Vote dulu yah pren! 🔥
"Kapan ulang tahun lo?"
Geladys yang sedang makan martabak keju diteras rumah tersedak ketika mendengar pertanyaan Gara. Dia buru-buru meminum air dari gelas disampingnya. Geladys mengusap bibirnya yang belepotan lalu melirik Gara dengan ekspresi kaget.
"Kenapa kamu nanya soal itu?"
"Nanya aja." balas Gara sambil menaikan bahunya. "Kapan?"
Geladys nampak berpikir. Dia sendiri kurang ingat kapan ulang tahunnya. Dan bahkan dia lupa sekarang dia umur berapa. "Kayanya udah kelewat deh."
"Kapan?"
"Bulan Desember."
Gara berdecak. "Kenapa pas bulan Desember lo nggak ngomong soal ulang tahun lo?!"
"Kok kamu ngegas sih? Aku kan lupa sama ulang tahun aku sendiri. Lagian buat apa aku ngomong sama kamu? Kamu mau ngasih aku hadiah?" tunjuk Geladys dengan mata memicing curiga.
"Malesin banget." balas Gara acuh seraya berjalan ke depan dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana abu-abunya, bersiap ke sekolah.
"Kamu ini gimana sih?! Semalam romantis, sekarang nyebelin lagi." Geladys mencak-mencak kesal. Gara ini tsundere.
"Kapan gue romantisan sama lo? Najis yang ada. Gue tiap hari gini kali." Gara membalas ucapan Geladys dengan pedas sambil mengeluarkan motornya dari garasi.
"Dasar bapak-bapak pikunan." maki Geladys dalam hati.
Seraya memakai sarung tangan hitamnya, Gara melirik Geladys sebentar, terkesan gengsi. "Oh ya. Hari ini gue cuma uji praktikum doang di sekolah. Jadi bakal pulang cepet."
"Ya terus?" balas Geladys.
Gara berdecak jengkel. Dia tidak mau emosi hanya karena kalimat menyebalkan Geladys. Gara dalam suasana hati senang pagi ini. "Gue pulang dzuhur. Pas gue balik, lo harus udah siap-siap." tanpa mengatakan maksudnya, Gara segera melajukan motornya menjauhi pekarangan rumah.
"Siap-siap?" beo Geladys tidak paham. "LOH EL? SIAP-SIAP NGAPAIN?!" teriak Geladys namun sayang Gara sudah melaju jauh.
***
Selama menunggu Gara pulang dari sekolah, Geladys menyibukan diri didalam kamar Gara. Dia tidak tau maksud siap-siap yang Gara katakan. Geladys tidak mau ambil pusing. Dia memilih mengobrak-abrik kamar Gara selama hampir dua jam.
Dinding kamar sampai daun pintu kamar Gara kebanyakan dipenuhi tempelan foto Gara dan Arsen. Geladys kadang berpikir selintas kalau Gara itu menyukai Arsen. Dimulai karena mereka berdua berteman sejak zaman SD, lalu kedekatan mereka berdua sekarang. Melihat itu kadang membuat Geladys punya pemikiran gila. Tapi, mana mungkin lah Gara suka Arsen. Gara sudah punya anak, dan Arsen juga pacaran dengan Sevira.
"Tapi kan El belum suka sama aku. Apa jangan-jangan karena dia suka sama Arsen?!" Geladys memekik panik. Dia jadi heboh sendiri. "Aku harus bicara sama Vira!"
Geladys mengepalkan tangannya ke udara. Dia harus membicarakan ini dengan Sevira secepatnya. Geladys tidak mau lah jika Gara benar-benar suka pada Arsen. Kasihan nasib dia nanti, termasuk nasib Diva.
***
"GELADYS AUDYNARA!"
"Waw impresip. Kamu tau nama lengkap aku." Geladys berceletuk dari pertengahan anak tangga ketika Gara mendobrak pintu lalu berteriak seenaknya.
Gara memutar bola matanya. "Pas ijab qabul gue juga ngucapin nama lengkap lo, bego." tukasnya.
"Kenapa lo belum siap-siap? Udah gue bilang pas gue pulang, lo harus udah siap-siap!" ujar Gara dengan nada greget.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Teen Fiction[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...