SEPERTI BIASA VOTE 🔥
Semenjak mempunyai ponsel, Gara merasa bahwa Geladys semakin heboh dan narsis. Hampir setiap jamnya cewek itu mengunggah foto dirinya di WhatsApp. Sering sekali dia merusuh di grup bahkan menelepon Gara berulang kali padahal mereka serumah. Dan alasannya hanya, "Nyoba aja."
Dengan berkedok paksaan, Geladys meminta seluruh nomor teman-teman Gara. Nomor tetangga sampai nomor penjual-penjual barang dagangan pun Geladys mintai nomornya. Gara tidak menyangka bahwa Geladys akan sekuno itu sampai meminta nomor semua orang. Sekalian aja se-Indonesia.
Hari ini ketika Gara sedang bermain game didalam kamar, layar ponsel yang semula menampilkan permainan online tersebut berubah menjadi banner panggilan masuk. Geladys, cewek itu pelakunya. Gara melotot tidak percaya. Cowok itu sontak melempar ponselnya diatas kasur.
"GELADYS!" teriaknya keras. "SINI LO CURUT!"
Pintu kamar Gara langsung terbuka.
"Kamu manggil aku?" tanyanya dengan wajah tak berdosa.
"Ngapain lo nelepon gue?!" bentak Gara emosi.
"Tadi aku mau nanyain kamu lagi apa," jawabnya dengan ekspresi polos-polos minta ditampol.
"Anjing emang. Lama-lama gue jedorin pala lo ke tembok." Gara menghela nafas emosi. "Lagian kalau lo mau nanyain gue lagi apa, kenapa nggak ke kamar gue langsung?! Bego lu?!"
"Nanti kamu marah," ucapnya.
Tahan Gara.
"Lo!" Gara menunjuk Geladys dengan tatapan mematikan. "Hp lo gue sita!"
"Gak bakal bisa! Hpnya mau aku bawa beli pulsa." Geladys menjulurkan lidahnya mengejek Gara lalu berlari kabur menghindari serangan Gara sambil terbahak.
"GELADYS! SINI LO, ANJIR!"
***
Geladys sampai di konter hp setelah turun dari ojek. Dengan riang dia berjalan melompat-lompat kecil menuju konter tersebut. Geladys sudah diajari cara membeli pulsa oleh Elena, jadi hari ini dia datang sendirian. Namun langkahnya terhenti begitu manik matanya menangkap sesosok cowok yang tengah berdiri membelakanginya menghadap etalase. Hanya dari jaket Geladys langsung bisa mengenalinya. Itu Samudra. Samudra lagi, Samudra lagi.
"Aa! Adys beli pulsa!" teriak Geladys.
Penjaga konter bernama Eza itu menoleh sambil mengerjap beberapa kali. "Mau pulsa kak?"
Samudra juga ikut menoleh. Matanya tak beralih dari wajah Geladys sampai cewek itu berdiri disebelahnya. Ketika Geladys mendongak tinggi sambil melihat kearahnya, Samudra mengalihkan wajah.
"Ngapain, Sam?" tanya Geladys basa-basi.
Samudra hanya melirik saja. Setiap bertemu Geladys, pasti yang pertama kali diucapkan Geladys adalah, "Ngapain?". Kenapa tidak Hai atau sapaan semacamnya.
"Mau pulsa yang berapa, kak?" tanya Eza pada Geladys.
"Kata bunda beli yang lima puluh ribu aja," ucapnya kepada penjual. Dia mengeluarkan ponsel dari tas slempang kecil berwarna putih yang dibawanya.
"Nomornya?"
"Nomor apa?" tanya Geladys.
"Loh? Nomor telepon kakaknya." Eza menggaruk kepalanya bingung.
"Kamu mau nomor aku? Buat apa?"
Samudra menatap Geladys tidak percaya. Kok gini?
"Kan kakaknya mau beli pulsa, terus nomor hpnya mana? Kan pulsanya nanti ditransfer ke nomor hp," jelas Eza.
![](https://img.wattpad.com/cover/300052213-288-k77529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Roman pour Adolescents[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...