanya kamu lagi sama cewe"

"Papa nggak usah ngada-ngada. Arkan tadi cuma mampir beli bensin, habis itu langsung pulang" ucap Pak Arkan sedikit emosi.

"Iya-iya. Nggak usah nyolot gitu dong jawabnya"

"Lagian papa tiba-tiba nuduh Arkan yang enggak-enggak kaya gitu. Ya Arkan nggak terima lah"

"Papa nggak nuduh, papa cuma tanya"

"Hmm ganti. Tadi perang sama kakak kamu, terus sama mama, sekarang sama papa kamu, habis ini sama siapa lagi? Sama Shyina?" Tanya Mama Bida.

"Kan kalian nyenggol Arkan duluan. Ya jelas lah Arkan emosi"

Mama Bida menatap Pak Arkan tajam "Enggak ya. Kamu duluan yang bohongin mama tadi" katanya.

"Salah mama sendiri, mau aja dibohongin"

"Shuutt, jangan gitu sama orang tua" tegur Shyina.

"Mereka duluan, sayang" adu Pak Arkan sambil menatap Shyina, seakan meminta pembelaan.

Shyina menganggukkan kepalanya.

"Jangan percaya sama omongan papa. Aku tadi dari kantor langsung pulang, nggak kemana-mana dulu"

"Iya"

Pak Arkan menghela nafas pelan "Hampir aja perang dunia ketiga" batin Pak Arkan.

Pak Arkan melirik kearah Shyina, ternyata istrinya itu sedang menatapnya dengan tatapan datar. Dan tidak lama kemudian, Shyina langsung mengalihkan pandangannya kearah depan. Firasat Pak Arkan mengatakan bahwa sebentar lagi Shyina akan mendiaminya.

Pak Arkan mencoba untuk menggenggam tangan Shyina, tapi dia tetap diam saja. Pak Arkan langsung tersenyum karena merasa kalau Shyina tidak marah. Karena biasanya kalau dia marah, jangankan menggenggam tangan, baru saja Pak Arkan mendekat Shyina sudah berpindah tempat.

"Ngapain kamu senyam-senyum sendiri?" Tanya Mas Al.

"Kenapa? Mau ikut?" Tanya Pak Arkan balik.

"Kalo stress nggak usah ajak-ajak" jawab Mas Al.

"Masih stress. Belum gila"

Shyina melepaskan genggaman tangan Pak Arkan. Setelah itu dia berdiri dan berpamitan untuk masuk terlebih dahulu.

"Eumm maaf, Shyina kedalam dulu ya" ujar Shyina.

"Eh, mau ngapain? Didalem nggak ada orang loh" kata Mama Bida.

"Pinggang Shyina pegel ma, duduk terus dari tadi"

"Yaudah, hati-hati"

"Iya ma"

Shyina langsung berjalan masuk kedalam rumah. Dan jangan lupakan Pak Arkan yang mengekor dibelakangnya.

"Si Arkan ngikut mulu kek bocah" ledek Mas Al.

Pak Arkan menolehkan kepalanya "Kenapa? Mau ikut juga?" Tanyanya.

"Enggak deh. Pawangnya masih disini" jawab Mas Al sembari melirik kearah Mbak Dinda.
...........

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang