Bertahan terluka II

3K 414 58
                                    










          Jangan lupa vote & komen !!!








Sebulan semenjak kejadian itu kini hubungan Gracia dan Shani semakin renggang bahkan Shani sudah jarang pulang. Saat Gracia tanya darimana pasti Shani akan menjawab nya dengan marah marah.

Oh iya kini juga Gracia telah mengandung anak Shani. Usia kandungan Gracia sudah memasuki 3 bulan. Awalnya ia tidak tau kalau dirinya hamil tapi Chika datang pada Gracia dan langsung mengajak Gracia untuk cek ke dokter.

Saat mengetahui dirinya hamil Gracia sempat terdiam tapi berbeda dengan Chika yang begitu antusias mendengar kabar kalau Gracia hamil.

"Darimana Shan?" Tanya Gracia saat Shani masuk kedalam apartemen nya.

"Dari rumah Anin" jawab Shani.

"Kenapa akhir akhir ini kamu sering banget ke rumah nya Anin"

"Karena dia lagi hamil Gracia, dia hamil anak aku" jawab Shani yang membuat Gracia kaget sekaligus merasakan sakit dalam hati nya.

"J-jadi kamu hamilin Anin" lirih Gracia yang tanpa sadar sudah meneteskan air mata nya.

"Iyaa, dan dia butuh aku makanya aku sering ke rumah dia" balas Shani tanpa beban.

"Aku juga lagi hamil Shani, aku ini istri kamu kenapa kamu malah ngurusin orang lain"

"Jangan lebay, lagi pula aku gak yakin kamu hamil anak aku"

"Apa kamu bilang? INI ANAK KAMU SHANI AKU GAK PERNAH SELINGKUH DI BELAKANG KAMU"

"ITU ANAK CHIKA BUKAN ANAK AKU GRACIA"

plakk

Gracia menampar keras pipi Shani yang membuat ruangan hening seketika.

"Aku gak pernah sekalipun selingkuh sama Chika bahkan saat aku masih pacaran sama Chika aku lebih milih buat nikah sama kamu dan ninggalin Chika. Apa kamu tau waktu aku mual mual sendirian disini? Kamu kemana? Disaat aku butuh kamu, kamu gak ada Shani kamu lebih mentingin Anin daripada aku Shan ISTRI KAMU ITU AKU ATAU ANIN SHANI" runtuh sudah pertahanan Gracia kini ia menunduk sambil menangis mengeluarkan semua isi hati nya.

"Saat aku ngidam pengen sesuatu kamu gak pernah sekalipun nurutin ngidam aku Shani tapi Chika saat aku bilang aku mau sesuatu dia langsung pergi untuk mendapatkan apa yang aku minta. Aku menyesal telah memilih kamu Shani" setelah mengatakan itu Gracia langsung pergi kedalam kamar nya meninggalkan Shani yang emosi karena Gracia masih berdekatan dengan Chika.

Dengan cepat Shani keluar dari apartemen nya, ia melajukan mobil nya menuju apartemen milik chika.

Saat sampai disana Shani langsung mengetuk pintu unit apartemen Chika dengan keras yang membuat Chika langsung membuka pintu itu.

"Ngapain lu kesini" ucap Chika saat melihat Shani yang berada di depan pintu nya.

Shani mendorong Chika dan langsung memukuli Chika tanpa henti sedangkan Chika yang posisi nya sudah mati langkah hanya bisa terdiam sambil menerima pukulan Shani.

"LU KAN YANG HAMILIN GRACIA" bentak Shani.

Chika mencengkram tangan Shani yang masih memukuli nya.

"Gue gak sebrengsek itu buat hamilin orang yang udah nikah" balas Chika.

"Jangan nyangkal lu"

"GUE GAK HAMILIN GRACIA DIA HAMIL ANAK LO, LO AYAH DARI BAYI YANG DI KANDUNG GRACIA" bentak Chika.

"APA LO TAU WAKTU GRACIA TAU DIRINYA HAMIL? DIA SENENG BANGET DAN GAK SABAR BUAT NGASIH TAU LO TAPI DENGAN GAK TAU DIRINYA LO MALAH NUDUH GRACIA HAMIL ANAK GUE, DIMANA OTAK LO!"

