Jangan lupa vote & komen !!!
Setelah seminggu berlalu kini Shani dan Gracia sudah lost contack bahkan diantara mereka tidak ada yang mau menghubungi duluan. Bahkan Gracia juga sudah tidak tinggal bersama bobby ia tinggal bersama mama nya yang membuat Bobby begitu kesepian.
Seminggu ini Gracia habiskan untuk menangis sendirian di kamar nya karena ia sangat merindukan Shani.
Tokk tokk tokk
"Masuk" ucap Gracia dengan suara serak.
Shania masuk kedalam kamar Gracia sambil membawa selembar undangan.
"Ini undangan kamu sama Anin bagus gak?" Tanya Shania pada gracia.
"Heum" balas Gracia tanpa melihat kearah undangan itu.
"Kamu gak mau ngasih undangan ini ke Shani?" Tanya Shania.
"Meskipun dia mantan kamu tapi kamu juga harus ngasih tau dia" lanjut nya.
"Sebentar lagi Anin kesini, biar Anin nganterin kamu buat nganterin undangan nya ke Shani"
"Iya" ucap Gracia pelan.
"Maa" panggil Gracia.
"Iya sayang kenapa?" Tanya Shania.
"Apa salah aku mencintai Shani?" Ucap Gracia dengan suara lirih.
Shania yang mendengar itu langsung keluar dari kamar Gracia tanpa membalas ucapan Gracia.
"Hiks kenapa susah banget buat ngelupain kamu Shan hikss" tangis Gracia pecah saat itu juga.
Setelah lama menangis akhirnya Gracia berhenti menangis karena Shania memanggil nya untuk segera bersiap siap karena Anin sudah datang.
"Mau pergi sekarang?" Tanya Anin pada Gracia.
Gracia menganggukan kepala nya dan mengikuti Anin untuk masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan keadaan cukup hening karena tidak ada yang berani memulai percakapan, setelah lama di perjalanan akhirnya Gracia sampai di apartemen milik Shani.
"Gracia, saya disini aja ya? Saya tau kamu butuh privacy" ucap Anin.
Gracia langsung masuk ke dalam apartemen Shani dan membuka password yang Shani terapkan karena ia tau password apartemen Shani.
Saat masuk ke dalam apartemen Shani ia melihat Shani sedang memasak di dapur nya tanpa menunggu lama lagi ia menghampiri Shani dan memeluk nya dari belakang.
"Hikss aku kangen kamu shani" Isak Gracia.
Shani hanya mengelus tangan Gracia yang berada di perut nya kemudian berbalik untuk menghadap gracia.
"Jangan nangis, jadi jelek kan" ucap Shani sambil mengusap air mata Gracia.
"Bawa aku pergi Shani aku gak mau nikah sama Anin hikss" tangis Gracia di pelukan Shani.
"Hey gak boleh gitu dong" balas Shani.
"Kamu harus hargai keputusan mama kamu, mama kamu cuma mau yang terbaik buat kamu, dia gak mau putri nya jatuh ke tangan orang yang salah"
"Aku maunya kamu Shani"
"Kamu kesini ngapain hm? Dan sama siapa?" Tanya Shani.
"Aku kesini sama Anin dan Anin nunggu di parkiran, sama ini" Gracia memberikan undangan itu pada Shani.
"Mama nyuruh aku nganterin ini buat kamu" ucap Gracia.
Shani mengambil undangan itu seketika hati nya teriris melihat nama Gracia dan Anin terpampang jelas disana.