Jangan lupa vote & komen !!!
Di pagi hari di kediaman natio sudah terjadi keributan, siapa lagi pelaku nya kalau bukan sang kepala keluarga dan sang anak bungsu nya.
"Zee sudah ayah bilang berhenti main sama temen temen kamu yang tidak jelas itu" ucap Shani pada anak nya. "Lihat Kaka kamu, dia pintar dan selalu bisa membanggakan keluarga, tidak seperti kamu yang bisa nya membuat masalah dan mempermalukan keluarga" lanjut nya.
"Zee sama kak Aran itu beda yah" balas Zee.
"Kamu berani melawan saya?" Tanya Shani sambil menatap tajam anak nya.
"BIMA AMBILKAN TONGKAT GOLF SAYA" teriak Shani.
Tak lama anak buah Shani datang dan memberikan tongkat golf itu pada Shani.
Bughh
Bughh
Bughh
Shani memukul tubuh Zee dengan tongkat golf itu dengan kencang yang membuat Zee meringis ketika kulit nya bersentuhan dengan tongkat besi yang panjang itu.
"Dasar anak tidak tau diri" ucap Shani sambil terus memukul tubuh Zee menggunakan tongkat golf nya.
Tak lama Gracia datang dari dapur dan melihat anak nya sedang di siksa oleh Shani. Dengan cepat Gracia mendorong Shani sampai Shani menghentikan pukulan nya pada Zee.
"APA KAMU UDAH GILA! DIA ANAK KAMU SHANI" teriak Gracia yang sudah meneteskan air mata nya.
"Aku tidak Sudi mempunyai anak seperti dia" balas Shani kemudian pergi meninggalkan Gracia dan Zee.
"Sayang kamu gapapa?" Tanya Gracia sambil mengelus kepala anak nya yang kini tergeletak di lantai.
"Zee gapapa Bun kan Zee kuat" jawab Zee sambil tersenyum.
"Ayo bangun, bunda obatin luka kamu" Gracia membawa Zee menuju sofa ruang tengah nya kemudian mengobati luka di sekujur tubuh Zee akibat ulah Shani.
"Kamu harus nurut sama ayah kamu biar kamu gak di pukul lagi. Emang gak sakit di pukul terus?"
"Dari dulu Zee udah nurut sama ayah Bun cuma ayah nya terlanjur benci sama Zee"
"Ayah bukan benci sama kamu, dia itu sayang sama kamu"
"Sayang? Kayanya yang ayah sayang cuma kak Aran aja deh bukti nya kak Aran gak pernah di pukul kaya Zee. Sekalipun kak Aran ngelakuin kesalahan yang fatal kak Aran gak pernah di pukul sama ayah"
"Kamu gak boleh ngomong kaya gitu, gak ada orang tua yang gak sayang sama anak nya"
"Heum, yaudah Zee mau berangkat sekolah dulu ya bunda"
"Jangan sekolah dulu, tubuh kamu masih sakit kan? Udah diem di rumah aja"
"Zee mau sekolah aja, dadah bunda" Zee pergi meninggalkan Gracia setelah mengecup sekilas pipi Gracia.
Sementara Gracia ia hanya menatap sendu kepergian anak nya.
"Kamu masih punya bunda Zee" lirih Gracia.Sesampai nya di sekolah Zee tidak langsung masuk kedalam kelas nya tapi ia malah masuk kedalam kelas yang berada tepat di sebelah kelas nya.
"Selamat pagi pacar nya zee" sapa Zee pada perempuan yang sedang menulis di bangku nya.
"Selamat pagi juga pacar nya acell" balas perempuan itu.
"Gemes banget sih" ucap Zee sambil mencubit pipi pacar nya itu.
"Kalo gak gemesin nanti kamu nyari yang lain dong" balas ashel pacar nya zee.