Versace on the floor II

5.4K 526 34
                                    








          Jangan lupa vote & komen !!!






Setelah kejadian malam itu, Shani menepati ucapan nya dan langsung menikahi Gracia di Jepang di hadapan kedua orang tua nya Gracia. Semenjak menikah kini Shani semakin posesif terhadap Gracia dan selalu melarang Gracia melakukan apapun tanpa seizin nya.

Gracia juga tetap bekerja di kantor Shani dengan jabatan yang sama yaitu sekertaris pribadi Shani. Namun ruangan Gracia bekerja Shani pindahkan menjadi berada di ruangan Shani. Jadi Shani dan Gracia bekerja dalam satu ruangan.

Meskipun mereka sudah menikah mereka tetap bekerja dengan profesional jika sedang berada di kantor.

"Mrs saya sudah selesai bekerja dan sekarang sudah jam istirahat saya" ucap Gracia.

"Kata siapa? Itu Kerjaan kamu masih banyak" tunjuk Shani pada map yang bertumpuk di meja kerja nya.

"Itu bukan pekerjaan saya" bantah Gracia.

"Protes? Potong gaji" ancam Shani.

"Maksa? Gak ada jatah" Gracia balik mengancam Shani.

"Yasudah kamu boleh istirahat sekarang" ketus Shani.

"Kalau begitu saya pamit keluar Mrs Shani" ucap Gracia dengan senyuman menyebalkan yang tercetak di wajah nya.

"Jangan tertawa seperti itu dasar jelek!"

"Haha bye Shani" setelah mengatakan itu Gracia langsung keluar dari ruangan Shani meninggalkan Shani yang sedang menggerutu kesal kepada istri nya.

Di luar ruangan Gracia berjalan ke arah kantin untuk mengisi perut nya yang kosong, ia juga memesan satu cup kopi untuk Shani.

"Gre gre gre lu beneran nikah kan sama Mrs Shani?" Tanya Feni yang baru saja datang ke meja Gracia.

"Kan waktu gue nikah lu juga datang" jawab Gracia.

"Tapi kenapa kalian masih kaya atasan dan bawahan?"

"Itu kan di kantor, kalo di rumah beda lagi" balas Gracia.

"Widih profesional banget ya" kagum Feni.

"Iya dong" pd Gracia.

Tak lama makanan Gracia datang. Gracia yang melihat itu langsung memakan makanan nya dengan lahap karena dari tadi pagi ia tidak sarapan di karenakan ia harus mencari sepatu Shani yang entah kemana.

Setelah makanan nya habis Gracia pergi ke stand kopi untuk mengambil kopi pesanan nya sekaligus membayar makanan nya yang tadi.

Gracia berjalan menuju ruangan nya lagi. Di dalam ruangan nya ia bisa melihat Shani sedang memijat kening nya sendiri.

"Pusing?" Tanya Gracia sambil menyimpan satu cup kopi di meja Shani.

"Heum" jawab Shani kemudian meminum kopi yang berada di meja nya.

"Jangan terlalu di forsir kalo kamu sakit aku juga yang repot" peringat Gracia.

"Kenapa harus kamu yang repot? Saya tidak membutuhkan kamu jika saya sedang sakit" ucap Shani yang membuat Gracia memutar bola mata nya malas. Karena ini lah sifat shani yang Denial dan tidak mau mengakui perasaan nya.

"Kebiasaan Denial" cibir Gracia kemudian berjalan ke arah belakang Shani dan memijat lembut kening Shani. Sementara shani ia memejamkan mata nya menikmati pijatan Gracia di kening nya.

"Enak gak?" Tanya Gracia.

"Pijatan kamu enak, bikin saya rileks" jawab Shani tanpa sadar.

"Katanya gak butuh saya" ledek Gracia.

TENAGE LOVE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang