DIA ELGARA | 26

5.1K 220 0
                                    

Baca part ini kayanya harus fokus loh. Soalnya aku sendiri bingung pas bacanya 😭

***

Aksa memfokuskan dirinya pada tab yang menunjukan titik lokasi tempat penyekapan khusus milik Alion yang dikirimkan oleh Arya. Cowok itu nampak teliti sambil sesekali melirik jalanan di depannya. Dia dibonceng oleh Arsen dengan motor. Sementara di belakangnya ada motor Gara, dan dua anggota Calveras lain.

"Ketemu," kata Aksa tiba-tiba. Motor Arsen spontan berhenti, begitupun dengan dua motor di belakangnya.

Mereka berhenti didepan perumahan rumah-rumah kecil dengan lampu temaram disetiap rumahnya. Kepala lima cowok itu bergerak bingung. Mereka semua tidak pernah melihat perumahan semacam ini. Tidak terlihat tanda-tanda warga yang berlalu lalang padahal jam baru saja menunjuk pukul delapan malam. Dan kurang lebih ada delapan rumah dengan desain interior yang sama berjejer dua baris saling berhadapan dengan tanah jalan ditengah yang tidak diaspal.

Kawasan rumah-rumah ini lumayan jauh dari jalan raya. Mereka harus melewati kebun kayu jati yang panjang dan sepi dulu, baru sampai kesini.

"Ini rumah siapa, njir?" ujar Aksa seraya melompat turun dari atas motor.

"Kok auranya serem," timpal Gara.

"Pantas sih kalau ini jadi tempat rahasia punya Alion. Auranya sama kaya mereka, setan banged," timpal Joshua.

"Ini lokasi yang dikirim Arya. Kita cek," ujar Aksa.

"Feeling gue kurang enak. Hubungi yang lain, kirim beberapa orang kesini," perintah Arsen. Menurut feeling Arsen yang selalu memiliki sasaran paling tepat, sinyal bahaya di kepalanya seakan berbunyi menandakan adanya bahaya di sekitar.

Joshua pun segera menghubungi anggota yang sedang berpencar di dua tempat Alion yang lain, terutama Jevan dan Kevin. Namun mereka bilang, tidak ada yang aneh ataupun tidak terdapat jejak apapun disana. Begitupun dengan Arya, cowok itu mengatakan tidak menemukan apapun disana.

Arsen lantas tergerak. Dia mulai yakin bahwa ini tempat yang tepat. Sinyal bahaya pun berbunyi semakin keras.

"Sebelum bantuan datang, atau sebelum ada yang nyerang, jangan gerak," peringat Arsen sekaligus memberi perintah.

Mereka mengangguk patuh.

Gara ikut diam di tempatnya. Hatinya semakij was-was dan khawatir. Ketika matanya menangkap sebuah benda yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya, Gara meminta izin umtuk mengambilnya.

Sebuah sandal capit bagian kanan berwarna pink dengan gambar kelinci putih pada permukaannya. Gara terdiam melihat itu. Jika tebakannya tepat, sandal ini adalah sandal milik Geladys yang pernah dibelikan Elena. Gara yakin.

"Kenapa El?" tanya Aksa. Dia menghampiri Gara lalu berjongkok di samping sahabatnya.

"Gue tau ini sandal punya Geladys."

Aksa tertegun. "Berarti Geladys beneran dibawa kesini sama Alion."

Diam-diam tangan Gara mengepal. Mengingat bagaimana cowok misterius bertopeng itu menusukan dan menggoreskan belati tajam pada tangan Geladys sampai bercucuran darah. Lalu sebenarnya siapakah pelaku itu?

Suara deruman motor dari jauh memenuhi indera pendengaran kelima cowok itu. Arsen tau bahwa itu bukanlah Calveras. Dia baru saja mengirim sinyal bantuan, jadi mereka tidak akan datang secepat itu.

Arsen mengangkat tangan. "Siaga!"

***

Beberapa motor besar yang dipimpin Arya paling depan memasuki area perumahan sepi pada pukul sembilan malam. Dari jauh, mereka sudah dapat melihat kekacauan di depan sana. Mereka lantas meninggikan kecepatan motor supaya segera sampai.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang