Hai! Aku update lagi! Jangan lupa vote sebelum baca. Tandai typo!
Selamat membaca!
***
Selama beberapa hari mengikuti Varo ke rumah sakit, Gara belum juga menemukan apa-apa. Seperti, Varo hanya masuk ke rumah sakit, masuk ke dalam ruang rawat inap dan berbicara sebentar dengan perawat, kemudian keluar. Ketika Gara bertanya kepada perawat perihal apa Varo datang tadi, perawat tersebut mengatakan jika Varo hanya datang dan menyuruhnya untuk memeriksa kondisi salah satu pasien dengan baik. Tapi Gara tidak tau, siapa orang itu.
Gara merasa, jawaban yang diinginkannya ada didalam file terkunci dalam laptop Varo. Tapi, Gara tidak bisa membukanya. Gara juga berpendapat jika uang delapan juta itu Varo habiskan untuk biaya pembayaran rumah sakit.
Karena merasa ada yang aneh, maka Gara tetap memutuskan untuk mencari tau. Jauh dengan Varo membuat Gara tidak mengetahui apa saja yang selama ini Varo lakukan.
Gara sempat bertanya tentang riwayat penyakit Varo pada ayahnya, tapi beliau mengatakan jika Varo tidak mengalami penyakit serius apapun. Selama ini, cowok itu sehat-sehat saja. Dan jawaban itu membuat Gara semakin keras mencari.
“Ngelamun mulu. Mikirin apa sih?” tegur Geladys ketika melihat Gara duduk melamun di bangku yang ada dihalaman rumah.
Gara menoleh lalu menarik Geladys agar duduk disampingnya. “Kenapa ya, gue ngerasa, ada sesuatu yang aneh sama Varo. Akhir-akhir ini gue sering ikutin dia ke rumah sakit. Perawat bilang, dia mesen satu ruang rawat khusus. Tapi gue nggak tau itu buat siapa,” papar Gara.
“Kamu nggak curiga sama siapa-siapa?”
“Enggak. Karena gue nggak tau siapa aja yang deket sama Varo,” jawab Gara sambil menghela napas. “Gue cuma takut ada apa-apa. Kalau Varo kenapa-napa, yang pertama khawatir tetep keluarganya, ‘kan?”
Geladys mengangguk setuju.
Gara menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil menghela napas panjang untuk kedua kalinya. Gara yakin ada sesuatu. Dan dia ingin tau.
***
Malam ketika Gara, Geladys dan Diva sedang menonton televisi bersama di ruang tengah, Gara mendengar Varo yang sedang berbicara dengan Raga dan Elena di dapur.
“Nanti abang mau kemah sama temen-temen. Kurang lebih cuma dua atau tiga hari kok.”
“Yaudah pergi aja. Yang penting kamu bisa jaga diri sendiri. Emangnya siapa aja?”
“Ya temen-temen satu jurusan dan yang sering kumpul sama abang.”
“Kemah?” gumam Gara. Bertepatan dengan itu, Varo, Zafran dan kedua orangtuanya kembali dari dapur. Dengan sengaja Gara merangkul pundak Geladys dan menarik kepala Geladys agar bersandar di bahunya saat Varo melirik kearah mereka.
Varo yang awalnya akan ikut bergabung jadi mengurungkan niat. Ia berbalik badan dan memilih masuk ke kamarnya.
Mereka menghabiskan waktu cukup lama menonton televisi. Diva sampai ketiduran dipangkuan Geladys. Karena semakin malam, mereka memutuskan untuk pergi tidur. Tapi Gara memilih untuk tetap duduk disana karena acara televisi yang ditunggunya sejak tadi baru dimulai.
“Jangan tidur kemaleman,” peringat Geladys sebelum masuk ke kamarnya.
Gara duduk sendirian. Keadaan sunyi, hanya suara dari acara televisi yang mendominasi. Samar-samar Gara mendengar Varo yang seperti sedang berbicara di telepon. Alhasil Gara mendekati pintu kamar Varo untuk mendengarnya lebih jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/300052213-288-k77529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Fiksi Remaja[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...