Jangan lupa vote & komen !!!
Di ruangan OSIS SMA NEGRI 48 terdapat dua orang yang sedang berpelukan di kursi yang tersedia disana. Kedua orang itu adalah Shani dan Gracia. Mereka sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun lamanya.
Tangan Shani melingkar sempurna di pinggang Gracia. Sementara tangan Gracia bergerak mengelus dan mencubit wajah pacar nya. Shani yang mendapat perlakuan seperti itu dari Gracia hanya bisa memejamkan mata nya menikmati segala perlakuan Gracia kepada nya.
"Jangan tidur" ucap Gracia.
"Aku gak tidur by" Balas Shani tanpa membuka mata nya.
"Kemarin juga bilang nya gitu, tapi kamu malah ketiduran" Cibir Gracia.
"Kemarin aku ngantuk banget makanya ketiduran" Shani mengeratkan pelukan nya pada pinggang Gracia yang membuat Gracia tersentak kaget karena perlakuan tiba tiba dari Shani.
"Jangan kenceng kenceng ih meluk nya kebiasaan"
"Iya i love you too" balas Shani tanpa dosa.
Gracia memutar bola mata nya malas saat mendengar jawaban Shani. Emang suka gak nyambung pacar nya ini.
Bel masuk sekolah berbunyi Gracia buru buru berdiri dari pangkuan Shani dan mengajak Shani untuk masuk kedalam kelas nya karena mereka satu kelas.
Shani menggenggam tangan Gracia sepanjang perjalanan menuju kelas nya. Katanya biar Gracia tidak hilang kebawa angin.
"Senyum" Titah Gracia saat melihat wajah pacar nya datar dan berkesan tidak bereaksi apa apa.
"Males" Balas Shani.
"Iya deh si paling datar" Ledek Gracia.
Shani tidak menjawab ucapan Gracia. Dia malah membawa Gracia masuk kedalam kelas dan duduk bersebelahan dengan Gracia. Sambil menunggu guru mata pelajaran masuk Shani bersandar di bahu Gracia mengabaikan murid lain yang berada di kelasnya.
"Kenapa? Ngantuk?" Tanya Gracia sambil mengelus rahang Shani.
Shani menggeleng dia malah melingkarkan kedua tangan nya di pinggang gracia. Karena Shani suka memeluk pinggang Gracia. Dia melakukan itu bukan tanpa alasan, dia melakukan itu hanya untuk menegaskan kalau Gracia adalah milik nya.
"Lepasin Shan nanti ada guru yang masuk" ucap Gracia tanpa sadar telah memanggil Shani menggunakan nama.
"Shan?" Tanya Shani menatap Gracia datar sambil melepaskan pelukan nya pada Gracia.
"Mampus! Kok bisa keceplosan manggil nama sih" batin Gracia.
"Hehe aku lupa by keceplosan" Cengir Gracia untuk menutupi rasa gugup nya.
"Hm" balas Shani singkat.
"Marah beneran ini mah" batin Gracia.
Shani menatap lurus ke arah papan tulis meskipun papan tulis itu kosong. Sebenarnya Shani hanya ingin menghindari tatapan Gracia makanya dia menatap lurus ke arah papan tulis di depan.