Vote sekalian jangan lupa follow akun aku hayu 🔥 Selamat membaca!
***
Bukan pemandangan aneh lagi untuk Geladys melihat Gara yang kadang romantis dan kadang gengsian. Setelah Geladys selesai mencuci baju, cewek itu diajak bersantai diruang tengah bersama Diva juga. Gara menidurkan kepalanya diatas paha Geladys dan Diva duduk diatas perut Gara.
"Mbel."
"Hm?" sahut Geladys tanpa menoleh. Ia fokus pada sinetron yang sedang ditontonnya di televisi.
"Nanti siang Aruna bakal kesini."
Raut wajah Geladys berubah. Cewek itu langsung menoleh. "Ngapain?"
"Dia mau ketemu sama Diva. Sekalian nemuin mama," jawab Gara sambil fokus menahan tubuh Diva supaya tidak terjatuh. Dia menatap wajah anak itu lamat-lamat. Memang mirip dengan Aruna.
Geladys ingin menolak kehadiran Aruna. Tapi dia sadar bahwa Aruna adalah ibu kandung Diva. Bagaimana pun Aruna pasti rindu pada Diva. Geladys berusaha wajar. Ia mengangguk kecil. Hanya untuk menemui Diva, Geladys tidak masalah. Tapi jangan sampai Aruna melirik Gara lagi. Cewek itu pasti tau bahwa Gara sudah punya istri.
"Sendiri?" tanya Geladys.
"Mungkin sama Ayahnya."
Geladys hanya mengangguk. Ia kembali fokus pada televisi. Walaupun matanya menatap televisi, tapi hati dan pikiran Geladys berkelana jauh. Memikirkan kedatangan Aruna yang semoga saja tidak memiliki niat untuk mengambil Gara darinya. Meskipun Aruna pernah memiliki Gara, tapi itu dulu.
"Gue boleh minta tolong sama lo?" ujar Gara tiba-tiba.
"Minta tolong apa?"
"Kalau Aruna kesini nanti, pura-pura kalau lo cuma sepupu gue ya. Jangan biarin dia tau kalau gue punya istri."
Sontak Geladys tersinggung. Untuk apa berpura-pura? Bukankah harusnya Gara berkata jelas didepan Aruna bahwa Geladys adalah istrinya? Apakah Gara malu? Atau... Ada sesuatu yang lain?
"Kenapa harus kaya gitu?"
"Pura-pura aja," ujar Gara terdengar tak ingin dibantah.
***
Aruna benar-benar datang ke kediaman keluarga Antares bersama dengan seorang pria paruh baya dan seorang pemuda laki-laki disebelahnya. Kedatangan mereka disambut ramah oleh Elena. Walau masih tak menyangka akan kedatangan mereka setelah hilang selama dua tahun, Elena tetap menyambut mereka.
Gara berdiri dibelakang Elena sambil membawa Diva. Geladys berdiri disamping Gara dengan perasaan campur aduk.
"Ma!" Aruna berhambur ke pelukan Elena lalu menangis haru.
Pemandangan itu bukannya membuat Geladys terharu, tapi dia terkejut karena Aruna memanggil Elena dengan sebutan itu.
"Kamu kemana aja, Run?" Elena mengusapi surai panjang Aruna.
"Runa minta maaf karena nggak ngabarin mama," isak Aruna.
Elena mengurai pelukan mereka lalu mengusap jejak basah dipipi Aruna. Dia tersenyum hangat. Aruna menjadi lebih tirus dan lebih tinggi sejak terakhir kali Elena melihatnya.
"Anak kamu," kata Elena pelan.
Tangisan Aruna pecah ketika melihat tatapan polos Diva yang menatap kearahnya. Ia berlari dan tanpa aba-aba mengambil Diva dari gendongan Gara lalu memeluknya erat. Aruna menumpukan kepalanya pada bahu kecil Diva. Ia terisak hebat.
"Divaa..."
"Papa, nda mau!" Diva menatap Gara sambil merentangkan kedua tangan kecilnya. Matanya berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELGARA (END)
Teen Fiction[CALVERAS BAGIAN 1] Badboy pentolan sekolah itu bukan akan menjadi seorang ayah, melainkan telah menjadi seorang ayah diusianya yang sudah menginjak 18 tahun. Namanya Elgara Antares. Wakil ketua geng motor Calveras yang punya sifat gengsi setinggi l...