"APA LO TAU GRACIA SERING NGELUH KARENA LO GAK PERNAH NURUTIN APA YANG DIA MINTA APA LO TAU ITU SEMUA SHANI?!"

karena merasa skakmat akhirnya Shani keluar dari apartemen Chika dan melajukan mobil nya menuju rumah Anin.

Saat sampai di rumah Anin Shani langsung masuk begitu saja kedalam rumah Anin.

Tak lama Anin datang menghampiri Shani dan duduk di samping Shani.
"Kenapa Shan?" Tanya Anin.

"Pusing" jawab Shani sambil merebahkan kepala nya di pangkuan Anin.

"Pusing kenapa? Mau cerita?"

"Cuma kerjaan kantor" bohong Shani.

"Kamu jangan ngedusel dusel gitu geli tau" ucap Anin saat Shani terus mendusel wajah nya di perut nya.

"Baby nya kapan lahir?" Tanya Shani.

"Kandungan aku masih 1 bulan Shani ya masih lama lah harus nunggu 8 bulan lagi" jawab Anin.

"Gak sabar pengen gendong dia, dia bakal cakep kaya aku gak ya?"

"Iya lah kan kamu ayah nya" balas Anin.

"Iyalah anak aku emang anak siapa lagi"

"Oh iya gimana sama istri kamu? Apa dia tau kalo aku hamil anak kamu?" Tanya Anin.

"Dia udah tau, lagian dia juga lagi hamil" jawab Shani.

"Jadi kapan kamu nikahin aku? Aku gak mau loh di curigain tetangga karena aku hamil gak ada suaminya"

"Secepat nya aku bakal nikahin kamu sayang"

"Yaudah aku pulang dulu ya, kamu jaga diri disini kalo ada apa apa langsung hubungin aku"

"Iya Shani udah sana katanya mau pulang"

"Bye sayang, love you"

"Love you too"

Anin bisa melihat Shani sudah keluar dari rumah nya seketika senyuman muncul di wajah cantik nya.

"Shani Shani gampang banget gue bohongin orang yang ada di kandungan gue itu anak nya Bobby bukan anak lu, tapi sayang nya Bobby gak mau tanggung jawab, untung ada lu yang bisa gue manfaatin" ucap Anin.



Saat sampai di dalam apartemen nya Shani bisa melihat kalau banyak koper yang berada di ruang tengah nya.

Tak lama ia melihat Gracia yang sedang menyeret koper yang lain.
"Kamu mau kemana Gracia?" Tanya Shani.

"Aku mau pulang ke rumah mama sama papa" jawab Gracia.

"Aku gak izinin kamu pergi dari sini Gracia"

"Aku gak butuh izin kamu"

"Kamu itu istri aku Gracia kamu harus nurut sama aku"

"Sekarang aku emang istri kamu tapi tidak untuk besok karena aku bakal urus surat perceraian kita secepat nya"

"AKU GAK BAKAL CERAIN KAMU GRACIA" bentak Shani.

"Aku udah cape tinggal sama kamu selama ini aku sabar saat kamu main sama cewek lain tapi kali ini kamu udah kelewat batas Shani kamu hamilin cewek lain, kamu harus tanggung jawab sama apa yang kamu perbuat"

"Kamu lagi hamil anak aku Gracia"

"Anak kamu? Bukanya tadi kamu bilang ini anak nya Chika? Apa kamu tidak ingat tadi kamu tidak mengakui anak ini?"

"Aku gak mau anak aku punya ayah yang tidak bertanggung jawab kaya kamu"

"Jangan menentang ucapan ku tetap disini aku gak izinin kamu keluar dari sini"

"Kamu egois Shani"

"Aku gak egois Gracia jaga ucapan kamu"

"Besok aku bakal kirim surat perceraian nya" Gracia keluar dari apartemen itu sambil menyeret kedua koper nya.

"kenapa jadi gini sih" ucap Shani sambil membanting gelas yang berada disana.

"Sampai kapan pun aku gak bakal pernah cerain kamu Gracia" tekan nya.

"KAMU CUMA MILIK AKU GRACIA"



































TBC

Jangan lupa follow Mimin !!!

See you for the next chapter.

TENAGE LOVE [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang