Keesokan harinya.
Kedua orang tuanya, Zafran beserta Diva sedang keluar untuk mengunjungi rumah kerabat ayahnya yang lumayan jauh dari sini memanfaatkan waktu berhubung mereka sedang di Jakarta. Namun Gara sendiri memilih untuk tidak ikut. Ia memilih untuk diam di rumah menghabiskan waktu cosplay menjadi anak rajin dadakan.
Setelah selesai mencuci alat makan di wastafel di dapur, cowok itu segera naik ke kamarnya untuk berwudhu lalu melaksanakan shalat dzuhur. Jangan salah, slengekan gini Gara tidak pernah mencoba untuk meninggalkan shalat lima waktu. Sesuai ajaran ayahnya.
Siang ini ia memilih melaksanakan shalat dzuhur dikamarnya saja. Setelah selesai, ia menggulung sajadahnya lalu menyimpannya kembali di sofa dekat jendela balkon kamarnya.
Merasa kepanasan, lalu Gara membuka jendela balkon kamarnya, membiarkan embusan angin masuk. Cowok itu juga melepaskan baju atasannya hingga bertelanjang dada dan menyisakan celana panjang berwarna hitam saja.
Dan ya, untuk tugas kelompok Seni Budaya yang disuruh dikerjakan kemarin oleh Bu Santi, kelompok Gara memilih untuk mengerjakannya hari Minggu saja. Jadi kemarin, dan hari ini, dia hanya santai di rumah.
"Kayanya ini alasan kenapa tuhan ngasih gue anak cepet-cepet. Soalnya kalau nggak, hidup gue suram nih. Kaya gini. Kesepian banget. Soalnya sodara gue tinggal di Surabaya," celoteh Gara pada dirinya sendiri. Sungguh kenyataanya dia merasa sangat kesepian jika tidak ada Diva dirumah.
Namun daripada melamun tidak jelas, cowok itu memilih untuk mengambil ponselnya yang semula di cas lalu membawanya duduk di kursi bambu balkon kamarnya sekalian cari angin.
Aplikasi pertama yang ia buka adalah Instagram. Dan postingan pertama pada beranda utamanya adalah postingan foto Sevira mengenakan seragam SMA Garuda di lapangan sekolah. Gara tertawa kecil. Gadis itu terlihat sangat manis.
Tapi tidak lama kemudian, tawa Gara buyar. Cowok itu menyipitkan mata melihat username yang menyukai postingan teman sekelas Gara tersebut.
Disukai oleh Satriaarsenal_ dan 2,493 lainnya
Mata Gara membelalak. "Anjayy apaan ni!! Arsen?! Nyukai postingan Sevira?!"
"Sejak kapan Arsen suka like postingan orang lain? Postingan gue aja kagak pernah dia like tuh. Biadab emang," cerocosnya. "Lagian kan Arsen nggak follow akun Sevira. Ada bau-bau apaan nih. Iblis dia nggak curhat ke gue."
"Kayanya gue—”
Bruk!
Atensi Gara teralihkan pada suara benda jatuh yang terdengar lumayan keras, seperti berasal dari lantai bawah. Gara spontan segera berdiri lalu masuk kedalam kamarnya setelah menutup pintu balkon. Ia juga melempar ponselnya keatas ranjang sebelum berlari turun ke bawah.
Cowok itu berhenti di pertengahan anak tangga. Matanya menangkap sesosok berambut panjang yang terlihat gelagapan di samping rak sepatu tiga tingkat milik Gara yang terjatuh ke lantai di dekat pintu masuk.
Gara berteriak. "WOI SIAPA LO?!"
Gadis itu menoleh gelagapan.
***
Sebuah mobil hitam terparkir di garasi. Tidak lama setelah itu, Raga, Elena, Diva dan Zafran keluar dari mobil tersebut. Mereka semua menghela nafas sambil mengucap syukur karena selamat dan tidak ada kendala apapun selama di perjalanan sampai di rumah.
Kali ini Diva bagian di gendong oleh Raga. Mereka semua segera masuk ke dalam rumah, melalui pintu yang terlihat tidak tertutup rapat.
Elena pun membukanya duluan.
![](https://img.wattpad.com/cover/300052213-288-k77529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Dla nastolatków[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...