DIA ELGARA | 38

4.8K 194 3
                                    

Cahaya matahari menyorot memasuki celah jendela kamar. Mendengar suara alarm dari ponselnya, pelan-pelan Gara membuka mata lalu menguceknya pelan menyamarkan cahaya yang masuk. Tangannya meraba ponsel yang ia sembunyikan dibawah bantal lalu menyimpannya keatas nakas.

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, Gara meregangkan badannya yang terasa kaku lalu membalikan tubuhnya ke samping. Matanya tidak sengaja bertatapan dengan seseorang. Dan ketika orang itu tersenyum padanya, mata Gara membelalak sempurna.

"MALING!!"

Plak!

Bugh!

***

"Jadi gimana penjelasan kamu?" Raga menautkan jemarinya sambil menatap Gara serius.

Gara memelas. "Pa, El beneran nggak sengaja nonjok dia. El lupa kalau El tidur sama dia. El pikir dia maling."

Elena geleng-geleng. "Kasian kamu, Dys. Baru nikah udah kena Kdrt." Elena menatap Geladys prihatin. Cewek yang duduk disebelah Gara itu hanya diam dengan pipi kanan yang di tempeli kompresan air hangat.

"Gue beneran nggak sengaja, Mbel. Lagian lo baru bangun langsung nyengir ke gue, kan gue shock liatnya. Untung gue nggak jantungan." Gara turut menatap Geladys prihatin. Tapi dia juga kesal pada Geladys.

"Aku lebih jantungan!" sentak Geladys. "Masa baru bangun langsung ditampar sama ditendang. Kita itu baru nikah. Jangan sampai aku laporin kamu ke pengadilan!" Geladys melotot. "Aku trauma tidur sekasur sama kamu."

Gara menjauhkan tubuhnya. "Bagus sih," tuturnya pelan.

"Makanya kamu itu mikir dong, El. Kamu udah punya isteri, jangan pikunan," peringat Raga. "Jadi karma apa yang harus kita kasih ke dia?"

"Gak papa kok, pa. Biar Adys aja yang urus dia," kata Geladys. Dia melirik Gara sinis. Dan Gara justru membalas tatapannya tak kalah sinis.

"Yaudah gue bilang minta maaf! Gue nggak sengaja!" Gara memutar bola matanya sambil berdecak kesal.

"Gak bakal aku maafin selama setahun!"

"Setan!"

Gantian Geladys berdecak. "Iya-iya aku bakal maafin kamu. Tapi pakai syarat. Kamu harus nurutin semua permintaan aku."

"Semua? Lo pikir gue anak jin disuruh nurutin semua permintaan lo?!"

"Ya pokoknya sampai pipi sama badan aku sembuh, kamu harus nurutin semua permintaan aku. Kamu harus manggil aku ratu Geladys."

"Najis," cibir Gara. "Ada ratu sinting kayak lo? Mentang-mentang gue jadi laki lo, lo seenaknya sama gue. Harusnya lo hormat sama gue. Lo yang harusnya nurutin kemauan gue."

"Gak sudi aku nurutin kemauan kamu." Geladys balas mencibir.

Raga dan Elena kompak menganga. "Mama pikir kalau kalian udah nikah kalian bakal lebih akur. Kok ini malah makin adu mulut sih?!"

"Salah mama ngapain nikahin El sama dia?!" Gara menunjuk Geladys.

"Bukannya kamu sendiri yang setuju buat nikah sama Geladys? Kan kamu bilang kamu udah mulai suka sama dia," celetuk Elena santai.

Geladys shock sementara Gara memelas sambil menggertakan giginya pelan. Kenapa Elena malah membocorkan rahasianya?!

***

"Makasih udah suka sama aku."

Itu adalah kalimat sama yang Geladys ucapkan untuk ke lima belas kalinya selama setengah jam. Gadis itu tidak berhenti mengekori Gara mulai dari Gara ke dapur, Gara makan, Gara ke garasi sampai Gara hendak mandi.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang