BAB 54

6.8K 398 22
                                    

Mungkin buat kalian, mencet bintang itu cuma hal sepele. Tapi asal kalian tau, hal sepele itulah yang para author tunggu-tunggu.

Apalagi kalau dapet komen, serasa dapet harta karun.

Lebay? Biarin deh ya. Cuma nyampein isi hati.

~HAPPY READING~

"Halo, pa" ucap Pak Arkan.

"Arkan, kamu kerumah sakit Saloka Jaya sekarang!" Kata papa Arya.

"Kenapa pa?" Tanya Pak Arkan khawatir.

"Kakak kamu kecelakaan, dan sekarang ada disana. Ini papa sama mama udah menuju kesana" jawab papa Arya.

"M-mas Al"

"Papa tutup dulu ya. Ini udah mau sampe"

"I-iya pa. Arkan segera kesana"

Pak Arkan menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Dia khawatir akan membahayakan Shyina dan anaknya karena tidak fokus menyetir.

"Kenapa?" Tanya Shyina khawatir.

"Dugaan aku bener na. Yang kecelakaan tadi memang mas Al" jawab Pak Arkan dengan mata berkaca-kaca.

Shyina membulatkan matanya. Dia terkejut dengan perkataan Pak Arkan. Dia segera menggenggam erat tangan Pak Arkan, sekedar untuk menenangkan.

"Kamu tenang ya. Mas Al pasti nggak papa kok. Sekarang dia dimana?" Tanya Shyina.

"D-di rumah sakit Saloka Jaya" jawab Pak Arkan dengan suara bergetar.

"Yaudah kita kesana sekarang. Tenangin diri kamu dulu"

Setelah sedikit tenang, Pak Arkan segera menjalankan mobilnya menuju rumah sakit Saloka Jaya.
........

Tiba dirumah sakit, Pak Arkan dan Shyina langsung menuju ruang UGD. Karena kata papa Arya, mas Al berada disana.

Sesampainya mereka disana, terlihat mama bida yang menangis dengan bayi yang sedang tertidur dipangkuannya. Shyina dan Pak Arkan langsung menghampiri mereka dengan langkah terburu-buru.

"Mas Al gimana kondisinya, pa?" Tanya Pak Arkan kepada papa Arya yang sedang berdiri didepan pintu UGD.

Sedangkan Shyina, dia sudah duduk disebelah mama Bida dengan posisi memeluk mama mertuanya itu.

"Mas Al sama mbak Dinda masih didalem Ar" jawab papa Arya dengan suara parau.

Pak Arkan menghela nafas berat, lalu menoleh kearah Shyina yang memeluk mama Bida. Pak Arkan menghampiri mamanya dan ikut memeluk dari samping.

"Mama yang sabar. Mas Al sama mbak Dinda pasti nggak papa" kata Shyina.

"Mama nggak mau ditinggal sama mereka na" ujar mama Bida yang masih terisak.

"Shuutt, mama nggak boleh ngomong gitu. Percaya sama Shyina, mereka pasti baik-baik aja. Mas Al sama mbak Dinda nggak mungkin selemah itu"

Nggak lama kemudian, pintu UGD sudah terbuka. Terlihat seorang dokter yang keluar dari sana sambil melepas masker yang menutupi setengah wajahnya.

"Gimana kondisi anak dan menantu saya, dok?" Tanya papa Arya.

"Korban laki-laki mengalami benturan yang sangat keras dikepalanya, dan ada tulang yang retak dibagian tangan kanannya. Jadi dia kami nyatakan koma" ujar dokter.

Mama Bida langsung melemas setelah mendengar ucapan dokter. Beruntung Kiara langsung diambil alih sama Shyina. Dan Pak Arkan langsung memegangi mama Bida supaya tidak jatuh.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang