BAB 52

8.1K 448 19
                                    

Bantu aku menuhin target voment, biar cepet up. Okeyy?

Btw ada yang nungguin aku up nggak?


~HAPPY READING~

1 bulan kemudian

Malam ini, Pak Arkan sedang berada di mall bersama Shyina. Mereka sedang berkeliling mencari baju hamil untuk Shyina. Sudah beberapa toko yang mereka kunjungi dari tadi. Tapi Shyina selalu saja tidak cocok dengan barang yang ada didalamnya.

Sebenarnya, Pak Arkan sedikit khawatir dengan istrinya itu. Karena dia tidak mau beristirahat sedari tadi. Shyina sangat berantusias untuk berkeliling mall dan mencari baju yang dia inginkan.

"Kamu nggak cape dari tadi jalan terus?" Tanya Pak Arkan.

Shyina hanya menggelengkan kepalanya.

"Istirahat dulu ya?"

Shyina menolehkan kepalanya "kamu cape?" Tanyanya.

"Enggak. Aku cuma khawatir sama kamu" jawab Pak Arkan.

"Aku nggak cape. Lagian aku masih belom dapet bajunya"

"Mau cari yang model gimana si? Dari tadi nggak cocok terus" tanya Pak Arkan frustasi.

"Nggak tau"

Mereka kembali masuk kedalam toko baju. Ini adalah toko baju ke enam yang mereka kunjungi. Kalau Shyina masih tidak cocok juga, Pak Arkan akan menyeret istrinya itu pulang sekarang juga.
.......

Shyina menenteng 2 buah baju ditangannya. Dia sedang meminta pendapat Pak Arkan, mana yang lebih bagus dari dua baju itu.

"Bagus yang mana?" Tanya Shyina.

"Kanan sayang, warnanya lebih kalem" jawab Pak Arkan.

"Tapi yang kiri lebih bagus"

"Yaudah pilih yang kiri aja"

"Katanya tadi kanan"

"Kata kamu kiri lebih bagus. Yaudah ambil yang kiri"

"Tapi yang kanan juga bagus"

Pak Arkan menghela nafas pelan "yaudah pilih dua-duanya" ucap Pak Arkan final.

Shyina langsung tersenyum mendengar ucapan Pak Arkan "itu baru pilihan yang tepat" ujarnya.

Pak Arkan menatap Shyina datar "tinggal ngomong mau dua-duanya aja ribet" katanya.

"Kalo kamu peka daritadi, aku juga nggak bakal ribet kaya gini"

"Habis ini pulang ya? Udah malem" ujar Pak Arkan sambil melihat jam tangan miliknya.

Shyina menggelengkan kepalanya "nggak mau. Masa beli cuma dua?" Tanyanya.

"Besok kesini lagi. Kita udah 2 jam loh keliling mall. Kamu juga nggak mau istirahat dari tadi. Kalo kamu kecapean gimana?"

"Tapi nanti pulangnya mampir kerumah mama" ujar Shyina sambil menatap Pak Arkan.

"Iya. Nanti mampir kerumah mama"

"Mama nggak dibeliin baju ini juga?" Tanya Shyina sambil mengangkat baju yang dia pegang.

"Astaga. Mama nggak hamil sayang. Ngapain dibeliin ginian?" ucap Pak Arkan frustasi dengan pertanyaan istrinya.

"Ya kali aja mama pingin ngasih kamu adek"

Pak Arkan menatap Shyina tajam "nggak ya! Aku nggak mau" ucapnya.

"Nggak papa dong. Biar adek bayinya nanti ada temen. Kan seru kalo dia seumuran sama uncle atau auntynya" goda Shyina.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang