Halo! Maaf buat kesekian kali karena aku jadi slow update, hampir satu bulan sekali. Sedikit kesibukan di real life. Ada yang masih nunggu cerita Dia Elgara?
Sebelum baca jangan lupa vote. Selamat membaca!
***
Geladys dan Gara baru sampai di depan rumah milik Elena saat mereka melihat sosok Aruna yang tengah berada di teras rumah berbincang dengan Elena. Perempuan itu telah memakai pakaian rapi dan juga helm.
Geladys turun dari motor. "Kenapa ada Aruna disini?"
"Dia ikut," jawab Gara seraya fokus merapikan rambutnya melalui kaca spion.
"Kenapa dia ikut? Ikut kemana? Kamu udah tau dia bakal ikut? Kamu kok nggak ngomong..."
"Bawel lu!" potong Gara. Lelaki itu langsung turun dan merangkul bahu Geladys lalu membawanya menghampiri Elena dan Aruna.
"Diva mana, ma?" tanya Gara langsung menanyakan keberadaan anaknya yang beberapa hari ini tidak bertemu dengannya sama sekali.
"Bukannya nanyain kabar mama malah langsung nyari Diva. Dia masih di dalam sama papa," ucap Elena.
"Halo, Gara, Geladys," sapa Aruna sambil tersenyum manis.
Geladys memeluk lengan kiri Gara lalu berjinjit untuk membisikan sesuatu. "Aku nggak suka dia," bisiknya.
"Kenapa?" tanya Gara berbisik juga.
"Nggak suka aja."
"Gara, aku boleh bicara sebentar sama kamu? Geladys, pinjam Gara sebentar, ya." Tanpa persetujuan Geladys, Aruna langsung membawa Gara menjauh untuk mengajaknya bicara.
"Pinjam, pinjam, emang El barang apa," cibir Geladys.
"Dys, maaf ya Aruna ikut," ujar Elena tak enak hati pada Geladys. Meski masalah sudah lumayan lama berlalu, tapi kejadian itu tidak terlupakan begitu saja.
"Kenapa Aruna bisa ikut?"
"Bunda nggak tau darimana dia tau kalau kita mau ke Bandung. Pagi-pagi banget dia datang kesini katanya juga mau ke Bandung nemuin kerabatnya. Karena keluarganya sibuk, jadi dia numpang sama kita supaya ada temen. Bunda nggak enak nolak."
Geladys melirik Aruna sinis dari kejauhan. "Aruna naik mobil?"
"Motor."
"JANGAN SAMA EL!" teriak Geladys membuat Raga, Varo dan Zafran yang baru keluar dari rumah langsung menoleh.
"Nggak kok, Dys. Aruna sama Varo."
Varo sedikit mendengus karena dia sama sekali tidak mau membawa Aruna. Tapi apa boleh buat? Elena memerintahnya.
"Bagus deh." Geladys tersenyum senang. Dia merentangkan tangannya untuk mengambil alih Diva dari pangkuan Raga lalu menciumi wajah bocah itu merasa rindu. "Kangen Diva.."
Varo mendekati Geladys lalu berbisik. "Takut banget kayaknya Gara diambil orang."
"Yaiyalah. Emang kamu nggak takut kalau orang yang kamu sukain diambil orang lain?" Geladys mencebikkan bibirnya.
Varo menjauhkan badannya seraya mengangguk-angguk kecil. "Bener. Gue juga takut lo diambil orang lain," ujarnya seraya berlalu pergi.
"Maksudnya?" Geladys menatap Varo antara terkejut dan bingung. Namun, lelaki itu nampak acuh dan berjalan lurus menuju garasi seolah tidak peduli respon Geladys.
"Ayo berangkat," ajak Gara. Dia mengambil Diva dari pangkuan Geladys lalu mendekap anak itu dengan erat.
Diva langsung memeluk erat leher Gara sambil tertawa lebar. "Ipa tangen babi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Teen Fiction[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...