DIA ELGARA | 05

8.4K 387 9
                                    

Sebelum baca part ini, wajib vote!
Jangan lupa follow akun aku!

Selamat membaca! Semoga sukaa <3

***


Setelah dari mushola, Gara tidak langsung pulang melainkan numpang merokok sebentar di belakang sekolah sendirian. Setelah menghabiskan sebatang rokoknya, cowok itu segera beranjak pergi menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Gara mengendarai Ducati. Motor mahal itu sebetulnya adalah pemberian dari ayahnya sebagai hadiah satu bulan setelah kelahiran Diva. Yang mana berarti motor itu baru dikendarai selama dua tahunan oleh Gara.

Ia membawa motornya sebentar untuk mampir ke warung samping gedung sekolah SMA Garuda untuk membeli air mineral. Ia beberapa kali mengucapkan syukur dalam hati karena dia sama sekali tidak bertemu cewek saat didepan gerbang tadi. Dimana itu bertentangan dengan do'a Kevin.

"Mang, air mineral dua botol," kata Gara sambil menyerahkan selembar uang sepuluh ribu pada penjaga warung.

Setelah mendapatkan dua botol air mineral, cowok itu juga menerima uang kembalian dari penjual. Sambil masih berdiri disana, Gara membuka salah satu botol air mineral ditangannya dan langsung menenggaknya penuh kehausan.

"Aku haus."

Celetukan itu sontak membuat Gara langsung menoleh ke samping kiri melihat sosok cewek yang duduk bersila dilantai sambil menatap kearahnya. Pandangan Gara menelisik penampilan cewek itu dari atas sampai bawah, dan sebaliknya. Bajunya hampir seperti kaus oversize berwarna abu-abu dengan lengan panjang sebelah, celana kulot berwarna pink yang terlihat robek di beberapa bagian, lalu rambut panjang yang terlihat acak-acakan seperti rambut singa.

"Aku haus," celetuk cewek itu, lagi.

Gara menaikan sebelah alis. "Terus?"

"Tapi aku nggak punya uang."

Mulut Gara hampir saja terbuka. "Ya terus? Maksudnya lo minta gue beliin minum buat lo gitu?"

Baru cewek itu mengangguk.

Gara spontan menyembunyikan dua botol air mineralnya ke belakang tubuh sambil menggeleng seperti anak kecil. "Gak bisa, gue pelit!"

Bibir cewek itu menekuk. "Tapi aku pengin minum."

"Terus kenapa lo mintanya sama gue?!" serobot Gara tidak santai dengan mata melotot. "Minta aja sono sama emak bapak lo. Lo orang gila, kan?!"

Kepala itu spontan tertunduk mendengar bentakan Gara. "Pertama, aku nggak punya ibu bapak. Kedua, aku bukan orang gila, aku masih waras. Aku cuma haus."

Gelap.

Sebetulnya Gara adalah tipikal orang yang jika menghina tidak pernah berpikir terlebih dahulu, dan ujung-ujungnyanya tetap mudah simpati. Tapi ia selalu egois dan mulutnya terlalu blak-blakan.

Dengan ragu dan penuh rasa tidak ikhlas, Gara memberikan satu botol air mineralnya yang masih tersegel kepada cewek tidak dikenal itu.

Cewek itu spontan menerimanya dengan antusias. Ia membuka tutup botolnya dengan heboh dan langsung meminum airnya terburu-buru seakan takut di minta oleh orang lain, membuat Gara meringis sendiri melihatnya karena takut tersedak.

Cewek itu mengusap bibirnya yang basah lalu tersenyum pada Gara. "Makasih. Ngomong-ngomong, nama aku Geladys."

"Demi ondel-ondel, nggak nanya sumpah." decak Gara. Tapi...

"Eh tunggu. Geladys?" Gara menunjuk cewek itu ragu-ragu. "Lo... cewek yang kemarin nyuri kresek gue kan?! Lo si maling itu kan?!"

Geladys, cewek itu ikut kaget. "Jadi kamu cowok yang kemarin ngaku pemilik kresek itu?!" pekiknya. Ia buru-buru berdiri lalu meneliti penampilan Gara dengan heboh.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang