Memasuki bulan Desember, Gara semakin disibukan dengan persiapan ujian akhir semester ganjil kelas XII. Cowok itu dituntut semakin fokus belajar jelang kelulusannya. Bisa jadi ini adalah jenjang terakhir sekolah Gara, karena ia merencanakan tidak akan berkuliah seperti kakaknya.
Jadwal kuliah terlalu padat, maka Gara memutuskan untuk tidak mengejar itu semua demi Diva. Diva sudah semakin besar, jadi Gara akan lebih fokus pada anak itu setelah lulus sekolah. Ini semua adalah konsekuensinya.
Tapi ditengah tuntutan belajarnya, Gara tidak bisa fokus sepenuhnya. Seperempat pikiran Gara terus terarah pada Geladys. Hampir dua minggu lamanya cewek itu telah benar-benar meninggalkan rumahnya. Selama dua minggu itu Gara tidak pernah bertemu dengan Geladys lagi. Di jalanan maupun ditempat Gara pernah bertemu dengan Geladys sebelumnya.
Cewek itu seakan hilang.
Tapi Gara tidak mau ambil pusing. Dia senang karena Geladys tidak ada.
BRAK!
"ANJ—" Gara menggantung kalimat umpatannya begitu terperanjat kaget saat pintu kelas yang semula tertutup rapat di dobrak dari luar. Kelas yang semula hening pun langsung berubah rusuh ketika Jevan, Kevin dan Aksa memasuki kelas sambil membawa sapu, dua stik drum dan spidol, bersiap untuk membuat konser dadakan.
"HAN! AMBIL PENGGARIS! KITA DANGDUTAN!" titah Jevan pada Sehan yang berstatus sama dengan inti Calveras, biang kerok MIPA 2.
Karena sama-sama sengklek, Sehan mau-mau saja menuruti perintah Jevan mengambil penggaris panjang dari atas meja guru lalu ikut bergabung di depan kelas untuk dangdutan. Ceritanya dia jadi pemain piano dengan penggaris.
"Bang! Ini speaker bluetooth nya, bang!" Iyan tiba-tiba berlari rusuh memasuki kelas sambil membawa speaker bluetooth yang ia pinjam entah dari mana.
"GARA GASKEUN IKUTAN!" ajak Aksa sambil berteriak heboh, memanggil Gara yang hanya duduk di bangku pojok kelas sambil menidurkan kepalanya diatas meja.
"Males," balas Gara. Cowok itu benar-benar sedang tidak mood untuk 'dangdutan' dengan teman-temannya.
"Kalian beneran mau dangdutan? Kalau ada guru gimana?" tegur Sevira pada teman sekelasnya. Cewek itu sebelumnya tengah sibuk dengan buku-buku pelajaran bersama Arsen.
"Lo kalau lagi pacaran mah pacaran aja. Gak usah ganggu orang mau saweran," kata Jevan pada Sevira. "Lagian ini jamkos, sayang."
Sevira mendengkus. Sementara Arsen mengarahkan tatapan mematikannya pada Jevan.
Acara dangdutan dadakan di kelas itu benar-benar dimulai. Anak laki-laki yang sama sengkleknya ikutan berjoget di depan kelas dengan tidak tau malu. Jevan yang ceritanya jadi biduan dadakan pura-pura bernyanyi menggunakan spidol kelas sambil mengangkat beberapa lembar uang dua ribuan yang diputar-putarkan.
"ASEKK!! TARIK, MANG!!" teriak Kevin heboh, menyemangati Jevan.
"Sawerannya, Mas?" goda Jevan pada Arsen yang duduk bersama Sevira di bangku paling depan.
Arsen menepis tangan Jevan dengan kasar. Kelakuan anggotanya memang diluar nalar.
"GOYANG TEROSS!!" Kali ini Sehan yang berseru heboh. Jogetannya kelihatan pro, mungkin sudah sering ikut joget-joget TikTok.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Ficção Adolescente[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...