Halo! Masih ada yang nungguin cerita ini up?
Maaf untuk beberapa hari ke belakang lagi punya kesibukan di rl, tapi aku update lagi nih 🔥 Moga kedepannya rajin lagi haha.
Jangan lupa vote! Selamat membaca!
***
"Hubungan pernikahan masih bisa putus," kata Aruna. Lalu dia menatap Gara dalam. "Boleh aku kembali sama kamu?"
Gara tak memberikan jawaban apapun. Hati dan pikirannya memberikan jawaban yang berbeda. Lelaki itu menatap Aruna sangat lama. Hujan turun semakin deras namun tak ada sepatah katapun yang keluar. Hati Gara ragu untuk memberi jawaban. Tapi...
"Sorry gue nggak bisa, Na," jawab Gara pada akhirnya.
Raut wajah Aruna berubah kecewa. "Kenapa?"
"Gue udah punya Geladys," ucap Gara pelan. Setelahnya lelaki itu berbalik hendak menaiki motornya.
Gara tak mendengar ucapan apapun lagi dari Aruna. Belum sempat Gara memakai helm, lengannya ditarik paksa oleh Aruna dan detik itu juga Gara merasakan cewek itu mencium bibirnya.
Ckrek!
Semuanya terjadi dalam sekejap. Gara membelalakan matanya. Dia tidak mau sampai kehilangan akal sehatnya. Dengan kesadaran penuh lelaki itu mendorong bahu Aruna supaya menjauh. Gara mengusap bibirnya dengan kasar.
"Maksud lo apaan?" Gara menatap Aruna tajam tidak suka dengan kelancangan Aruna.
"Kenapa kamu nolak?" Aruna menatap Gara sendu.
"Kita bukan siapa-siapa, Run," ujar Gara berusaha mengingatkan Aruna.
"Tapi aku ibunya Diva! Kenapa kamu nolak---"
"LO IBUNYA DIVA TAPI LO UDAH NGGAK PUNYA HUBUNGAN APA-APA SAMA GUE, RUN!" Bentakan itu tanpa sadar keluar dari bibir Gara. Lelaki itu menunjukan tatapan frustasi. Secinta apapun Gara pada Aruna, Gara ingin menyadarkan dirinya bahwa sekarang dia sudah memiliki Geladys.
"Lo cuma masalalu gue," lanjut Gara dengan suara memelan.
Kedua mata Aruna memerah. "Jadi selama dua tahun ini kamu nggak nungguin aku?"
Rahang Gara mengeras. Lelaki itu berusaha menahan emosi dalam dirinya. "Kalau lo emang pengen tau. Seberapa besar kesabaran gue nungguin lo pulang selama dua tahun terakhir. Tapi lo nggak pernah datang. Gue tetep ngurus Diva sendirian, Run."
"Sampai akhirnya Geladys datang. Dia cewek yang mampu nyembuhin trauma gue. Dia cewek aneh yang sialnya bikin gue jatuh cinta. Itu kenyataannya kalau lo mau tau." Gara menatap Aruna nanar.
Air mata Aruna terjatuh. Tidak bisa dijelaskan seberapa besar sakit hatinya mendengar ucapan Gara. "Kenapa? Bukannya kamu pernah bilang kalau kamu nggak akan pernah jatuh cinta sama orang lain setelah aku?! Kenapa kamu bohong?!" teriak Aruna seolah menagih ucapan Gara dulu. Cewek itu memukuli dada Gara melampiaskan amarahnya.
"GUE JUGA MANUSIA, RUN!" bentak Gara seraya menahan tangan Aruna yang terus memukulinya. Cewek itu terisak hebat. "Gue punya kesabaran... dan batas perasaan."
Gara menurunkan kedua tangan Aruna. "Anggap aja kalau gue udah mati rasa sama lo. Dan soal Diva... maaf karena gue nggak akan pernah bisa nyerahin dia sama lo."
Hari itu Gara benar-benar meninggalkan Aruna sendirian untuk mencari Geladys. Ditengah derasnya hujan Aruna meraung keras. Cewek itu memukulinya dirinya sendiri secara berantakan.
"KAMU BOHONG, GARA!!"
***
Gara mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Tanpa jas atau apapun lelaki itu menerobos derasnya hujan untuk mencari Geladys ke tempat yang ditinggalkannya tadi. Namun sial Geladys sudah tidak ada disana. Gara mengendarai motornya kesetanan tanpa arah sampai akhirnya ia memilih pulang ke rumah karena berpikir Geladys sudah pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Ficção Adolescente[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...