Hai! Aku update lagi! Tunjukin antusias kamu buat cerita ini! 🔥
Selamat membaca!
***
"Dia.. bukan Aruna kan?"
Detik itu juga bi Asri memutar tubuhnya kemudian menatap Gara dengan tajam. Gara tersentak. Untuk pertama kalinya Gara mendapat tatapan setajam ini dari bi Asri. Wanita itu menampakkan ekspresi bercampur antara marah dan takut.
"Aden jangan ngomong sembarangan! Gimana bisa aden mikir kalau dia bukan non Aruna?!" bentak bi Asri secara tiba-tiba.
Gara tetap berusaha berdiri tegak mendengar bentakan dari bibir bi Asri. "Dia nggak kayak Aruna yang pernah Gara kenal. Aruna nggak kayak gini, bi. Bibi tau semuanya soal Aruna. Bibi yang paling tau semua kesukaan Aruna. Tapi hari ini?"
Ekspresi wajah bi Asri semakin marah. "Terus dia siapa?! Jelas-jelas dia tau semua tentang aden! Dia tau semua kenangan kalian! Siapa lagi yang tau selain kalian berdua?! Kalau dia bukan non Aruna, siapa lagi yang tau soal kalian?! Cuma aden sama non Aruna!"
Lidah Gara terasa kelu untuk berucap kembali. Ucapan bi Asri masuk akal. Tidak ada orang yang tau tentang kenangannya dan Aruna selain dia dan Aruna sendiri. Dan jika perempuan itu bukan Aruna, mustahil bagi dia mengetahui semua hal itu kecuali Aruna sendiri. Namun semua hal ini benar-benar janggal untuk Gara.
Bi Asri menundukkan kepalanya sambil menangis kecil. Ia nampak mengusap wajahnya beberapa kali.
Gara menatap wanita paruh baya itu cukup lama sebelum berbicara kembali.
"Bibi jangan bohong sama Gara. Bibi pasti nyembunyiin sesuatu kan? Bibi pasti tau soal keluarga ini! Gara mohon, jujur sama Gara! Ada yang nggak beres, bi! Bibi jangan bohong!" tuntutnya seraya meraih pundak bi Asri.
Lengan Gara mendadak ditepis kasar.
"Saya nggak tau! Terserah aden mau berpikir apapun. Yang jelas, dia beneran non Aruna. Aden liat? Bahkan dia sayang sama anak kalian. Kalau enggak, dia nggak mungkin kembali," tutur bi Asri sebelum meninggalkan Gara yang terdiam dengan berbagai pertanyaan di benaknya.
Kalau enggak, dia nggak mungkin kembali. Artinya bi Asri tau rencana kepulangan keluarga ini sebelumnya. Bi Asri pasti tau kemana keluarga ini pergi selama dua tahun, dan apa yang terjadi ditengah itu sebelum mereka memutuskan kembali.
Gara menghembuskan napas gusar. Tepat saat membalikan badan, matanya menatap sosok Geladys yang berdiri tanpa bergeming didepan pintu dapur sambil memandang Gara. Cewek itu mendengar semua percakapan Gara dan bi Asri secara sengaja.
"El..."
"Kita pulang aja," cetus Gara. Tanpa pikir panjang cowok itu menarik tangan Geladys dan membawanya keluar tanpa berniat berpamitan terlebih dulu pada Aruna. Biarlah Aruna bertanya-tanya.
Geladys tidak berniat protes atau menahan Gara untuk tetap disini sampai acara selesai memahami situasi Gara saat ini. Ia langsung menaiki motor bersama Gara dan meninggalkan pekarangan rumah Aruna saat itu juga.
Pikiran Gara terlalu kacau saat melihat Aruna. Ada yang aneh dengan cewek.
***
"Kenapa lo nggak pernah ngasih tau gue sih? Lo sengaja mau bikin gue mati?!" bentak seorang cewek melalui panggilan telepon.
"Kurang rapi," jawab seorang cowok di seberang telepon.
"Apa maksud lo?!"
"Ada orang hebat yang nggak akan mudah tertipu. Liat aja," sahut seseorang lagi yang kali ini adalah cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Novela Juvenil[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...