DIA ELGARA | 62

4.3K 200 14
                                    

Happy reading gais ❤️ Makasih yang selalu nungguin cerita ini update. Semoga suka terus sama cerita ini yaa! 🔥

***

Pukul dua dini hari. Markas Calveras masih saja ramai. Kebanyakan dari mereka sengaja tidak tidur dan memilih untuk begadang sambil melakukan kegiatan yang bermacam-macam.

Setelah merasa bosan di bawah, Gara naik ke rooftop markas sendirian. Namun ternyata disana sudah ada Arsen yang tengah duduk sambil merokok. Gara segera duduk di sebelahnya dan mengambil sebatang rokok tanpa mengatakan apapun.

Arsen menoleh tanpa bicara apapun.

Gara duduk dengan menekuk sebelah lututnya. Dia mengambil korek milik Arsen lalu menyulut rokoknya.

"Lo sama Sevira sebenernya kenapa?" tanya Gara langsung pada intinya. Dia begitu penasaran tentang apa terjadi antara mereka berdua. Kenapa Arsen tiba-tiba hilang begitu saja. Dan kenapa dia tiba-tiba muncul kembali seolah tidak terjadi apa-apa.

Arsen menyangga tubuhnya dengan kedua tangan di belakang. Matanya begitu fokus memandang langit malam yang cerah. Dia menghembuskan nafas berat. "Gapapa."

"Lo sama Sevira jelas punya masalah. Lo bahkan nggak mau cerita sedikitpun sama gue? Gue temen lo, Sen," kata Gara.

"Lo nggak akan paham."

"Apa yang nggak bakal gue pahami?"

Arsen kembali menghembuskan nafas berat mendengar pertanyaan Gara. "Nggak akan ada yang paham masalah gue sama Sevira sekalipun itu lo."

Gara menggeram pelan karena Arsen tidak mau bicara sedikitpun soal masalahnya. Gara tidak bermaksud mencampuri urusan mereka. Namun sebagai teman Arsen, Gara hanya ingin tahu sedikit apa yang sudah terjadi.

"Intinya, lo berdua putus?"

Arsen mengeryit. "Mungkin."

Jawaban yang Arsen berikan justru membuat Gara semakin bingung. Arsen adalah orang yang tertutup kecuali pada Gara dan inti Calveras. Masalah apapun antara satu sama lain selalu mereka selesaikan bersama. Namun baru kali ini Arsen tidak mau menjawab jelas tentang apa yang dia alami.

"Kalau suatu saat ada kejadian tentang gue, lo jangan kaget ya," celetuk Arsen.

"Kejadian apa?" Dahi Gara mengeryit melihat ekspresi aneh Arsen.

Arsen memalingkan wajahnya. Dia mematikan rokoknya lalu melemparnya ke bawah. "Bukannya lo juga harus cerita sama gue?" tanyanya mengalihkan pertanyaan Gara.

"Soal apa?"

"Geladys mungkin?"

Gara diam sekejap. "Gue sama dia baik-baik aja."

"Terus kenapa tadi dia lari nyamperin Samudra? Dia suka sama Samudra?" Arsen terkekeh sinis.

Alis Gara menukik tajam. "Gak!"

"Terus?"

"Geladys pikir Samudra saudara kembarnya. Mungkin karena itu dia khawatir liat Samudra jatuh dari motor," jawab Gara tidak sepenuhnya yakin.

"Yakin?" pancing Arsen.

Alis Gara kembali menukik. "Jangan bicarain itu!" tegasnya membuat Arsen terkekeh. Arsen tau Gara kesal atau bisa disebut cemburu.

Gara mendengus kasar. Dia mendadak teringat sesuatu.

"Oh ya, gue tadi liat Aruna. Dia beda."

"Apanya?" tanya Arsen seraya menolehkan kepala.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang