Halo! Update lagi nih! Makasih buat dukungan kalian buat cerita ini! Semoga suka terus! Selamat membaca!
***
Pagi hari Gara kembali melakukan jogging seperti hari sebelumnya sendirian kemudian melipir membeli air mineral di minimarket. Saat itu Gara berpapasan dengan Shara yang hendak masuk ke minimarket padahal dia dan Shara tidak berencana bertemu pagi ini.
"Jogging lagi?" tanya Shara berbasa-basi.
Gara hanya mengangguk singkat.
"Kebetulan, kalau gitu kita ngobrol sekarang bisa? Tapi gue ke dalem dulu," ucap Shara.
Gara mengangguk lagi. "Gue tunggu di depan."
Shara mengacungkan jempol kemudian masuk ke dalam minimarket untuk membeli sesuatu sementara Gara duduk di kursi depan minimarket untuk menunggu gadis itu.
Kurang lebih hanya sepuluh menit sampai Shara kembali dengan dua botol minuman soda dan menghampiri Gara yang masih menunggu disana.
"Istri lo nggak ikut?" tanya Shara seraya mengambil duduk disebelah Gara.
"Nggak. Lagi nganterin anak gue ke rumah mama," jawabnya.
"Jadi lo mau ngomongin apa?" tanya Gara kemudian.
Shara membuka ponselnya dan mengotak-atiknya sebentar lalu menyerahkan ponsel itu pada Gara. "Putar aja," titahnya memutar sebuah rekaman suara pada ponselnya.
Gara merasa bingung namun dia menuruti Shara memutar rekaman suara yang berdurasi sekitar 30 detik itu.
"Gue capek! Gue nggak mau sandiwara kayak gini lagi. Gue mau jadi gue yang dulu, gue mau disukain Gara kayak dulu! Jangan bikin dia makin benci sama gue!"
"Kapan dia suka sama lo? Lo gila?"
"Gue atau lo yang gila? Gue kenal Gara dari kecil, gue pernah pacaran sama Gara! Gue pernah nikah sama dia!"
"Na, lo mungkin suka sama Gara. Tapi nama dalam surat nikah itu nggak bisa bohong."
Rekaman suara itu berakhir dan menimbulkan pertanyaan besar dalam benak Gara. Lelaki itu menatap Shara meminta penjelasan.
"Rekaman suara itu gue dapat pas gue mau nemuin Aruna di rumahnya kemarin. Nggak sengaja gue denger dia debat sama Rakha, dan gue langsung rekam karena ngerasa perdebatan mereka lumayan janggal. Lo.. pasti ngerasa juga kan?"
Nama dalam surat nikah itu nggak bisa bohong.
Surat nikah milik siapa?
Gue nggak mau sandiwara kayak gini lagi.
Siapa yang melakukan sandiwara?
"Fiks, beneran ada yang nggak beres sama Aruna," ucap Shara.
Gara mengembalikan ponsel milik Shara. Potongan kalimat yang terdengar dalam rekaman suara tersebut tiba-tiba memenuhi isi kepala Gara.
Sejujurnya, Gara tak mau membuka luka lama nya lagi. Gara pernah berpikir jika Aruna memang benar-benar datang lagi, biarkan saja. Aruna datang dan Gara tidak akan berhubungan lagi dengan cewek itu termasuk menghapus segala luka masa lalu mereka. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Keadaan mengharuskan Gara membuka ulang kejadian yang pernah dia lalui dengan Aruna.
Harusnya ini bukan masalah Gara. Tapi dilihat dari sudut pandang lain, hal ini masih berkaitan dengan Gara. Gara tidak bisa membiarkan hal aneh ini terjadi begitu saja. Apalagi sampai menyangkut Diva dan Geladys.
Gara tiba-tiba berdiri. "Kirim rekaman itu ke gue," ucapnya.
Shara mengangguk mengerti.
Setelah itu Gara berlalu pergi. Percakapan singkatnya dengan Shara sedikit menunjukkan jalan yang membuat Gara semakin ingin mengungkap apa yang terjadi dibalik kedatangan Aruna dan keluarganya setelah dua tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Novela Juvenil[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...