BAB 23

10.6K 471 6
                                    


~HAPPY READING~

"Hm" jawab Shyina dengan pandangan yang fokus ke handphone di depannya.

"Lihat dulu"

"Lihat aja sendiri" ketus Shyina.

"Kenapa sewot gitu, sih?"

Wajar jika Shyina marah. Mana ada seorang istri yang diam saja ketika mendengar suaminya sedang membicarakan wanita lain. Apalagi di hadapannya seperti itu.

"B aja"

Tanpa Shyina duga, tiba-tiba saja Pak Arkan mengarahkan kepalanya supaya menghadap ke arah gerombolan wanita itu. Shyina yang terkejut hanya bisa diam karena Pak Arkan sudah menahan kuat kepalanya.

"Ngapain sih, pak?" Ketus Shyina sambil menatap Pak Arkan tajam.

"Lihat dulu yang baju hitam"

"Nggak mau. Jangan maksa!"

"Yaudah, nggak saya lepasin"

Pak Arkan tetap menahan kepala Shyina supaya menghadap ke arah yang ia bicarakan tadi. Shyina menghela nafasnya pelan. Dan mau tidak mau, dia harus menatap wanita yang di sebut cantik oleh suaminya.

Shyina langsung mengerutkan keningnya. Apakah suaminya ini buta warna? Pasalnya, di depan sana tidak ada wanita berbaju hitam seperti yang Pak Arkan sebutkan tadi.

"Pak Arkan nggak buta warna, kan? Di sana nggak ada yang pake baju hitam loh, pak" ujar Shyina sembari menatap Pak Arkan aneh.

Bukannya menjawab pertanyaan Shyina, Pak Arkan malah menatap ke arah baju yang sedang Shyina kenakan. Shyina sendiri bingung, sebenarnya apa yang sedang Pak Arkan lihat. Tapi tidak lama kemudian, dia mengikuti arah pandang dari Pak Arkan.

Apakah yang dimaksud Pak Arkan adalah dirinya?  Tapi Shyina tidak mau kepedean dulu. Karena dia yakin, suaminya itu pasti hanya menggodanya.

Pak Arkan masih menatap ke arah baju yang sedang Shyina kenakan. Shyina yang sadar langsung menyilangkan tangannya di depan dada.

"Pak Arkan lihatin apa?!" Tanya Shyina galak.

Pak Arkan menatap Shyina datar "Kamu kenapa lemot banget sih, na?" Tanyanya frustasi.

"Yang Pak Arkan maksud baju hitam saya nih, pak?" Tanya Shyina sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan. Itu mbak-mbak kasir" jawab Pak Arkan emosi.

Shyina menatap Pak Arkan bingung. Entah kenapa suaminya yang satu ini terasa sangat menyebalkan serta membingungkan untuknya.

"Udah, itu makan dulu. Lihatin sayanya nanti lagi. Iya tau saya ganteng"
..........

20.00

"Pak Arkan bawa baju ganti?" Tanya Shyina yang sedang sibuk menata baju yang sudah ia setrika tadi.

"Nginep?"

"Enggak, pak. Temen saya ada yang punya bayi soalnya"

"Yaudah, bawa jaket aja. Nggak usah bawa ganti"

Setelqh selesai, Shyina langsung mendekat ke arah Pak Arkan yang sedang fokus ke laptopnya "Pak Arkan bahunya udah sembuh apa belum? Kalo masih sakit saya nggak usah ikut nggak papa" ujarnya.

"Kamu ikut aja. Bahu saya juga udah baikan" jawab Pak Arkan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Beneran?"

"Hm"

"Eumm, kita besok bawa motor aja ya, pak?"

Pak Arkan langsung menatap Shyina bingung "Kenapa nggak bawa mobil aja?" Tanya Pak Arkan.

My Arkan Is My Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang