DIA ELGARA | 45

5.6K 208 4
                                        

SENGAJA UPDATE MALAM 🔥 VOTE!

Sudah satu minggu lamanya Geladys tak papasan lagi dengan Samudra. Sejak kejadian dimana Samudra mengakui perasaannya, dia tidak pernah lagi muncul didepan Geladys. Ditempat manapun, Geladys tak pernah melihat keberadaan Samudra lagi. Cowok itu seakan ditelan bumi. Walaupun sebelumnya memang tidak sering bertemu, namun hilangnya Samudra saat ini membuat Geladys gelisah.

Geladys yakin dia penyebab Samudra jadi seperti ini. Dia akan mencoba mencari Samudra untuk meminta maaf. Sebelum itu, hatinya tidak bisa tenang.

Di cuaca yang cerah ini, Geladys memutuskan untuk datang ke panti asuhan tempat tinggal baru teman-temannya. Ia datang bersama Aksa setelah semalam sengaja mengajak cowok itu. Dari masa-masa Geladys masih hidup jalanan, Aksa lah cowok baik pertama yang Geladys kenal. Seorang remaja baik hati yang sering memberinya makan, mengajarkannya baca tulis bahkan memberinya kasih sayang seperti seorang kakak.

"Teman-teman lo udah disini?" tanya Aksa.

"Iya. Bu Esi juga ada didalam."

Keduanya pun memutuskan untuk segera masuk. Dalam ruangan berukuran sedang, lima teman dekat Geladys, bu Esi serta ibu panti sudah duduk disana. Geladys dan Aksa menyalimi dua orang dewasa itu dengan sopan kemudian segera ikut duduk diatas sebuah karpet plastik.

"Bang Aksa kesini juga?!" seorang anak laki-laki sepuluh tahunan bernama Riki berseru senang ketika melihat Aksa.

Aksa mengelus kepala anak itu dengan lembut. "Iya. Abang harus liat rumah baru kalian dong." Ia tertawa kecil.

"Makasih bang Aksa udah kesini. Kita kangen sama bang Aksa," ujar Rara sambil terkikik. Ketika melihat Geladys yang cemberut, Rara langsung memeluk perempuan itu. "Kangen kak Glad juga."

"Kak Glad udah nikah ya? Kok waktu itu nggak ngundang kita? Kita dikasih tau bu Esi pas kakak udah nikah," lanjut Rara berkacak pinggang sambil cemberut.

Geladys menatap bu Esi. "Eh aku minta maaf banget. Aku lupa. Aku pikir bu Esi bakal ngajak kalian datang. Aku minta maaf," sesal Geladys.

Anak perempuan bernama Sima ikut cemberut. "Gak papa deh, orang nikahnya udah kelewat."

"Nikah ulang aja sama bang Aksa," celetuk Riki.

"Heh!" tegur Geladys dan Aksa bersamaan.

"Jangan ngomong gitu, Riki. Lakinya kak Glad kalau ngamuk, wajah orang mulus pun bisa langsung babak belur. Emangnya kamu mau?" kata Aksa menakut-nakuti.

Riki menggeleng.

"Kak Glad mau-mau aja nikah sama duda," celetuk Sima.

"Sima!" tegur bu Esi.

"Gara kalau denger pasti langsung edan." Aksa terbahak.

Ibu panti geleng-geleng kepala sambil tertawa kecil. "Ibu senang liat kalian berlima. Hampir setiap ibu lewat jalan raya, ibu sering banget liat kalian lagi ngamen disisi jalan. Makanya ibu mau ngurus kalian disini."

"Untuk Rara, Riki, Sima, Lisa sama Nur, ibu harap kalian akan betah disini. Kalian akan punya banyak teman baru, ada ibu, ada bapak juga. Kalau kalian mau jajan, boleh kok langsung bilang ke ibu," tambah ibu panti.

Anak-anak itu mengangguk mengerti. Kehidupan keras mereka perlahan hilang. Setidaknya mereka mempunyai rumah untuk bernaung, dan hidup diantara orang-orang baik.

"Jangan aku doang yang hidupnya berubah, kalian juga. Aku bakal sering-sering datang kesini. Kalian yang betah ya," ujar Geladys. Kemudian ia berpelukan bersama dengan kelima temannya. "Ayo, Aksa," ajak Geladys untuk pelukan bersama.

DIA ELGARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang