Happy 100k viewers!
Udah masuk chapter 70. Kayaknya sebentar lagi tamat deh ya.
Tandai typo! Selamat membaca! ❤️
***
Sampai pukul sebelas siang, Gara, Aksa, Jevan, Kevin serta beberapa anak Calveras lainnya masih berada di markas meski tidak melakukan apapun. Mereka hanya bersantai dengan berguling-guling tidak jelas menghabiskan waktu luang sebelum disibukan dengan dunia perkuliahan.
"Ambilin gue minum, Van," titah Kevin seenak jidat.
Jevan yang sedang bermain game online di ponselnya sontak mendengus. "Enak banget sungut lo nyuruh-nyuruh gue. Ngambil sendiri, cot!"
"Berbakti sama temen lah, Van. Kalau gue udah kuliah nanti lo pasti bakal kangen sama dedek lucu ini."
"Najis, Vin, najis!" hardik Gara seraya mengeryit jijik.
"Yaudah kalau gitu lo yang ambilin gue minum, El," titah Kevin beralih ke Gara.
"Mandiri! Masih sehat wal afiat gitu," balas Gara disertai dengusan.
"Sa." Kevin beralih menatap Aksa yang sedang fokus bermain ponsel di sudut ruangan sendirian.
"Apaan?" sahut Aksa tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.
"Ambilin gue—"
Brak!
"Anjing sia Jevan!" umpat Kevin disertai ringisan keras saat kepalanya menghantam kerasnya lantai lantaran kakinya tiba-tiba diseret dari atas sofa oleh Jevan. "Kalau gue amnesia gimana?!"
"Ya seneng lah," ucap Jevan dengan senyuman lebar. "Lama-lama gue daftarin lo ke panti jompo, Vin."
"Gue belum aki-aki, sat!"
"Lagian nggak ada kerjaan gitu main nyuruh-nyuruh orang. Emang kita cowok apaan," tutur Jevan.
"Ya kalau gue sih cowok Geladys. Ya nggak, El?" lanjut Jevan disertai senyuman tengil yang membuat kepala Gara mendadak panas.
"Ngomong apa lo barusan?! Nyari mati?!" Gara berdiri dengan tatapan berkilat marah.
"Buset, bercanda, El. Serius amat hidup lo. Gue belum mau nyusul emak gue," ucap Jevan seraya menangkup kedua tangannya, ciut. Dia lupa kalau Gara tidak bisa diajak bercanda.
Gara mendengus kasar seraya duduk kembali. Tapi matanya belum beralih dari Jevan, masih melayangkan tatapan mematikan. "Geladys itu istri gue! Istri sah!" tegas Gara seraya menekankan kata 'Istri sah'.
"Acikiwir jos! Ada yang nggak gengsian lagi nih," sindir Kevin masih mengusapi dahinya yang terbentur. Dia tertawa geli menyadari bahwa sifat gengsi Gara akhirnya runtuh juga.
"Ya.. Geladys emang istri gue. Tapi.. nggak gitu juga," ucap Gara terbata-bata.
"Nggak gitu gimana?" pancing Jevan.
"Gue nggak suka sama dia."
"Tolol elu, El!" Kevin menyentil dahi Gara membuat cowok itu melotot kesal.
"Berani lo ngatain gue?!"
"Berani lah! Orang kelakuan lo aja begini. Udah jelas cinta masih nggak mau ngaku. Emang ngaku cinta sama Geladys bakal bikin kepala lo botak apa? Gengsi banget perasaan," cerocos Kevin yang masih tidak habis pikir dengan sifat Gara.
Sebagai cowok Kevin juga punya rasa gengsi. Tapi tidak setinggi Gara juga. Jika memang punya rasa, dia akui. Entah itu pada dirinya sendiri, orang yang disukainya dan pada teman-temannya. Tapi Gara?
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Teen Fiction[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...