Blood Warlock: Succubus Partner in the Apocalypse

461-465

Bab 461 - Kemarahan Berserker Darah: Orde Pertama Bai Zemin Vs. Jennan Orde Ketiga (Bagian 6/6)

Nama：Blood Warlock: Succubus Partner in the Apocalypse Author：XIETIAN

+ -  Matikan Mengatur ulang

Lidah kecil Shangguan Bing Xue seperti anak kecil polos yang bermain petak umpet karena awalnya tersembunyi jauh di dalam mulutnya. Namun, ketika dia membuka matanya dan terkejut dengan apa yang dia lihat, lidah kecilnya yang licin mulai bergerak dengan sendirinya seolah ingin mengubah permainan menjadi pertarungan.

Di sisi lain, Bai Zemin begitu tercengang sehingga seperti Shangguan Bing Xue dia tidak tahu apa yang dia lakukan atau apa yang sedang terjadi. Namun, mustahil baginya untuk menyangkal fakta bahwa kelembutan beludru dari bibir merah muda menggoda Shangguan Bing Xue sangat menyenangkan untuk dirasakan.

Kedua lidah terlibat untuk sesaat ketika kelembutan bibir satu sama lain ditransmisikan ke otak masing-masing dan selama beberapa detik, mereka tetap di posisi yang sama seolah-olah mereka berpikir bahwa, mungkin, jika mereka tidak bergerak, orang lain tidak akan memperhatikan mereka atau sesuatu yang serupa.

Setelah apa yang tampak seperti keabadian dibekukan meskipun dalam kenyataannya hanya beberapa detik, Bai Zemin perlahan memerintahkan lidahnya untuk menarik diri dari mulut orang lain dan berhenti bermain-main, yang tampaknya ditanggapi oleh bajingan kecil itu dengan enggan. mulai mundur diam-diam tetapi tidak sebelum memberikan sedikit belaian pada lawannya seolah-olah mengucapkan selamat tinggal.

Akhirnya, pada saat bibirnya meninggalkan bibirnya, Bai Zemin secara alami merasa sedikit enggan untuk meninggalkan kelembutan surgawi itu serta kehangatan yang ditransmisikan napasnya kepadanya saat mulut mereka bersama.

"Aku senang obatnya bekerja." Katanya sambil masih menatap matanya.

Bai Zemin masih bersandar di tubuhnya dan menggunakan satu tangan untuk menopang berat badannya sementara dengan tangan yang lain dia mengangkat botol kecil dengan setengah isinya dan mengocoknya dengan ringan setinggi matanya.

Shangguan Bing Xue memandangnya sejenak sebelum mata birunya beralih kembali ke mata merahnya dan setelah keheningan singkat dia berkata dengan suara acuh tak acuh, "Jika kamu melihat ke bawah, aku akan menggaruk matamu."

Bai Zemin tidak mengerti apa yang dia maksud, oleh karena itu, dia tanpa sadar mulai menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Namun, Shangguan Bing Xue mengangkat tangannya dan mencengkeram wajahnya untuk memaksanya menatap wajahnya dan perlahan berkata, "... Cabul kecil, tidakkah kamu mendengarkan orang ketika mereka berbicara denganmu?"

Tiba-tiba dan seolah-olah dia telah menerima pencerahan dari surga, Bai Zemin menyadari sesuatu dan tertawa canggung ketika dia tanpa sadar berkata, "Yah, aku melihat apa yang tidak bisa dilihat."

"Kamu ..." Shangguan Bing Xue mengerutkan kening tetapi ekspresinya segera berubah menjadi tidak berdaya. Dia menghela nafas seolah lelah dan berkata dengan suara rendah, "Lepaskan aku, kau makhluk kecil yang tidak tahu malu. Lagi pula, jangan melihat ke bawah bagaimanapun caranya!"

"Saya mengerti, Bu." Bai Zemin terkekeh dan menutup matanya saat dia perlahan berdiri dan berbalik.

"Beri aku jubahmu."