Troublemaker I

6.8K 481 21
                                    









          Jangan lupa vote & komen !!!







"Gracia ayo ke kantin gue udah laper" ucap Anin kepada sahabat nya Gracia.

"Iya Anin sebentar aku masih beresin buku" balas Gracia.

Setelah Gracia selesai membereskan buku buku nya ia langsung ditarik Anin menuju kantin dan duduk di salah satu meja yang berada disana.

"Lu mau makan apa gree? Biar gue pesenin" ucap Anin.

"Aku samain aja sama kamu" Balas Gracia.

"Yaudah tunggu ya gree" setelah nya Anin pergi dari sana untuk memesan makanan mereka.

Tiba tiba kantin mendadak bergemuruh karena ada nya most wanted di sekolah mereka yang mulai memasuki kantin.

Mereka cool banget astaga

Shani Will you marry me

Gila kak Shani cakep banget woy

Begitulah yang Gracia dengar dari teriakan teriakan yang memenuhi gendang telinga nya itu.

Sementara Gracia ia hanya anteng bermain hp nya tanpa memperdulikan keributan yang ada di sekitar nya.

Shani duduk di salah satu meja yang bersebrangan dengan Gracia, mata nya menatap Gracia, Desy yang melihat itu langsung menyikut tangan Shani.

"Liatin dia nya gitu amat" sindir Desy.

"Aneh aja dia biasa aja sama gue gak kaya mereka" balas Shani.

"Dia emang gak terlalu peduli sekitar nya" ucap Desy.

"Lu tau darimana?" Tanya Shani.

"Pacar gue kan sahabat nya dia Shani gimana sih" jawab Desy.

"Gue tantang lu mau gak?"

"Apa?" Balas Shani cepat.

"Kalo lu bisa nyium bibir nya dia di kantin ini gue bakal kasih lu mobil gue yang masih baru" tantang Desy.

"Siapa takut" ucap Shani sambil mengeluarkan smirk nya.

Shani berdiri dari duduk nya dan menghampiri meja Gracia yang membuat seluruh penghuni kantin bisik bisik terhadap nya.

"Hai" sapa Shani.

"Iya?" Balas Gracia.

"Lu tau gue gak siapa?" Tanya Shani.

"Gak tau" jawab Gracia yang membuat Shani terdiam. "Seluruh murid kenal gue tapi cuma dia yang gak kenal gue, menarik" batin Shani.

"Eumm gue Shani" ucap Shani sambil mengulurkan tangan nya.

"Gracia" balas Gracia tanpa membalas uluran tangan Shani.

"Kenapa tangan gue gak di bales?" Tanya Shani.

"Takut kena omicron" balas Gracia.

Shani yang kesal langsung memepet Gracia hingga punggung Gracia menyentuh tembok di sebelah kursi yang di duduki nya.

Perlahan Shani menutup mata nya dan mendekatkan wajah nya ke arah wajah Gracia namun saat bibir Shani akan menyentuh bibir Gracia.

Plakk

Gracia menampar keras pipi Shani yang membuat seluruh murid yang berada di kantin itu kaget.

"Bisa gak sih ngehargain perempuan" sentak Gracia.

"Cuma ciuman gak bisa bikin lu hamil" balas Shani.

"Tapi aku gak sehina itu buat Nerima apa yang bakal kamu lakuin" ucap Gracia.

"Jangan sok jual mahal deh jadi orang, paling asli nya lu udah gak perawan kan atau jangan jangan lu kerja di club muasin om om" ucap Shani.

Sementara Gracia yang mendengar itu meneteskan air mata nya karena ia dihina sebegitu dalam oleh orang yang baru di kenali nya itu.

Plakk

Gracia menampar pipi Shani dengan keras untuk kedua kali nya.

"Aku gak seperti yang kamu pikirkan, if you don't know About my life shut up your mouth" setelah mengatakan itu Gracia langsung pergi dari sana dan disusul Anin yang tadi diam melihat perdebatan itu.

"Goblok lu, gue kan suruh lu cium dia bukan ngehina dia" ucap Desy.

"Gue kelepasan anjing" balas Shani.

"Minta maaf sama dia" titah Desy.

"Gue gak mau" balas Shani cepat.

"Lu mau bikin dia makin benci sama lu gitu? C'mon bro gue tau lu suka sama dia" ucap Desy yang membuat Shani kaget.

"Lu Tau darimana?" Tanya shani.

"Tatapan mata lu ke dia beda" jawab Desy.

"Minta maaf cepet, di benci sama orang yang kita suka gak enak loh" ucap Desy kemudian pergi dari sana meninggalkan Shani dengan pikiran kosong nya.

"Bego banget sih Shani" batin Shani.

Kemudian Shani pergi meninggalkan kantin dan menuju kelas nya.



Sepulang sekolah Shani melihat Gracia yang sedang duduk di halte bis.

"Ngapain disini?" Tanya Shani pada Gracia namun Gracia menghiraukan pertanyaan Shani.

"Gue nanya Gracia" ucap Shani lagi, namun Gracia tidak bergerak sedikit pun.

"Oke gue minta maaf buat kejadian tadi" ucap Shani.

"Ngerusakin mental orang emang gampang tapi apa kamu tau sesusah apa orang itu nyembuhin mental nya?" Ucap Gracia yang membuat Shani mematung.

"Gue minta maaf Gracia" sesal Shani.

"Basi Shani" setelah mengatakan itu Gracia langsung pergi dari sana karena ia tidak ingin berlama lama dengan Shani.

Gracia berjalan mencari taksi namun tidak ada satu pun taksi yang lewat disana, perlahan hujan pun turun dengan deras membuat baju Gracia basah.

Gracia melihat seseorang sedang berlari ke arah nya sambil membawa payung yang tidak ia kenakan.

"Gracia ini" ucap Shani sambil memberikan payung nya.

"Gak butuh" balas Gracia dan memilih kehujanan.

"Bibir lu udah biru banget pasti lu kedinginan kan? Udah pake aja payung nya gue anterin pulang ayo" ajak Shani.

"Gue naik taksi" ucap Gracia.

Shani yang kesal langsung melemparkan payung nya dan menggendong Gracia menuju mobil nya kemudian mengunci pintu mobil nya agar Gracia tidak kabur.

"Udah aku bilang kalo aku gak mau pulang bareng kamu" sentak Gracia.

"Gue gak Nerima penolakan, so di mana rumah lu princess?" Tanya shani.

Gracia yang di panggil princess seketika pipi nya merona.

"Komplek 48 blok C" jawab Gracia.

Shani langsung mengemudikan mobil nya menuju alamat yang Gracia sebutkan tadi.

Setelah sampai di rumah nya Gracia, Gracia langsung turun dari mobil Shani tanpa mengajak Shani masuk terlebih dahulu ke dalam rumah nya.

"Dingin banget anjir, tapi gapapa demi ayang gue rela kedinginan" ucap Shani.

Shani langsung mengemudikan mobil nya untuk pulang ke rumah nya.


































TBC

Part nya agak garing ya.

Jangan lupa follow Mimin !!!

See you for the next chapter.

TENAGE LOVE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang