BAB 32

10.7K 521 23
                                    

UDAH DOUBLE UPDATE LOH.

RAMEIN KOMENNYA BIAR AKU RAJIN DOUBLE UP, NGOKHEYY??

~HAPPY READING~

Shyina melihat ke bawah karena dia tidak mendengar suara Pak Arkan lagi. Ternyata Pak Arkan sudah tertidur sambil memeluk pinggangnya erat, seolah dia tidak diizinkan untuk pergi kemanapun. Shyina sedikit mengangkat kepala Pak Arkan untuk memindahkannya ke bantal, tapi itu malah membuat Pak Arkan terbangun.

"Mau ke mana?" Tanya Pak Arkan dengan suara seraknya.

"Mama kayanya udah pulang. Aku mau ke bawah dulu" jawab Shyina sambil mengusap kepala Pak Arkan supaya dia tidur lagi dan bisa Shyina tinggal.

Bukannya tidur Pak Arkan malah semakin erat memeluk pinggang Shyina "Di sini aja. Temenin aku" katanya.

"Temenin gimana? Orang kamu juga tidur"

"Kalo kamu tinggal aku nggak bisa tidur"

"Ya terus aku disuruh nunggu orang tidur? Gitu?"

Pak Arkan menganggukkan kepalanya pelan. Shyina yang melihat hal itupun hanya bisa menghela nafasnya. Rasanya dia ingin mencakar wajah Pak Arkan sekarang juga.

"Minggir dulu, ya. Aku mau lihat mama di bawah"

"Enggak!"

"Kok jadi manja banget, sih?!"

Pak Arkan membuat matanya kemudian menatap Shyina tajam "AKU CUMA NGANTUK. APA SALAHNYA SIH NUNGGU AKU TIDUR DULU BARU KE BAWAH?" Ujarnya.

"Kok kamu jadi marah-marah ke aku?"

"Habisnya kamu, dari tadi bikin emosi mulu"

Shyina memejamkan matanya. Dia berusaha meredam emosinya supaya tidak memarahi Pak Arkan sekarang.

"Yaudah, maaf. Tadi kan aku ngiranya kamu udah tidur" ucap Shyina dengan tangan yang kembali mengusap kepala Pak Arkan.

Pak Arkan memindahkan kepalanya ke bantal. Kemudian dia tidur membelakangi Shyina "Sana ke bawah aja temenin mama. Nggak usah peduliin aku!" Ujarnya ketus.

"Kamu ngambek?"

"Enggak"

"Oh. Kirain ngambek"

"Ya menurut kamu?!"

"Kan tadi waktu aku tanya kamu jawab enggak. Yaudah menurut aku kamu nggak ngambek" jawab Shyina santai.

"Udah sana, katanya mau ke mama. Ngapain masih disini?!"

"Aku diusir, nih?"

"Siapa yang ngusir?! Aku cuma nyuruh kamu ke mama" jawab Pak Arkan yang masih terlihat jengkel.

"Beneran nggak mau dielusin lagi kepalanya?" Goda Shyina.

"ENGGAK"

"Yaudah" ujar Shyina sebelum akhirnya bergerak turun dari atas tempat tidur.

"Punya istri nggak peka banget" gumam Pak Arkan.

Shyina menahan tawa melihat suaminya yang sedang kesal. Jarang-jarang Pak Arkan kesal seperti ini . Biasanya juga Shyina yang dibikin emosi sama Pak Arkan. Jadi sekarang gantian, Shyina yang bikin Pak Arkan emosi.

Shyina turun ke bawah dan melihat Mama Bida yang sedang menata belanjaan di kulkas. Dia segera berjalan menghampiri Mama Bida. Barangkali mertuanya itu membutuhkan bantuan.

"Shyina bantuin ya, ma?"

"Nggak usah, Na. Ini udah selesai" jawab Mama Bida sambil menutup pintu kulkas.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang