Blood Warlock: Succubus Partner in the Apocalypse

Babak 71: Babi Guinea

Ketika Wu Yijun tertawa terbahak-bahak, Liang Peng akhirnya mulai tertawa sambil menatap Chen He seolah dia idiot.

Akhirnya, setelah tercengang sejenak, pemanah muda yang tampan itu akhirnya mengerti bahwa teman masa kecilnya yang lain telah mempermainkannya.

Karena Wu Yijun tahu betul bahwa Chen He melihat Bai Zemin sebagai musuh potensial untuk kasih sayang dari naksir masa kecilnya, tetapi dia mengucapkan kata-kata seperti itu untuk menggodanya, jelas apa niatnya.

"Yijun kamu...." Dia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis saat dia diam-diam menatap Shangguan Bing Xue. Sayangnya, dia hanya kecewa melihat ekspresinya sedingin dan acuh tak acuh seperti biasanya.

Dia melihat pemandangan itu dengan ekspresi yang sulit dibaca dan diam-diam menggelengkan kepalanya. Shangguan Bing Xue tahu bahwa Wu Yijun adalah orang yang ketika suasana sedang buruk suka bercanda untuk meredakan ketegangan, meski begitu, lelucon itu memang agak canggung. "Apakah ada perubahan dengan subjek tes yang menelan daging Kumbang Orde Pertama?" Shangguan Bing Xue bertanya, tidak memikirkan masalah sebelumnya dan segera melupakannya. "Untuk saat ini, tidak ada perubahan sama sekali." Wajah Wu Yijun akhirnya menjadi serius dan dia melihat ke arah ruangan kecil yang tertutup saat dia berkata, "Sudah empat jam tetapi bahkan belum ada perubahan pada orang-orang itu ... Apakah Anda ingin menunggu lebih lama untuk berjaga-jaga, Bing Xue?"

Shangguan Bing Xue mengangguk dan berkata dengan acuh tak acuh, "Itu benar. Mari kita tunggu sampai malam tiba dan jika tidak ada perubahan negatif, maka kita akan segera melepaskannya seperti yang dijanjikan."

Liang Peng memandang Shangguan Bing Xue dan diam-diam bergidik ketika dia menyadari bahwa di balik wajah yang dingin dan acuh tak acuh itu sebenarnya adalah seorang wanita yang kejam.

Subjek tes yang dia bicarakan sebenarnya adalah tiga antek Qiao Long yang juga telah melecehkan orang lain dengan memanfaatkan posisi mereka sebagai penjilat. Namun, setelah Qiao Long dikalahkan dan dibunuh oleh kelompok Bai Zemin, ketiga antek itu menjadi tawanan perang.

Meskipun Shangguan Bing Xue ingin membunuh mereka semua, dia adalah wanita yang cukup pintar yang mampu melihat gambaran besar dunia. Oleh karena itu, setelah berunding dengan dirinya sendiri, dia mendapatkan ide untuk menggunakan orang-orang ini sebagai kelinci percobaan untuk menguji daging kumbang gajah Orde Pertama dan melihat apakah ada mutasi atau malformasi yang terjadi pada salah satu dari ketiga subjek tersebut. Ide Shangguan Bing Xue disetujui oleh Bai Zemin dan Liang Peng tanpa ragu, dan meskipun Chen He masih merasa itu tidak benar, dia akhirnya setuju.

Ketika mereka memberi tahu ketiga siswa laki-laki bahwa mereka telah menyalahgunakan kekuatan Qiao Long, tentu saja tidak ada dari mereka yang setuju untuk menjadi kelinci percobaan dan mencicipi daging kumbang. Lagi pula, siapa yang waras yang mau memakan sesuatu yang bisa membunuh mereka atau mengubah mereka menjadi semacam makhluk aneh?

Sayangnya untuk ketiga orang itu, tidak ada dari mereka yang memiliki terlalu banyak pilihan untuk dipilih karena Bai Zemin mengancam akan melemparkan mereka hidup-hidup ke dalam zombie jika mereka tidak mau melakukan pekerjaan itu. Memanfaatkan kesempatan itu, Shangguan Bing Xue telah berjanji bahwa selama tidak ada hal buruk yang terjadi pada mereka, dia akan membiarkan mereka pergi dan tidak ada yang akan menghentikan mereka.

Di bawah tatapan dingin Bai Zemin, yang tampaknya tidak berbohong ketika dia mengatakan dia akan melemparkan mereka ke dalam zombie seperti yang dia lakukan sebelumnya dengan Qiao Long, dan di bawah "tangan sekutu" yang diulurkan oleh Shangguan Bing Xue, ketiganya siswa laki-laki dengan patuh menjadi kelinci percobaan.

Namun, Liang Peng tidak menyangka bahwa dia masih akan begitu licik dan kejam... Jika dia melepaskan mereka di malam hari ketika bahaya berlipat ganda, peluang yang sudah tipis untuk bertahan hidup yang dimiliki ketiga subjek uji jika mereka lulus proyek akan merosot lebih jauh.

Melihat ekspresi dingin dan acuh tak acuhnya tetap tidak berubah, Liang Peng akhirnya menyadari bahwa wanita di depannya tidak pernah berniat membiarkan ketiga pria itu hidup sejak awal.

Bai Zemin kejam dan cukup kejam untuk melemparkan orang hidup ke tengah-tengah zombie sementara dia melihat mereka dimakan hidup-hidup dengan ekspresi tanpa ekspresi... Namun, Shangguan Bing Xue tidak kalah dengan betapa kejamnya dia.

Orang-orang di ruangan itu memandangnya dengan cara yang berbeda; beberapa dengan ketakutan, beberapa dengan perhatian, beberapa dengan pemahaman, dan berbagai emosi yang kompleks. Namun, Shangguan Bing Xue tampak tidak peduli dengan semua ini dan terus mengawasi agar para penyintas tidak mengendur dan bekerja dengan baik sambil melindungi mereka dari bahaya.

...

Waktu berlalu dengan cepat dan di sisi di mana orang-orang yang selamat sedang mengerjakan cangkang dan daging kumbang, tidak ada hal istimewa yang terjadi. Bahkan tidak ada satu pun zombie yang muncul di sekitarnya karena mereka semua telah dibantai oleh para pejuang utama kelompok tersebut setelah begitu banyak pertempuran dan berjalan bolak-balik antara area ini dan gym.

Sekitar pukul tiga sore, para penyintas mulai memperlambat kecepatan gerakan tangan mereka, sehingga pekerjaan mulai terlambat.

"Gao Min, Li Na, Fan Wu, maaf mengganggumu, tapi bisakah kau menelepon orang-orang yang bekerja? Beritahu mereka bahwa makanan sudah siap dan mereka semua bisa makan sampai kenyang." Wu Yijun segera melihat perubahan itu dan meminta teman-temannya untuk berhati-hati memberi tahu lima puluh orang yang selamat yang sedang bekerja.

"Baiklah." 

Ketiga gadis itu mengangguk secara alami dan berdiri tanpa ragu-ragu. Sekarang setelah segalanya berubah, mereka tahu bahwa mereka setidaknya perlu melakukan tugas-tugas sederhana jika mereka tidak ingin dihina oleh semua orang.

Wu Yujin sendiri bahkan turun dan menuju ke dapur sementara yang telah disiapkan di lokasi untuk memeriksa bagaimana pekerjaan lainnya; disana sekelompok sekitar sepuluh siswa perempuan dan guru, yang untuk sementara menjadi juru masak kelompok, sedang membuat makan siang.

"Aku akan memberitahu Bai Zemin bahwa makanannya sudah siap." Shangguan Bing Xue berjalan menuju jendela saat dia berkata, "Sudah sekitar tujuh jam sejak dia membunuh zombie dan dia mungkin perlu mengisi kembali energinya juga atau dia tidak akan dapat menopang dirinya sendiri selama sisa hari itu."

"Bing Xue!"

Chen He memanggilnya dan dia berhenti sebelum melihat ke belakang dengan mata ragu.

"Apa yang salah?"

Mendengar suaranya sedingin es, Chen He ragu-ragu untuk mengatakan bahwa dia akan pergi mencarinya untuk mencari Bai Zemin. Pada akhirnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tatapan khawatir, "Kamu ... Hati-hati."

Shangguan Bing Xue menatapnya selama beberapa detik sebelum berbalik dan berkata dengan suara yang sama seperti biasanya, "Jangan khawatir. Aku tidak selemah kelihatannya."

Dengan tidak ada lagi yang bisa dikatakan dan tanpa menunggu jawaban, dia melompat keluar jendela dan melayang seperti kupu-kupu sampai kakinya menyentuh tanah sebelum kecepatannya meledak, menghilang dari pandangan semua orang dalam hitungan detik.