DIA ELGARA | 13

6.3K 264 6
                                    

Motor Gara berpapasan dengan Jevan dan Kevin di belokan sebelum markas Calveras berada. Dua teman Gara itu sempat tertegun ketika melihat Sevira yang berada di boncengan Gara, tapi belum sempat mereka bertanya, Gara lebih dulu menginterupsi.

"Dia aman sama gue. Ayo!" ujar Gara meyakinkan lalu segera melajukan motornya kembali menuju markas Calveras. Motornya diikuti oleh motor Jevan dan Kevin dibelakang.

Gara tercengang luar biasa ketika sampai di depan halaman markas Calveras yang hancur berantakan. Pagar-pagar disekitarnya terlepas dan bergeletakan secara acak ditanah. Dinding dan pintu masuk bagian depan pun sudah hancur dan retak seperti bekas pukulan benda berat.

Tapi anak-anak Alion sudah tidak terlihat sama sekali disini. Hanya menyisakan bangunan dengan kondisi bagian depan yang bisa dikatakan hancur total.

Gara segera menyuruh Sevira turun dari atas motornya. Ia juga turun lalu segera melepas helmnya dan langsung berhadapan dengan Jevan.

"Kenapa tiba-tiba kaya gini? Bukannya kita nggak ngusik Alion sama sekali." Rasanya Gara ingin sekali marah. Markas Calveras sampai hancur karena ulah anak Alion tanpa alasan yang jelas.

"Gue kurang tau. Gue juga dikasih kabar sama anak-anak yang daritadi diem di markas. Samudra sama pasukannya tiba-tiba datang terus bikin onar disini," jelas Jevan pada Gara.

"Samudra?" gumam Sevira.

Gara menoleh mendengar gumaman pelan Sevira. Gadis itu juga menoleh kearah Gara dengan tatapan bercampur takut. Matanya bisa menangkap seberapa hancurnya markas Calveras, geng motor yang dinaungi teman-teman sekelasnya, yang kata Jevan adalah ulah Samudra, mantan pacar Sevira.

"Kita masuk dulu," ajak Jevan. Mereka pun segera masuk kedalam markas dengan berlari. Melewati beberapa puing-puing pagar, dinding dan beberapa batu-batu berukuran cukup besar yang berserakan.

Pemandangan pertama yang Gara lihat saat memasuki ruang tengah markas adalah sosok Arsen yang berdiri diantara banyaknya anak Calveras dengan ekspresi marah. Ketua mereka itu terlihat sangat murka. Gara ingin menghampiri Arsen. Tapi dia mengurungkan niatnya dan lebih memilih berdiri didekat jalan masuk dengan pintu yang sudah terlepas, melindungi Sevira dibelakang tubuhnya.

"KENAPA ALION TIBA-TIBA NYERANG KITA? SIAPA YANG MANCING MEREKA?!" suara berat Arsen membuat seluruh orang di tempat itu merinding. Nada tegas dan tatapan mematikannya membuat siapapun yang melihatnya tidak akan berani maju. Arsen sendiri tidak peduli. Ia lebih marah melihat bagaimana kondisi markasnya yang hancur banyak akibat ulah Alion.

Tidak akan ada asap apabil tidak ada api. Arsen mengaku tidak pernah mengusik Alion lagi selama ini. Tapi sekarang tiba-tiba mereka datang dan langsung membuat kerusuhan besar.

Sosok Arya, salah satu anggota Calveras yang baru saja masuk ke ruangan itu tiba-tiba mendorong seseorang dengan kasar sampai sosok itu tersungkur di bawah Arsen. Arya juga mendorong dua orang lainnya sampai tersungkur juga dibawah kaki Arsen.

Suasana berubah menegang diruangan tersebut. Baik keempat inti Calveras, termasuk anggota yang lain pun tidak ada yang berani bersuara ketika Deo di tekuk lutut secara paksa didepan Arsen.

"Mereka!" Arya menunjuk tiga cowok yang baru ia seret ke ruangan ini. "Mereka yang ngebuat Alion tiba-tiba nyerang markas kita."

"Tadi siang, mereka sempat ribut sama beberapa anak Alion dijalan, dan mereka nggak terima karena kalah. Jadi dengan lancangnya, mereka datengin markas Alion... terus bakar markas mereka," jelas Arya. Ia adalah informan di Calveras. Mudah baginya untuk mengetahui sesuatu.

"Deo sama dua temennya berhasil kabur, tapi aksi mereka udah ketangkap duluan sama anak Alion. Itu yang ngebuat Samudra sama pasukannya murka. Dan mereka ngebalas kita."

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang