Jangan lupa vote & komen !!!
Shani dan Gracia menjalani hidup sebagai pasangan suami istri yang jarang sekali bertengkar bukan tidak pernah bertengkar pernah mereka bertengkar karena hal sepele dan dapat di atasi dengan Shani yang meminta maaf terlebih dahulu.
"Kamu ga kerja?" Tanya Gracia yang sedang menonton tv.
"Nanti aja, aku males" jawab Shani yang sedang bermain game di hp nya.
"Kalo kamu males malesan nanti kita mau makan susah gak ada uang nya" balas Gracia.
"Gampang yang, bisa minta ke mama kamu atau mama aku" ucap Shani acuh.
"Ya kalo kaya gitu kenapa kamu nikahin aku, kan kalo masih minta ke orang tua lebih baik hidup masing masing" kesal Gracia.
"Enak tau nikah tiap malem bisa grepe grepe" balas Shani.
"Mesum" ucap Gracia sambil melemparkan bantal sofa ke arah Shani.
"Yahh kamu mah jadi kalah kan" kesal Shani.
"Bodo, gk ngurus" balas Gracia.
"Jadi rank nya turun ayang mahhh" rengek Shani sambil melempar hp nya ke sembarang arah.
"Jangan ngerengek gitu jelek" cibir Gracia.
"Turun rank gara gara ayang"
"Udah sana kerja, ngapain masih disini"
"Iya ini mau kerja" ucap Shani kemudian berganti baju dan pergi menuju kantor nya.
Sedangkan di rumah gracia sedang membereskan sampah sampah makanan yang berserakan di ruang tengah nya karena ulah Shani.
"Pengen cerai aja rasanya" lirih Gracia.
Setengah jam sudah Gracia membereskan ruang tengah nya ia kemudian duduk di sofa dengan keringat yang bercucuran di leher nya.
"Cape banget" gumam nya.
Karena tidak tahan dengan rasa gerah nya Gracia langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi yang ke dua kali nya.
Setelah selesai mandi ia bosan sendirian di dalam rumah akhirnya ia memilih untuk menemui Shani di kantor nya.
Setelah lama perjalanan akhirnya Gracia sampai di kantor Shani, ia langsung masuk begitu saja menghiraukan tatapan dari orang di sekeliling nya.
Di luar ruangan Shani Gracia mendengar Shani sedang meracau tidak jelas dengan perlahan Gracia membuka pintu ruangan Shani dan ia terkejut melihat Shani yang sedang bermain game di sofa ruang kerja nya dan Reza sekertaris Shani yang sedang mengerjakan pekerjaan Shani.
Gracia berjalan menghampiri Shani dan langsung menjewer telinga Shani kuat.
"Hey gak sopan ya sama bos mau saya pe-" Shani melihat ke arah yang menjewer telinga nya ia langsung menghentikan kalimat nya saat mata nya bertatapan dengan Gracia.
"Jadi ini kerjaan kamu di kantor?" Tanya Gracia dingin.
"Nggak tadi Reza nya yang maksa iya kan za" bela Shani.
Reza hanya menundukkan kepala nya tidak berani menatap kedua nya.
"Alasan kamu, udah nyuruh orang malah enak enak kan main game" kesal Gracia.
"Reza kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu dan lain kali jika Shani menyuruh kamu untuk mengerjakan pekerjaan nya lagi telfon saya aja" jelas Gracia.
"Baik bu" setelah mengatakan itu Reza langsung keluar dari ruangan Shani meninggalkan pasutri yang sedang berargumen.
"Bilang ke kantor mau kerja tapi pas di kantor malah main game" sindir Gracia.
"Lepasin dulu atuh ini sakit" ringis Shani karena Gracia belum juga melepaskan jeweran nya.
"Mana hp kamu nya" ucap Gracia.
"Mau apa yang?" Tanya Shani.
"Mau hapus game kamu" jawab Gracia yang membuat Shani terdiam.
"Jangan yaaa pleasee aku janji bakal kerja yg bener kok" mohon Shani.
"Yaudah jangan harap kamu bisa nyentuh aku selama tujuh bulan" balas Gracia.
"Loh kok gitu" bantah Shani.
"Pilih game nya di hapus atau gak bisa nyentuh aku selama tujuh bulan?" Tanya Gracia.
"Susah milih nya yang kan biasanya kalau siang aku mainin game nah malem nya aku mainin kamu" jawab Shani frontal.
Plakk
Shani mendapatkan pukulan keras di kepala nya yang di layangkan oleh Gracia.
"Kebiasaan kalo ngomong suka gak di saring dulu" kesal Gracia.
"Ayang mah kdrt Mulu" rengek Shani sambil memegangi kepala nya yang terasa nyut nyutan akibat pukulan Gracia.
"Makanya cepet pilih"
"Nih, hapus aja gapapa demi ayang" ucap Shani sambil memberikan hp nya kepada Gracia.
Gracia mengambil hp Shani dan langsung menghapus game nya. "Gitu kek daritadi, bikin emosi aja" gumam Gracia.
"Rank nya udah tinggi, sekarang malah di hapus" lirih Shani.
"Makanya kalo kerja itu kerja yang bener bukan malah main game jadi bukan salah aku dong" balas Gracia acuh.
"Yaudah kan game nya di hapus berati siap siap kamu yang aku mainin siang malem" ucap Shani.
"Gak ya" balas Gracia.
"No, aku gak Nerima penolakan lagi" Shani langsung menggendong Gracia dan menidurkan nya di sofa.
Cup
Shani mencium lembut bibir istri nya yang sering memarahi nya dengan kata kata pedas.
Mereka melakukan itu di dalam ruangan Shani bahkan sekertaris Shani yang akan memberikan berkas kepada Shani mendadak putar balik karena ia mendengar desahan desahan dari ruangan itu.
Dua jam sudah mereka habiskan untuk bercinta di ruangan itu kini Gracia dan Shani sudah bersiap untuk pulang ke rumah nya karena badan nya terasa sangat lengket akibat permainan panas nya tadi.
"Nanti malem aku mau lagi ya" ucap Shani.
"Gak aku cape" balas Gracia.
"Pokoknya nanti malem aku bakal minta dan aku gak Nerima penolakan" tegas Shani.
"Aku cape loh Shan"
"Kamu cape apa? Yang gerak kan aku, kok kamu yang cape"
"Ya cape lah Shani ish pinggang aku rasanya mau patah mana suara aku jadi serak" kesal Gracia.
"Oh aku tau suara kamu serak pasti gara gara desahin nama aku terus kan" goda Shani.
"Karepmu lah, udah ah aku mau pulang"
"Ikut yang, mau lanjutin yang tadi" ucap Shani.
"Gak, udah sana kerja" tolak gracia.
"Kerjaan aku udah beres semua jadi gak ada yang harus di kerjain, ayo pulang buat lanjutin yang tadi" Shani langsung menarik tangan Gracia untuk menuju mobil nya.
Dan benar saja saat sampai rumah Gracia langsung di gempur habis habisan oleh Shani, Gracia menyesal karena telah menghapus game nya Shani.
Kini ia harus melayani Shani setiap hari selama berjam jam lamanya, kadang Gracia juga selalu ingin dirinya cepat cepat datang bulan agar Shani tidak meminta itu lagi.
End
Garing cerita nya kaya hubungan Mimin sama dia.
Jangan lupa follow Mimin !!!
See you for the next chapter.