Jangan lupa vote & komen !!!
Pagi hari Gracia terbangun karena jam weker nya yang berbunyi tapi saat Gracia akan bangun ada tangan yang memeluk nya sangat erat, Gracia lupa bahwa semalam Shani tidur sambil memeluk nya.
Gracia menyingkirkan tangan Shani yang masih memeluk pinggang nya erat kemudian dia berdiri untuk pergi ke kamar mandi namun saat Gracia akan melangkah tangan Shani langsung menarik kembali Gracia hingga Gracia jatuh di atas badan Shani.
"Siapa yang bolehin kamu pergi?" Tanya Shani dengan suara serak nya.
"A-aku mau ke kamar mandi kak aku harus sekolah" ucap Gracia.
"Morning kiss" ucap Shani sambil menunjuk bibir nya sendiri.
"Aku mau mandi kak takut telat" Gracia beralasan karena ia tidak mau mencium Shani.
"Berciuman tidak akan membuatmu telat sayang" ujar Shani.
"A-aku gak mau" ucap Gracia yang kini mulai ketakutan.
"Kalau kamu gak mau cium aku, aku tidak akan memaksa, tapi aku yang akan cium kamu" setelah mengatakan itu Shani langsung membalikan posisi tubuh mereka yang kini menjadi Gracia di bawah dan Shani di atas lalu tanpa ba-bi-bu lagi Shani langsung melumat lembut bibir manis itu dengan cepat, Shani mengulum bibir bawah Gracia sesekali menggigit gigit kecil bibir nya Gracia yang tidak bisa melawan hanya pasrah saja apa yang di lakukan Shani terhadap nya.
Shani meremas pelan payudara Gracia agar Gracia mau membuka mulut nya dan itu berhasil Gracia mendesah pelan lalu tanpa aba aba Shani langsung memasukan lidah nya ke dalam mulut Gracia menggoda lidah Gracia di dalam sana dengan lidah nya.
Shani menurunkan ciuman nya ke leher Gracia yang membuat tubuh Gracia menegang karena Shani tidak hanya mengecup leher nya tapi juga menyedot leher nya yang Gracia yakini pasti akan menimbulkan bekas.
Tangan Shani bergerak untuk membuka kancing piyama Gracia namun saat tiga kancing piyama Gracia terlepas tiba tiba Veranda memanggil Gracia.
"Gracia kamu sudah bangun sayang?" Ucap Gracia di balik pintu.
Shani yang mendengar itu langsung mengumpat karena ia kesal mamah nya menggagalkan aksi nya.
"Bilang kalau kamu sudah bangun" bisik Shani di telinga Gracia.
"A-aku sudah b-bangun mah" balas Gracia.
"Baguslah, oh iya Shani ada sama kamu gak? Soalnya kamar nya Shani kosong" ucap Veranda lagi yang membuat Gracia berkeringat dingin.
"Jangan bilang kalau aku ada disini" bisik Shani lagi di telinga Gracia.
Gracia menjadi bingung apakah ia harus berbohong kepada mamah nya? Atau ia jujur.
"Gracia?" Panggil Veranda karena tidak ada jawaban dari Gracia.
Shani mencekik pelan leher Gracia lalu berbisik lagi di telinga Gracia. "Cepat bilang sayang sebelum aku bertindak lebih" bisik nya.
"Eum kak Shani t-tidak a-ada disini m-mah" ucap Gracia terbata karena Shani masih mencekik leher nya.
"Yasudah, mamah tunggu kamu di bawah ya" ucap Veranda kemudian ia kembali lagi ke dapur.
"Good girl" puji Shani pada Gracia.
"A-aku mau m-mandi kak" ucap Gracia.
"Oke baby kali ini kamu aman tapi tidak untuk di lain waktu" setelah mengatakan itu Shani langsung turun dari tubuh Gracia ia berjinjit untuk membawa kunci yang ia lempar semalam kemudian pergi dari kamar nya Gracia.