DIA ELGARA | 78

3.4K 184 31
                                    

HAI! TELAT UPDATE KARENA MOOD NULISKU TIBA-TIBA MENURUN. AKU UPDATE MALAM INI. JANGAN LUPA VOTE KOMEN!

BAB INI LEBIH SEDIKIT DARI BAB SEBELUMNYA. SELAMAT MEMBACA!

Gara menghabiskan waktu selama berhari-hari untuk mencari Geladys, namun hasilnya tetap nihil. Banyak tempat coba dia kunjungi berharap Geladys ada disana, namun tetap saja, Gara tidak bisa menemukan keberadaan cewek itu.

Satu-satunya hal yang memungkinkan Gara melacak keberadaan Geladys adalah lewat ponsel. Sialnya, Geladys sengaja meninggalkan ponselnya di rumah seakan benar-benar tidak mau Gara menemukannya.

Aksa pasti tau betul tempat yang Geladys singgahi. Namun cowok itu tidak mau memberitahu Gara sekalipun dipaksa. Aksa sengaja membuat Gara mencari Geladys dengan caranya sendiri. Agar Gara paham sesuatu.

Hari ini Gara diam sendirian di dalam rumahnya. Pikirannya sama sekali tidak bisa tenang. Kemana Geladys? Walaupun begitu, Gara tidak bisa memberitahu keluarganya. Mereka pasti akan sangat khawatir.

Selama ini Gara dibantu Samudra. Gara kira akan lebih cepat menemukan Geladys jika ia dibantu. Nyatanya, tetap tidak.

Ponselnya berdering, Gara melirik malas ponselnya yang disimpan diatas meja. Tertera nama Samudra disana. Ya, Gara terpaksa dan harus menyimpan nomor Samudra. Beberapa kali Samudra menelepon. Ketika panggilan keempat, baru Gara mengangkatnya.

“Apa?” sahut Gara malas.

Lama banget lo ngangkat telepon gue. Kalau gue punya berita soal Geladys gimana?!” sentak Samudra dari telepon.

Ekspresi wajah Gara berubah. “Lo punya kabar soal Geladys?” tanyanya penuh harap.

Nggak. Gue bilang ‘kalau’, bukan berarti gue beneran dapet kabar.”

Gara mendengus pelan. “Jangan telepon gue kecuali lo tau atau dapet kabar soal Geladys!” sentaknya kesal hendak mematikan telepon. Namun suara Samudra kembali terdengar.

Gue mau nanya sama lo,” ucapnya.

“Dua detik.”

“Sabar dong, bangsat! Dua detik nanya apaan?!” imbuh Samudra kesal. Ya, meskipun dalam keadaan mengkhawatirkan seperti ini, Gara dan Samudra tetaplah sama. Terbiasa menjadi musuh bebuyutan sejak lama membuat mereka sulit untuk damai dan akur hanya untuk sebentar saja.

“Yaudah nanya apaan? Gue nggak mau lama-lama ngobrol sama orang gila,” pungkas Gara seenaknya jidat.

Lebih gilaan lo daripada gue,” gumam Samudra sangat pelan. “Oh ya, gue mau nanya. Selama Geladys di jalanan, mungkin, dia punya teman? Maksud gue, kalau punya, kita bisa nemuin orang itu dan tanya-tanya soal Geladys. Kemungkinan dia tau Geladys sering pergi kemana dulu.”

Gara terdiam memikirkannya. Benar, Geladys punya beberapa teman kecil di jalanan yang sekarang tinggal di panti asuhan. Mereka semua sudah bersama-sama sejak dulu. Harusnya mereka sedikit tau tempat-tempat yang bisa saja Geladys kunjungi, bukan?

“Ada beberapa. Sekarang mereka tinggal di panti,” jawab Gara.

Bagus! Kita harus nemuin mereka. Sekalipun dalam konteks mereka nggak tau kemana kemungkinan Geladys pergi, mereka bisa ngasih sedikit petunjuk,” ujar Samudra. “Janjian tempat biasa. Lo tau kan pantinya?”

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang