Jangan lupa vote & komen !!!
Hari ini adalah hari paling sial bagi Gracia karena ia harus bertemu dengan calon suami mommy nya, ya setelah 5 tahun menjadi janda akhirnya mommy nya Gracia memutuskan untuk menikah dengan pilihan nya.
"Gree udah siap belum? Mommy tunggu ya di mobil" ucap Shania mommy nya Gracia.
"Iya ini aku udah selesai" ucap Gracia malas, kemudian masuk ke dalam mobil Shania.
"Mommy yakin mau nikah lagi?" Tanya Gracia.
"Yakin dong sayang lagian calon suami nya mommy juga punya anak umurnya gak beda jauh dari kamu" jelas Shania.
"Jadi aku bakalan punya papi tiri sama kakak tiri?" Tanya Gracia lagi.
Shania hanya mengangguk dan mulai melajukan mobil nya ke tempat pertemuan nya dengan calon suami nya.
Setelah sampai di tempat tujuan Shania langsung menarik Gracia agar mengikuti nya. Gracia melihat disana ada meja yang sangat mewah telah diisi oleh seorang pria seumuran mommy nya.
"Hai sayang maaf ya aku telat" ucap Shania pada laki laki itu.
"Iya gapapa kok, oh ini anak kamu? Cantik banget persis kaya kamu" ucap nya.
"Saya Gracia om salam kenal" ucap Gracia sambil menundukkan badan nya tanda ia menghormati orang yang lebih tua.
"Saya Bobby calon papi kamu" ucap nya dengan senyum.
Gracia hanya masa bodo mendengar nya lagian ia bersikap sopan juga karena disuruh oleh mommy nya dengan ancaman kartu debit nya di sita.
"Ayo kita duduk dulu kamu kalau mau pesan pesan aja ya" ucap Bobby.
"Ayo gre duduk" titah Shania pada Gracia.
Namun saat mereka sedang asyik berbincang tiba tiba ada seseorang datang ke meja mereka.
"Maaf saya telat" sahut orang itu.
"Gapapa lagian acara nya belum di mulai" ucap Bobby. "Oh iya kenalin ini anak saya Shani Indira natio" lanjut nya.
Shani hanya membungkuk kan badan nya kemudian duduk di sebelah Gracia yang membuat Gracia mendelik tidak suka.
"Kenapa harus banget duduk nya di samping gue" batin Gracia.
"Kamu dari kantor langsung kesini Shan?" Tanya Shania pada Shani.
"Iya Tante soalnya saya habis meeting" balas Shani dengan sopan.
"Oke tidak perlu berlama lama lagi, jadi tujuan nya diadakan acara ini adalah untuk memberi tahu kalian kalau papah bakal menikah dengan Shania" ucap Bobby.
"Dan kalian bakal menjadi adik kakak kalian seneng kan bakal punya kakak atau adik" lanjut nya namun tidak ada balasan dari Shani dan Gracia keduanya sama sama kompak berdiam diri.
"Kalian mending kenalan dulu biar makin akrab" saran Shania pada kedua anak nya.
"Saya Shani" ucap Shani sambil menyodorkan tangan nya ke arah Gracia namun Gracia tidak membalas uluran tangan tersebut.
"Gracia" ucap nya singkat.
"Gree yang sopan dong" Tegur Shania pada anak nya.
"Sok baik banget dia sama gue iwhhh" batin Gracia.
"Nah udah kan pertemuan nya sekarang saya pamit karena saya ngantuk mau tidur, selamat malam semua nya" ucap Gracia kemudian pergi dari sana.
Shani yang melihat itu langsung pergi dari sana untuk menyusul Gracia, Shani melihat Gracia sedang menunggu taksi di pinggir jalan, Shani pun menghampiri nya.
"Sampai kapan kamu mau ngehindar dari aku?" Tanya Shani.
"Entahlah mungkin selama nya" balas Gracia tanpa melihat ke arah Shani.
"Segitu benci nya kamu sama aku?" Tanya nya lagi.
"Aku gak benci sama kamu tapi aku kecewa sama kamu" balas Gracia.
Ya memang Shani dan Gracia dulu nya sepasang kekasih tapi saat Shani berkuliah di luar negri dan mereka menjadi LDR hubungan nya tiba tiba menjadi renggang karena Shani jarang mengabari Gracia hingga membuat Gracia memutuskan Shani.
"Aku udah balik gee dan aku mau nikahin kamu" ucap Shani.
"Kita bakal jadi adik kakak Shani jangan berharap lebih" balas nya.
"Kita gak sedarah, jadi kita masih bisa menikah Gracia" jelas Shani.
"Terus gimana sama mommy aku? Gimana sama papah kamu? Apa mereka bakal Nerima hubungan kita?" Tanya Gracia bertubi tubi.
"Aku bakal yakinin orang tua kita dan bakal nikahin kamu, percaya sama aku" jawab Shani.
"Semuanya gak segampang itu Shan" ucap Gracia pelan.
"Aku bakal lakuin apapun agar aku bisa nikah sama kamu gee, aku janji bakal jadiin kamu istri aku secepat nya, trust me" ucap Shani meyakin kan Gracia.
Gracia menatap mata Shani memang disana tidak terdapat kebohongan yang Gracia lihat hanya ketulusan dari mata Shani.
"Aku pegang janji kamu" ucap Gracia yang membuat Shani langsung memeluk Gracia dengan erat seakan tidak akan melepaskan nya walau sedetik saja.
"I love you Shania Gracia natio" bisik Shani di telinga Gracia.
"Kebiasaan ganti marga orang seenak nya" kesal Gracia.
"Emang bener kan nama kamu itu Shania Gracia natio" kekeh Shani.
"Marga aku itu Harlan Shani ish" rengek Gracia.
"Oh iya hampir lupa, gimana kabar Daddy Harlan?" Tanya Shani.
"Daddy baik cuma ya gitu lah jadi gila kerja sama kaya kamu" ucap Gracia sambil mencubit pelan hidung Shani.
"Daddy kamu kaya gitu itu cuma gak mau pikiran nya terus tertuju sama mommy kamu yang membuat hati nya gelisah, sama sih kaya aku dulu" ucap Shani.
"Kasian juga sama Daddy ditinggal nikah lagi sama mommy meskipun mereka udah cerai" ucap Gracia sambil mempererat pelukan nya pada Shani.
"Gak ada yang baik baik aja saat kita kehilangan orang yang kita sayang" ucap Shani yang sesekali mengecup kepala Gracia.
"Jadi dulu kamu ngerasain kaya gitu waktu aku mutusin kamu?" Tanya Gracia.
"Iya bahkan dulu aku bolos kuliah tiga bulan karena terus terusan mikirin kamu, aku juga hampir di d.o dari kampus karena aku jadi berandal" jawab Shani.
"Ngapain jadi berandal udah berasa jadi jagoan hah!" Marah Gracia.
"Aku jadi kaya gitu karena aku ngerasa gak terima aja kalo kamu udah bukan jadi milik aku" jelas Shani.
"Lain kali jangan kaya gitu lagi, bunuh diri kek biar gak nyusahin orang" sindir Gracia.
"Jangan dong kalo aku mati nanti kamu nangis" ejek Shani.
"PD sekali anda" cibir Gracia.
"Emang bener sayang kalo aku mati nanti kamu nangis" ucap nya namun saat Gracia akan kembali berbicara Shani langsung menghentikan nya dengan sebuah kecupan di bibir Gracia yang membuat pipi Gracia memanas.
"I love you Shania Gracia"
"Love you too Shani Indira ngeselin natio" ucap Gracia yang kini sudah menenggelamkan kepala nya di pelukan Shani.
Tbc
Part ini masih berlanjut ntar Mimin up lagi.
Jangan lupa follow Mimin !!!
See you for the next chapter.