DIA ELGARA | 53

5K 215 28
                                        

Haloo! Aku jadi update tiap hari haha.

Part 52 belum ada apa-apanya. Jadi kuy menghujat di part ini 🤜🤛

***

Hari itu Geladys diajak ke taman oleh Gara. Geladys pikir Gara ingin mengajaknya mencari udara segar, tapi yang Geladys dapatkan justru udara buruk. Gara juga mengajak Aruna dengan alasan Aruna ingin berkenalan lebih dengan Geladys. Geladys sangat ingin menolak. Tapi Gara memaksanya untuk datang walau Geladys sudah mengadu sedang kurang enak badan.

Aruna sudah duduk manis disebuah bangku kayu. Perempuan itu memakai gaun biru selutut. Rambut panjangnya digerai dan diberi hiasan bando diatasnya. Ia tersenyum manis saat melihat kedatangan Gara dan Geladys.

"Aku mau minum," bisik Geladys pada Gara. "Minuman rasa alpukat."

"Lo berdua duduk disini aja. Gue beli minuman dulu," pamit Gara seraya berlari menjauh.

Dengan ragu-ragu Geladys duduk disebelah Aruna. Matanya menelisik penampilan Aruna dengan seksama. Geladys tidak bisa bohong bahwa Aruna sangatlah cantik. Senyumnya manis dengan lesung di pipi kanan. Penampilannya terlihat sopan dan anggun. Wajar Gara jatuh pada perempuan seperti ini. Sedangkan Geladys merasa dirinya sangat jauh dari kata itu.

"Aku Aruna, ibunya Diva. Nama kamu siapa?" ujar Aruna memulai.

Alis Geladys mengeryit tidak suka. Geladys tau Aruna ibunya Diva. Tapi apakah Aruna benar-benar harus menekankan status itu supaya dirinya terlihat sebegitu dekat dengan Gara?

"Aku Geladys."

"Kamu sepupunya Gara ya?" tanya Aruna sambil memiringkan wajahnya. Ia terkekeh kecil.

Geladys sangat ingin meneriakkan 'BUKAN!' sekeras-kerasnya.

"Iya," jawab Geladys terpaksa.

"Aku liat waktu itu kamu di pasar malam sama Gara. Terus aku liat kamu di rumah Gara. Kamu beneran sepupunya dia?" celoteh Aruna.

Mereka pernah bilang bahwa Aruna adalah perempuan yang sopan, pemalu dan pendiam. Tapi Geladys merasa Aruna sedang menatapnya dengan tajam sekarang.

"Iya," jawab Geladys greget.

"Oh bagus deh." Aruna menjauhkan tubuhnya dengan senyuman lebarnya.

"Emangnya kenapa?" tanya Geladys penasaran kenapa Aruna menunjukkan ekspresi sumringah itu.

"Gara nepatin janji. Dulu dia bilang kalau dia nggak akan pernah jatuh cinta sama siapapun lagi setelah aku. Jadi sekarang Gara pasti tetap cinta sama aku kaya dulu."

Geladys terdiam dengan hati yang berdenyut sakit. Ia tersenyum miris. Aruna pikir Gara menepati janjinya?

"Sebegitu sukanya ya El sama kamu?" Geladys menyuarakan pertanyaan itu dengan sangat terpaksa.

"Iya. Aku sama Gara temenan dari kecil. Pas masuk SMP, aku mulai ngerasa suka sama Gara. Ternyata Gara juga suka sama aku." Kepala Aruna menunduk dengan senyuman kecil.

"Kamu pasti tau kalau Diva lahir dari kesalahan aku sama Gara. Walaupun gitu, aku sayang banget sama Diva. Aku emang udah putus hubungan sama Gara. Tapi aku yakin Diva bisa jadi penghubung lagi," lanjutnya dengan senyuman melebar.

"Kamu bakal balikan lagi sama El?" Sumpah demi apapun Geladys tak ingin membuka suara lagi. Tapi hatinya menyuruhnya untuk mengetahui apa yang Aruna harapkan tentang hubungannya dengan Gara.

"Aku kurang yakin. Tapi seiringnya waktu, itu bisa aja terjadi. Bantu aku ya, Dys." Aruna menyentuh punggung tangan Geladys penuh harap.

Geladys tak memberikan respon sedikit pun. Dia muak. Meski dia adalah perempuan dengan sedikit pemikiran, tapi dia juga punya perasaan. Gara adalah satu-satunya lelaki yang dia sukai seumur hidupnya. Bagaimanapun Geladys tidak mau Aruna merebutnya kembali. Gara itu susah ditaklukkan.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang