DIA ELGARA | 04

10.3K 385 13
                                    

Sebelum baca part ini, wajib vote!
Jangan lupa follow akun aku!

Selamat membaca! Semoga sukaa <3

****


"WOI ADA YANG BERANTEM DI BELAKANG SEKOLAH! ANAK OSIS SAMA ANAK CALVERAS!!"

"KETUA OSIS LAGI MUKULIN ANAK MIPA 2 DI BELAKANG!!"

"BURUAN KE BELAKANG WOI! JANGAN SAMPE GURU TAU!!"

Banyak sekali siswa dari mulai kelas X sampai XII yang berbondong-bondong berlari menuju belakang sekolah pada jam istirahat pertama. Berita anak OSIS yang katanya berkelahi dengan berandalan SMA Garuda di belakang sekolah langsung menyebar satu sekolah. Pun langsung banyak orang yang berlari ke TKP karena penasaran.

"Gue emang anak geng motor. Tapi gue nggak pernah nyoba ngusik lo sebagai OSIS. Lo punya organisasi, dan gue punya geng. Apa bedanya?"

Kaisar, ketua OSIS SMA Garuda yang sudah terbaring penuh lebam diatas tanah itu meludah kasar ke samping. "Tapi geng lo ngelanggar aturan sekolah."

"Geng gue?" Arsen berdiri tegap dengan separuh kondisi wajah yang terdapat lebam baru. Bahkan lebam yang dihasilkan tawuran kemarin malam belum ada yang memudar.

"Aturan mana yang di langgar sama geng gue?!" tanya Arsen

Seluruh siswa yang ada di belakang sekolah hanya diam menonton tanpa ada yang berniat memberi bantuan untuk meleraikan mereka berdua.

"Gue suka bolos, datang terlambat, cuma numpang absen di jam pelajaran, keluar masuk BK. Itu semua kelakuan gue, diri gue sendiri. Bukan atas nama Calveras."

"YANG BAJINGAN ITU GUE! BUKAN GENG GUE!!" Arsen berteriak.

"SEN!"

Anak-anak Calveras baru saja datang ke area belakang sekolah dan menemukan Arsen sudah dalam kondisi berantakan, walaupun Kaisar lebih parah. Tidak jauh dari tempat Arsen dan Kaisar, ada bensin dan beberapa korek api yang tergeletak disebelah jaket parasut hitam milik Calveras dan slayer bergambar tengkorak sebagai simbol Calveras.

Aksa menggeram. Ia menerobos kerumunan lalu berjalan dengan berani untuk mendekati Arsen dan menjauhkan sahabatnya itu dari Kaisar dengan kasar.

"Lo ngapain? Mau kena skors?" desak Aksa penuh penekanan.

Arsen justru menatap sahabatnya sangat tajam. "Lo pikir gue sudi liat itu?" tangan Arsen menunjuk kearah jaketnya yang tergeletak ditanah bersama bensin, membuat Aksa mengikuti arah tunjuknya.

"Maksud lo..."

"Iya. Bajingan itu dengan sok berkuasa nya mau bakar slayer Calveras. Lo pikir gue sudi, hah?!"

Aksa menghela nafas, ia paham.

Jevan maju. Ia menghadap banyaknya siswa yang seolah menjadi penonton perkelahian Arsen dan Kaisar. "KALAU LO SEMUA NGGAK NIAT NGEBANTUIN, BUBAR! Sekalian bawa si ketos itu, tunjuknya pada Kaisar.

Mendengar perintah dengan suara tegas itu, kerumunan di belakang sekolah mulai bubar. Beberapa anak kelas XII juga langsung membawa Kaisar pergi dari sana.

Jevan, Kevin dan Gara pun juga langsung menghampiri Arsen, memeriksa keadaan sahabat mereka.

Kebetulan tadi mereka tidak bersama Arsen karena sedang ada di kantin, sementara Arsen izin ke toilet. Tapi sekarang justru berakhir perkelahian dengan ketua OSIS yang tidak mereka ketahui penyebab awalnya.

"Kenapa?" tanya Gara. Mencoba memancing Arsen.

Pemimpin Calveras itu sama sekali tidak menjawab. Justru beranjak untuk mengambil jaket dan slayernya yang tergeletak di tanah.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang