DIA ELGARA | 60

6K 229 14
                                        

Hai! Update lagi!

Part ini cukup membingungkan tapi aku tulis aja. Alurnya bener-bener bakal aku cepetin ya 😔🙏

Selamat membaca!

***

Pagi-pagi sekali, Elena sudah dibuat naik darah karena kelakuan Gara, Geladys dan Diva yang tidak henti bermain kejar-kejaran hingga mengacak-acak ruang tengah. Suara Elena hampir habis karena lelah meneriaki mereka bertiga.

"Ah gue capek." Akhirnya Gara berhenti sendiri setelah lelah kejar-kejaran hampir selama satu jam. Ia langsung menidurkan kepalanya diatas paha Elena.

"Adys juga capek." Geladys duduk disamping Elena dengan nafas ngos-ngosan.

"Ipa duga tape." Diva sendiri langsung menelungkupkan badan kecilnya diatas karpet bulu.

"Kasian anak gue capek." Gara terkekeh kecil seraya menatap Diva prihatin.

Elena menjitak kepala Gara. "Ya lagian kenapa kamu ajak main lari-larian? Mana ruang tengah berantakan. Pokoknya habis ini kalian yang beresin."

"El gabut, ma," jawab Gara. "Dys, ambilin gue minum," titahnya.

"Aku juga capek, El! Ambil sendiri," balas Geladys yang tengah mengipasi dirinya sendiri dengan tangan.

"Dosa lo nggak nurut perintah suami," katanya mengancam.

"Kamu sebagai suami juga harus pengertian dong. Istri kamu juga capek," potong Elena.

"Ck! Iya, iya." Dengan malas Gara bangun untuk mengambil minum dari dapur.

"Ambilin buat aku juga, El!" teriak Geladys.

"Tapi kaki lo masih berfungsi, 'kan? Ambil sendiri!" balasnya sarkas.

Geladys merenggut. Namun tak lama senyumnya mengembang lebar karena Gara membawa segelas air untuknya.

"Hehe makasih," ucap Geladys sebelum menerima gelas itu.

"Eits!" Gara menarik gelasnya lagi lalu membantu Diva untuk minum dan sisanya dia teguk sampai habis. "Habis," katanya dengan ekspresi menyebalkan mengejek Geladys.

"Ngeselin!" tukas Geladys kesal. Terpaksa dia ke dapur mengambil air sendiri.

Gara kembali tidur diatas paha Elena dengan santai.

"Rambut kamu udah panjang lagi, El. Cepetan cukur lagi," kata Elena saat menyisir rambut Gara dengan jemarinya.

"Jang naon?" tanya Gara sambil fokus pada ponselnya.

"Nya meh kasep lah," jawab Elena.

"Males, Ma. Lagian udah hampir lulus juga. El nggak bakal kena razia guru."

"Justru pas kelulusan nanti kamu harus kelihatan rapi. Atau mau mama yang cukurin?" tawarnya.

"Gak! El trauma!" Gara langsung melotot sambil mematikan ponselnya.

"Kenapa emangnya?" tanya Geladys yang baru kembali dari dapur.

"Kepala gue dibotakin, anjir!" adunya.

Dulu sewaktu SMP, Elena pernah mencukur rambut Gara karena Gara tidak mau disuruh ke pangkas, ditambah besoknya akan ada razia di sekolahnya. Karena rambut Gara sudah memanjang, jadinya Elena dan ide liciknya sengaja mencukur Gara sampai botak. Alhasil Gara trauma berbulan-bulan dan sering memakai topi setiap ke sekolah. Dari sana Gara tidak mau lagi di cukur mamanya.

Geladys tercengang. "Ga-Gara botak?" beonya. Tak lama kemudian, tawa Geladys pecah membayangkan bagaimana Gara yang botak dengan ekspresi menyebalkan khasnya.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang