Halo! Ada yang masih nunggu cerita ini update? Sempat buntu ide selama dua minggu hehe.
Dramanya belum selesai. Jangan bosen baca chapter ini ya. Selamat membaca!
***
"Gue..."
"Gue mohon, Gar. Sampai Aruna sembuh aja," pinta Rakha.
"Kamu jangan lupain jasa Aruna buat kamu. Kamu juga yang udah bikin anak saya kaya gini," cetus Aruna. Ia menatap Gara seolah sangat membencinya. "Kalau aja dulu kamu nggak ceroboh sampai hamilin Aruna, sekarang dia nggak bakal ngalamin depresi kaya gini!"
"Yah!" cegah Rakha supaya Ayahnya tidak mengungkit soal masa lalu itu lagi.
"Kenapa? Ayah cuma mau cowok brengsek ini sadar. Setelah bikin Aruna kaya gini, dia nggak mau tanggung jawab."
Tangan Gara terkepal tanpa sadar. Jika Gara adalah penyebab depresi Aruna, lalu apakah Aruna bukan penyebab depresi Gara? Keluarga ini meninggalkan Diva bersamanya tanpa hati disaat usia Gara baru 16 tahun. Remaja labil yang masih butuh arahan itu hampir depresi karena kehadiran Diva ditambah kepergian Aruna secara mendadak. Lalu sekarang?
"Sekalipun sekarang kamu udah nggak punya perasaan apapun sama anak saya, jangan lupa kalau Aruna pernah jadi orang yang berharga buat kamu," lanjutnya menatap Gara tajam.
Ucapan itu seolah menjadi pukulan untuk Gara. Ingatannya kembali melayang ke masa lalu dimana ia begitu meratukan Aruna. Gadis lugu yang berhasil membuat Gara jatuh sedalam-dalamnya. Dan Aruna pernah meminta Gara untuk selalu menemaninya.
Gara menunduk menatap wajah Aruna yang berada dalam dekapannya. Gara ragu tapi hatinya tergerak ketika menatap wajah Aruna lama.
"Oke," celetuk Gara pada akhirnya. Ia menatap Rakha dan Ayahnya secara bergantian lalu kembali menatap Aruna. "Gue bakal bantu nyembuhin Aruna," putusnya.
"Tapi tolong... Jangan ganggu waktu gue sama Geladys."
***
Gara tidak memberitahu Geladys perihal ia yang akan membagi sedikit waktunya pada Aruna. Gara tidak mau membuat Geladys kepikiran tentang hal ini. Hari ini pun dia pergi ke rumah Aruna bersama Diva tanpa memberitahu Geladys. Gara hanya membuat alibi bahwa ia akan membawa Diva jalan-jalan keluar.
Gara mendapat pesan dari Rakha bahwa ia dan Ayahnya hendak keluar. Jadinya mereka menitipkan Aruna pada Gara supaya cowok itu menjaga Aruna di rumahnya.
Gara tidak banyak protes. Mengingat kondisi Aruna sekarang bahaya jika cewek itu berada di rumah sendirian. Bagaimana jika Aruna membutuhkan sesuatu dan tidak ada yang membantunya?
Kedatangan Gara disambut senyuman lebar Aruna. Wajahnya terlihat pucat tapi cewek itu tetap mempertahankan senyumnya.
"Divaa!" Aruna berseru kecil lalu mengambil alih Diva dari gendongan Gara. Aruna langsung mengangkat tubuh Diva ke udara membuat anak itu tertawa lebar.
Gara tersenyum tipis. Ia mendudukkan diri pada kursi bambu di teras rumah Aruna.
"Udah makan?" tanyanya pada Aruna yang asyik mengajak Diva tertawa.
Aruna menurunkan tubuh Diva lalu menoleh kecil. "Belum. Aku nungguin kamu datang jadi bisa makan bareng."
"Orang rumah masak?" tanya Gara.
"Enggak."
"Jadi mau makan apa?"
"Nasi aja sama kecap. Diva mau kan?" kata Aruna sambil mencubit pelan ujung hidung Diva.
![](https://img.wattpad.com/cover/300052213-288-k77529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Roman pour Adolescents[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...